China Sukses Kirim Tikus ke Stasiun Luar Angkasa, Bagaimana Hasilnya?

ADVERTISEMENT

China Sukses Kirim Tikus ke Stasiun Luar Angkasa, Bagaimana Hasilnya?

Siti Nur Salsabilah Silambona - detikEdu
Rabu, 19 Nov 2025 08:00 WIB
Kapsul kepulangan pesawat ruang angkasa Shenzhou-21, yang membawa astronaut Shenzhou-20 Chen Dong, Chen Zhongrui, dan Wang Jie, mendarat di lokasi pendaratan Dongfeng di China bagian utara, pada 14 November 2025.
Foto: Xinhua/Li Zhipeng/Kapsul kepulangan pesawat ruang angkasa Shenzhou-21, yang membawa astronaut Shenzhou-20 Chen Dong, Chen Zhongrui, dan Wang Jie, mendarat di lokasi pendaratan Dongfeng di China bagian utara, pada 14 November 2025.
Jakarta -

China telah melakukan uji coba mengirim 'astronaut tikus' ke stasiun luar angkasa pada 31 Oktober 2025. Tikus-tikus tersebut tinggal di stasiun luar angkasa selama hampir dua minggu. Bagaimana efeknya?

Tikus dipilih untuk dikirim ke antariksa karena dianggap memiliki genetik yang relatif mirip dengan manusia. Uji coba bertahan di luar angkasa dengan menggunakan tikus, berdasar pada ukurannya yang kecil, siklus reproduksi yang pendek, serta kemudahan dalam modifikasi genetik sehingga ilmuwan menganggap hewan tersebut ideal untuk mempelajari fisiologis dan perkembangan organisme di luar angkasa.

Selama di luar angkasa, tikus-tikus dipantau dengan video multidimensi yang berkelanjutan, termasuk selama berada di orbit. Rekaman ini nantinya akan dianalisis untuk diselidiki bagaimana keadaan luar angkasa bisa memengaruhi perilaku tikus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Percobaan ini memberi kita dasar yang baik untuk penelitian mamalia berskala besar lebih lanjut di orbit," kata Zhang Lu, seorang pakar the Technology and Engineering Center for Space Utilization (CSU) of the Chinese Academy of Sciences (CAS), dikutip dari Xinhuanet.

ADVERTISEMENT

Pencarian Bukti untuk Biologi di Luar Angkasa

Setelah kembali ke Bumi, para ilmuwan akan menganalisis perilaku, fisiologi, serta metrik biokimia tikus. Tujuannya yakni untuk mempelajari respons akut dan perubahan adaptif mereka terhadap kondisi luar angkasa, yang memberikan bukti bagi biologi luar angkasa.

"Temuan ini akan sangat penting untuk menilai kelayakan kelangsungan hidup dan reproduksi manusia jangka panjang di luar angkasa, dan mungkin juga memberikan wawasan yang bermanfaat bagi kesehatan manusia di Bumi," ungkap Huang Kun, pakar dari CSU.

Menurutnya, eksperimen pengiriman tikus ke luar angkasa akan menjadi langkah maju yang besar dalam kemampuan penelitian ilmu hayati luar angkasa China.

Percobaan Orbit

Selain menguji coba hewan tikus di luar angkasa, astronaut Tiongkok juga menjalani empat aktivitas extravehicular dan sejumlah tugas transfer muatan, berhasil memasang perangkat pelindung dari puing-puing luar angkasa, menyiapkan peralatan tambahan eksternal serta memeriksa fasilitas dan peralatan eksternal. Seperti pemasangan kaki dan adaptor antarmuka pada platform eksternal dan perangkat perlindungan antariksa yang sudah terpasang sepenuhnya

Di bidang sains dan aplikasi antariksa, kru yang menjalin kerjasama dengan personel ilmiah serta teknis berbasis darat sudah mencapai hasil baik di bidang fisika dasar gaya berat mikro, sains material antariksa, kedokteran antariksa, dan teknologi baru kedirgantaraan.

Mereka juga berhasil membangun "kebun luar angkasa" dengan menanam wortel dan telah berhasil memanen selada di dalam modul Laboratorium Wentian.

Misi 204 Hari

Sebagai informasi, tiga astronaut China telah kembali usai misi Shenzhou-20 China mendarat dengan selamat di Bumi. Ketiga kru Shenzhou-20 yakni Chen Dong, Chen Zhongrui, dan Wang Jie menumpang pesawat antariksa Shenzhou-21 pada Jumat, 14 November 2025.

Mereka menjalani rotasi selama enam bulan dengan masa tinggal di luar angkasa selama 204 hari. Itu merupakan kurun waktu paling lama bagi stasiun luar angkasa di China.

Meski sempat mengalami penundaan kepulangan karena retakan kecil pada kaca kapsul Shenzhou-20, akhirnya para astronaut kru Shenzhou-20 berhasil mendarat di Gurun Gobi, China Utara.

"Setelah enam bulan di luar angkasa, senang rasanya kembali ke Bumi dan merasakan gravitasi lagi. Misi ini tidak hanya sukses, tetapi juga merupakan perjalanan pertumbuhan pribadi yang menantang dan berat," ujar Wang, salah satu kru.

Penulis adalah peserta program MagangHub Kemnaker di detikcom




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads