Ternyata Tanaman Paku Bisa Ubah Logam Berat Jadi Unsur Teknologi Canggih

ADVERTISEMENT

Ternyata Tanaman Paku Bisa Ubah Logam Berat Jadi Unsur Teknologi Canggih

Siti Nur Salsabilah Silambona - detikEdu
Rabu, 03 Des 2025 06:30 WIB
Linking the Yarra Valley with the mountain areas around Marysville is the road known as the Black Spur Drive, which passes between Healesville with Narbethong on the Maroondah Highway. Famous for its heady scenery of spectacular tall forests, the Black Spur winds its way up the Great Dividing Range.
Foto: Getty Images/iStockphoto/TonyFeder/Ilustrasi tanaman paku
Jakarta -

Siapa sangka tumbuhan paku dapat 'mengolah' logam berat pada tanah menjadi unsur penting bagi perangkat elektronik hingga industri modern. Lalu bagaimana tumbuhan paku melakukan hal tersebut? Simak penjelasan berikut!

Penelitian terbaru di Tiongkok menunjukkan bahwa tanaman paku mampu membentuk kristal-kristal kecil yang mengandung unsur tanah jarang (UTJ) atau unsur penting dalam dalam perangkat teknologi modern. Pembentukan UTJ pada tumbuhan paku dimulai dari akar yang menyerap unsur logam berat pada tanah, lalu diproses dan disimpan pada batang atau daun tanaman paku.

Para ilmuwan menyebut proses tersebut sebagai penambangan alami yang ramah lingkungan. Dibanding dengan penambangan tradisional yang beresiko tinggi merusak alam, penemuan ini dipandang sebagai aset masa depan yang masih sangat terbuka untuk lebih dikembangkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"UTJ atau Rare Earth Elements (REE) penting untuk kebutuhan energi bersih dan perangkat teknologi canggih di masa depan, tetapi pasokannya terkendala masalah lingkungan dan politik dunia," kata para ilmuwan, dikutip dari NDTV.

ADVERTISEMENT

Bisa Menjadi Terobosan Teknologi Dunia

Menurut peneliti, penambangan ramah lingkungan yang dilakukan tanaman paku menghasilkan UTJ atau monasit berukuran sangat kecil tak kasat mata, tapi secara signifikan dapat bermanfaat bagi kemajuan teknologi dunia.

Studi tersebut juga mengungkapkan bahwa tanaman paku tidak hanya mengakumulasi logam, tapi secara sederhana dapat membentuk UTJ dalam tubuhnya. Jika dahulu UTJ hanya akan terbentuk di bawah panas dan tekanan ekstrem di dalam perut bumi, untuk pertama kalinya penemuan ini menunjukkan monasit dapat terbentuk dalam suhu normal di dalam tumbuhan.

Dalam studi tersebut para ilmuwan meneliti tumbuhan paku bernama Blechnum orientale yang sudah dikenal sebagai hiperakumulator logam berat atau mampu menyerap logam berat sampai 1%. Tanaman ini tumbuh dengan mudah pada tanah dan air dengan kadar logam tinggi, dan menyerapnya melalui akarnya.

"Penemuan ini benar-benar tak terduga. Ia mengatakan bahwa memahami dan memvalidasi kemampuan unik ini adalah pencapaian besar dalam bidang ilmu tanaman dan geologi," ujar Liuqing He, seorang ahli geokimia di Akademi Ilmu Pengetahuan China dan penulis studi tersebut.

Penulis adalah peserta program MagangHub Kemnaker di detikcom.




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads