Kaum introver cenderung tidak banyak bicara dan lebih tertutup. Namun, ciri khas kaum introvert tersebut tak serta merta membuat mereka terbatas dalam menghadapi masalah.
Sebuah studi longitudinal yang dilakukan Susan Whitbourne dari Universitas Massachusetts menyebut kaum introver malah memiliki tingkat kepuasan hidup lebih tinggi dibandingkan dengan ekstrover atau ambiver.
"Preferensi untuk lingkungan yang lebih tenang, kenyamanan dalam kesendirian, dan koneksi sosial yang lebih dalam tetapi lebih sedikit tampaknya selaras dengan evolusi alami dunia sosial kita seiring bertambahnya usia," kata Whitbourne dikutip dari Psychology Today, Kamis (20/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Whitbourne mengatakan keunggulan lain seorang introver adalah ketika ia menghadapi masa tua. Kecenderungan alami yang dimiliki seorang introver adalah apa yang akan dilalui orang-orang pada masa lansia.
Kebiasaan Introver yang Baik untuk Masa Tua
1. Selektif dalam Interaksi Sosial
Kaum introver cenderung membatasi hubungan sosial. Mereka terbiasa menyeleksi orang-orang yang bisa berkawan dan berinteraksi dengannya.
Menurut Direktur pendiri Stanford Center of Longevity, Laura Carstensen, justru cara tersebut yang akan dibutuhkan saat seseorang telah menginjak lanjut usia. Di mana, lansia lebih mementingkan kualitas hubungan dibandingkan kuantitas pertemanan.
2. Introver Minim Cemas
Introver selalu terlihat lebih tenang saat menghadapi sebuah masalah. Hal itu dibuktikan lewat penelitian Helene Fung dari Chinese University of Hong Kong, bahwa seorang introver terbukti mengalami sedikit kecemasan.
Saat mengalami perubahan, introver akan lebih tenang. Terlebih dalam hal penyusutan jaringan pertemanan, mereka tidak akan lagi terkejut menghadapinya.
3. Kemampuan Introspeksi dan Refleksi
Saat menghadapi sebuah masalah, para introvert berusaha untuk melihat kesalahan dan kekurangan pada dirinya, demikian menurut Robert McCra's dari the National Institute on Aging. Kemudian, mereka akan menjadikannya sebagai refleksi ke depannya.
Memasuki lanjut usia, seseorang akan mengalami ketidaknyamanan dan masalah kesehatan. Dengan kemampuan refleksi seorang introver, mereka akan lebih memaknainya dengan baik.
Baca juga: Nolep Beda dengan Introvert, Apa Itu? |
4. Koneksi Biologis yang Baik
Seorang psikolog asal Amerika Serikat bernama Elissa Epel mengkaji fakta tentang telomer. Telomer adalah lapisan pada kromosom yang mengatur penuaan pada sel.
Ia menemukan adanya hubungan antara sifat seorang introver dengan manajemen stres. Cara introver mengelola stres ternyata memperpanjang usia telomer.
Tingkat stres kronis seorang introver cenderung lebih rendah. Hal ini menurut Epel cukup menarik untuk dikaji lebih lanjut soal hubungan introver dengan penuaan sel.
5. Coping Mechanism yang Lebih Baik
Temuan Klaus Rothermund, seorang psikolog dan dosen di Friedrich-Schiller University in Jena menunjukan regulasi emosi atau coping mechanism kaum introver cenderung lebih baik di usianya yang masih muda.
Kaum introver lebih senang menyendiri, sering membuat refleksi diri, dan membangun hubungan personal yang mendalam adalah coping mechanism yang dibutuhkan lansia.
Fakta-fakta hasil riset ini tidak menyimpulkan bahwa kaum ekstrover akan lebih sulit menghadapi masa tua. Namun, menjadikan ekstrover dapat mempelajari sikap-sikap introver di atas yang baik untuk masa tua.
(cyu/cyu)











































