×
Ad

Apa Itu Algoritma? Begini Cara Kerja, Jenis-jenis, dan Contohnya

Siti Nur Salsabilah Silambona - detikEdu
Rabu, 12 Nov 2025 06:00 WIB
Foto: Dok. Shutterstock/Ilustrasi algoritma TikTok
Jakarta -

Istilah algoritma sering disebut saat membahas media sosial atau mesin pencari. Algoritma sering kali dijadikan acuan untuk memaksimalkan sebuah konten. Namun, apa sebenarnya algoritma?

Ternyata, algoritma bukan sekadar rumus rumit yang hanya dimengerti oleh programmer. Konsep ini telah banyak dipahami sebagai "otak" di balik hampir semua teknologi yang kita gunakan setiap hari, dari rekomendasi video di TikTok hingga hasil pencarian di Google.

Untuk lebih memahami tentang algoritma, berikut ini ulasannya.

Apa Itu Algoritma?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), algoritma atau algoritme adalah prosedur sistematis untuk memecahkan masalah matematis dalam langkah-langkah terbatas. Definisi lain yakni urutan logis pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah.

Sementara dalam buku Algoritma dan Pemrograman: Konsep Dasar, Logika, dan Implementasi dengan C++ & Python karya Rozzi Kesuma dan Novia Hasdyna, algoritma dijelaskan sebagai serangkaian langkah logis yang dirancang untuk menyelesaikan permasalahan tertentu.

Artinya, algoritma tidak hanya terbatas pada dunia komputer, melainkan penerapan lain dalam kehidupan sehari-hari, memasak, mengikuti rute jalan (dengan GPS), dan seterusnya.

Sementara itu, menurut Encyclopaedia Britannica, algoritma didefinisikan sebagai serangkaian prosedur atau langkah sistematis untuk menyelesaikan masalah yang terdefinisi dengan jelas. Dalam bahasa sederhana, algoritma bisa disebut "resep langkah demi langkah" yang mengubah input menjadi output.

TechTarget, menjelaskan pekerjaan algoritma layaknya instruksi dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:

- Menerima input (data atau informasi awal),
- Menjalankan instruksi (perhitungan, perbandingan, atau keputusan),
- Menghasilkan output (hasil akhir).

Cara Kerja Algoritma

Contoh sederhana seperti saat detikers memasak nasi. Input-nya berupa beras dan air. Langkah-langkahnya: cuci beras, tambahkan air, nyalakan kompor, lalu tunggu matang. Output-nya: nasi hangat siap disantap.

Dalam hal ini, komputer juga bekerja dengan cara serupa. Inputnya berupa data mentah, sedangkan langkahnya berupa perintah komputasi. Outputnya yaitu hasil sesuai kebutuhan, seperti daftar nama yang diurutkan atau rekomendasi konten di media sosial.

Dalam dunia pemrograman, algoritma bisa ditulis dalam berbagai bentuk mulai dari pseudocode, flowchart (diagram alur), hingga kode pemrograman yang bisa dijalankan mesin. Tujuannya sama yaitu membuat mesin melakukan tugas tertentu dengan cara paling efisien.

Jenis-jenis Algoritma dan Contohnya

Mengutip TechTarget, ada banyak tipe algoritma yang digunakan dalam dunia komputer maupun kehidupan digital. Berikut beberapa di antaranya:

1. Search Algorithm (Pencarian)

Digunakan untuk mencari data dalam sekumpulan informasi. Contohnya seperti saat Google menemukan halaman web paling relevan dari miliaran situs.

2. Sorting Algorithm (Pengurutan)

Bertugas mengurutkan data, misalnya dari angka terkecil ke terbesar atau dari A ke Z. Contoh nyatanya, saat menyortir file di laptop berdasarkan tanggal terbaru.

3. Encryption Algorithm (Enkripsi)

Menjaga keamanan data dan privasi pengguna dengan mengunci informasi dengan sandi. Sistem ini digunakan dalam pesan WhatsApp agar hanya pengirim dan penerima yang bisa membacanya.

4. Divide and Conquer Algorithm (Bagi dan Taklukkan)

Memecah masalah besar menjadi bagian kecil agar lebih mudah diselesaikan. Ini seperti mengerjakan proyek besar dengan membaginya menjadi tugas-tugas kecil yang dikerjakan satu per satu.

5. Greedy & Dynamic Programming Algorithm

Keduanya mencari solusi paling optimal dari banyak kemungkinan. Contohnya pada aplikasi peta digital seperti Google Maps, yang menghitung rute tercepat berdasarkan berbagai kondisi lalu lintas.

Secara umum, semua algoritma ini punya satu tujuan sama yaitu menyelesaikan masalah dengan cara paling cepat, efisien, dan hemat sumber daya.

Kompleksitas Algoritma

Menurut Britannica, sebuah algoritma tidak hanya dinilai dari hasil akhirnya, tetapi juga dari kompleksitasnya yaitu seberapa banyak waktu dan memori yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas.

Ada algoritma yang bekerja linier (waktu pemrosesan bertambah sebanding dengan jumlah data), ada yang kuadratik atau bahkan eksponensial, di mana waktu pemrosesan bisa meningkat sangat cepat jika data bertambah banyak.

Itulah mengapa ilmuwan komputer terus berupaya menciptakan algoritma yang lebih cepat, efisien, dan akurat. Hal ini terutama dalam pengolahan data besar seperti media sosial, keuangan, hingga kecerdasan buatan.

Meski sering diasosiasikan dengan komputer, konsep algoritma sebenarnya sudah ada sejak lama dalam kehidupan manusia. Setiap kali detikers mengikuti panduan, memainkan game, atau memilih rute tercepat di aplikasi peta, itu termasuk sedang menerapkan prinsip algoritma.

Dengan memahami bagaimana algoritma bekerja, detikers bisa lebih kritis terhadap teknologi, mengapa sebuah konten muncul di feed media sosial, bagaimana mesin pencari memilih informasi, dan bagaimana teknologi membentuk cara kita berpikir serta berinteraksi.

Semoga bermanfaat!



Simak Video "Video: Algoritma TikTok di AS Bakal Dipegang Oracle"

(faz/faz)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork