×
Ad

BRIN Tegaskan Penemuan Rafflesia hasseltii Libatkan Langsung Penelitinya

Novia Aisyah - detikEdu
Rabu, 26 Nov 2025 18:00 WIB
Rafflesia hasseltii. Foto: Dok. Pribadi Septian Andriki
Jakarta -

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menegaskan terlibat langsung bersama Universitas Bengkulu dalam proses verifikasi dan identifikasi spesies temuan Rafflesia hasseltii.

BRIN menegaskan hal ini melalui peneliti Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN, Joko Ridho Witono. Ia juga merupakan ketua tim yang terlibat langsung dalam ekspedisi lapangan.

Joko menilai, Rafflesia hasseltii menjadi perhatian publik setelah beredar viralnya video yang memperlihatkan aktivis lingkungan dan penggiat konservasi di Bengkulu, Septian Andriki (Deki), menangis haru ketika menemukan bunga tersebut mekar. Penantian terhadap Rafflesia hasseltii itu berlangsung selama 13 tahun.

Berdasarkan beberapa penelitian dan informasi dari Komunitas Peduli Puspa Langka Bengkulu, Rafflesia hasseltii sebenarnya dilaporkan mekar beberapa kali di Bengkulu dan lokasi lain seperti Riau, Jambi, dan Kalimantan Barat.

Siapa Saja yang Terlibat?

Joko memaparkan, temuan ini merupakan bagian dari kegiatan riset besar bertajuk The First Regional Pan-Phylogeny for Rafflesia. Riset tersebut didanai oleh University of Oxford BG and Arboretum serta Program Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju (RIIM) Ekspedisi dari BRIN. Riset dilaksanakan bersama beberapa pusat riset di Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan BRIN, Universitas Bengkulu, juga penggiat konservasi di Bengkulu.

Penelitian ini tujuannya adalah memetakan semua hubungan kekerabatan Rafflesia di Indonesia dan Asia Tenggara.

Indonesia sendiri diketahui sebagai negara dengan keanekaragaman Rafflesia tertinggi. Terdapat 16 jenis Rafflesia di Tanah Air, dengan 13 di antaranya sudah berhasil dikoleksi sampelnya oleh BRIN.

Kronologi Penemuannya Seperti Apa?

Semula, ekspedisi lapangan ini hendak dilakukan di Desa Tanjung Gelang dan Desa Selamat Sudiarjoo, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu. Kendati begitu, informasi temuan bunga mekar yang akurat mengarahkan tim peneliti ke Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat. Pasalnya, Rafflesia hasseltii tengah mekar di kawasan hutan yang dikelola Lembaga Pengelola Hutan Nagari (LPHN).

"Kami bergerak cepat ke Sijunjung karena ada informasi yang valid dan benar, bunga itu adalah Rafflesia hasseltii," terang Joko, seperti dijelaskan melalui laman resmi BRIN, dikutip Rabu (26/11/2025).

Tim didampingi pemandu dari Lembaga Pengelola Hutan Nagari (LPN) setempat, Iswandi, yang selama ini menjaga dan mengelola kawasan hutan tersebut.

BRIN Tidak Sekadar Mendokumentasikan

Joko menekankan peneliti BRIN dalam penelitian lapangan ini tidak sekadar mendokumentasikan, tetapi juga memastikan prosedur ilmiah serta etika penelitian dilakukan dengan benar. Semua proses pengambilan sampel dilaksanakan secara legal dengan izin dari Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE).

"Sampel yang kami kumpulkan sepenuhnya untuk kepentingan ilmiah dan dilakukan sesuai ketentuan. BRIN tidak membawa material genetik ke luar negeri," terangnya.

Menurut Joko, kolaborasi antara peneliti; akdemisi; pemerintah pusat dan daerah; pengelola kawasan; serta komunitas lokal merupakan kunci keberhasilan riset dan pelestarian Rafflesia.

Riset ini tidak hanya memastikan keberadaan Rafflesia hasseltii, tetapi juga membuka peluang identifikasi jenis baru Rafflesia. Joko menyebut ada indikasi kuat ditemukannya beberapa jenis baru Rafflesia berdasarkan karakter morfologi dan hasil whole genome sequencing.

"Tapi kami tunggu data genom lengkap untuk memastikan," ujarnya.

Peneliti BRIN Akan Jadi Lead Author

Joko menyampaikan temuan Rafflesia hasseltii rencananya akan ditulis dan di-submit di Jurnal Scopus Q1 atau Q2 mulai 2026. Peneliti BRIN akan menjadi lead author.

"Dalam konteks publikasi ilmiah yang akan dipublikasikan, peneliti BRIN akan menjadi lead authornya," sebut Joko.

Melalui riset berbasis Whole Genome Sequencing (WGS), BRIN tengah memetakan semua genom Rafflesia di Indonesia, bukan hanya potongan DNA seperti penelitian yang terdahulu. Data tersebut penting untuk mengungkap hubungan taksonomi, evolusi, dan peluang penemuan jenis baru.

Joko mengatakan, jika semua jenis Rafflesia di Indonesia berhasil di-sequencing, maka Indonesia akan menjadi negara terdepan dalam riset Rafflesia.



Simak Video "Video Sosok Deki: Dulunya Guru Olahraga, Kini Cintai Rafflesia"

(nah/nwk)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork