×
Ad

Fenomena Ghost Job Bayangi Pencari Kerja, Apa Itu?

Novia Aisyah - detikEdu
Rabu, 19 Nov 2025 07:30 WIB
Foto: Ilustrasi Lowongan Kerja (Luthfy Syahban/detikcom)
Jakarta -

Bagi para pencari kerja, kurangnya lowongan pekerjaan sektor formal merupakan sebuah tantangan. Namun, ada juga hal lain yang menjadi tantangan bagi para pencari kerja, yakni ghost jobs.

Berdasarkan survei pada 2024 dari ResumeBuilder.com, 40% pemberi kerja mengakui mereka mengunggah lowongan tanpa ada niat untuk mengisinya. Terlebih, 30% dari mereka masih membiarkan loker yang dipasang tetap aktif.

Bagi para pencari kerja, fenomena ini membuat mereka berjam-jam menghabiskan waktu untuk melamar pekerjaan yang bahkan tidak nyata. Namun, masalahnya tidak berhenti di situ.

Bidang Apa Saja yang Biasa terdapat Ghost Job?

Ghost job atau lowongan kerja hantu ini digunakan untuk membangun basis data resume, memproyeksikan citra pertumbuhan perusahaan, atau mengarahkan lalu lintas ke situs web, sambil membiarkan pelamar tidak mendapatkan informasi yang akurat.

Bagi para pencari kerja, dampaknya berkepanjangan. Lowongan kerja hantu ini membuang-buang waktu, menciptakan harapan palsu, dan mengikis kepercayaan terhadap proses perekrutan, serta perusahaan yang menerapkannya.

Dikutip dari Forbes, ghost job sangat umum di industri seperti konstruksi, teknologi, layanan hukum, dan layanan makanan, di mana perusahaan sering kali membiarkan lowongan kerja yang sudah usang tetap aktif, meskipun saat ini tidak ada lowongan yang tersedia. Meskipun beberapa platform seperti LinkedIn dan Greenhouse telah mengambil langkah untuk menandai lowongan kerja yang terverifikasi, hal itu belum cukup untuk menyelesaikan masalah.

Apa Itu 'Ghost Job' dan Bagaimana Cirinya?

Lowongan kerja hantu atau ghost job, seperti dijelaskan dalam ABC News, adalah posisi yang diiklankan yang tidak ingin diisi oleh pemberi kerja atau bahkan yang telah diisi.

Ben Hamer, seorang futuris dan komentator isu ketenagakerjaan menuturkan salah satu indikator terbesar suatu lowongan pekerjaan adalah ghost job adalah jika iklannya telah tayang lebih dari 30 hari.

"Jadi, jika iklan tersebut terlihat sudah ada selama lebih dari 30 hari, kemungkinan besar itu adalah lowongan kerja bayangan," ujarnya kepada ABC RN's Life Matters.

Indikator lainnya adalah pelamar tidak mendapat tanggapan atas lamarannya selama beberapa bulan.

Tingkat spesifisitas tentang pekerjaan itu sendiri bisa menjadi petunjuk lain, menurutnya.

"Jika (iklan lowongan kerja) tampak agak samar, maka kemungkinan besar itu adalah lowongan kerja bayangan. Jika cukup spesifik, itu memberi kesan bahwa ada posisi yang sebenarnya ingin mereka isi," jelasnya.

"Beberapa di antaranya mungkin hanya proses rekrutmen yang tertunda. Tetapi sebagian besar dari posisi tersebut adalah (posisi) yang memang tidak pernah dimaksudkan untuk diisi sejak awal," imbuhnya.



Simak Video "Video: Pria Ini Semangat Cari Kerja di Job Fair Ditemani Istri dan Anak"

(nah/pal)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork