7 Negara Ini Laksanakan Tes Kemampuan Akademik di Sekolah, Mirip TKA di RI?

ADVERTISEMENT

7 Negara Ini Laksanakan Tes Kemampuan Akademik di Sekolah, Mirip TKA di RI?

Fahri Zulfikar - detikEdu
Senin, 03 Nov 2025 14:30 WIB
Tourists from abroad wearing school uniforms listen to a woman playing a teacher at a class room while taking part in a Japanese high school experience in Kimitsu, Chiba prefecture, Japan April 23, 2025.  REUTERS/Manami Yamada
Foto: REUTERS/Manami Yamada/Sekolah di Kimitsu, Chiba, Jepang
Jakarta -

Tes Kemampuan Akademik (TKA) 2025 resmi dimulai hari ini, Senin (3/11/2025) di seluruh Indonesia. TKA diikuti oleh siswa tingkat akhir dari berbagai jenjang mulai dari SD, SMP, hingga SMA. Namun, apakah di negara lain ada semacam TKA?

TKA merupakan asesmen standar nasional untuk mengukur capaian akademik siswa pada mata pelajaran tertentu. TKA bisa menyetarakan hasil belajar jalur pendidikan formal dan nonformal.

Nantinya, hasil penilaian TKA bisa berguna untuk seleksi pendidikan jenjang berikutnya. Bisa untuk seleksi jalur prestasi, termasuk sebagai persyaratan untuk Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di negara lain, asesmen nasional semacam ini juga dilakukan. Standar asesmen atau tes di setiap negara, bisa bervariasi antarsekolah.

Berikut untuk ulasannya, dikutip dari Business Insider.

ADVERTISEMENT

Daftar 7 Negara yang Menyelenggarakan 'TKA'


Inggris

Di Inggris, anak sekolah akan mengikuti lebih dari sepuluh tes standar selama menjadi pelajar. Tes atau ujian ini diwajibkan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya.

"Pada usia 16 tahun (misalnya), hampir setiap anak di Inggris mungkin akan mengikuti sekitar 15 atau 20 ujian substansial," ujar Dylan Wiliam, profesor emeritus penilaian pendidikan di Universitas London, yang mempelajari pengujian.

Selama dua tahun, sejak kelas 2 SMA, siswa di Inggris juga akan mengikuti ujian A-Level jika ingin lanjut ke universitas.

Jepang

Jepang dikenal sebagai negara dengan salah satu sistem pendidikan terbaik di Asia. Di Jepang, tes standar untuk siswa sangat penting.

Salah satunya asesmen untuk menentukan apakah siswa bisa diterima di SMA atau tidak. 'TKA' semacam ini memiliki tekanan tinggi karena jika tidak lulus, tidak bisa lanjut ke jenjang pendidikan berikutnya.

"Tekanannya sangat berat. Kalau tidak lulus ujian, tidak bisa lanjut ke mana-mana, bahkan SMA," kata Akihiko Takahashi, profesor madya pendidikan matematika di Universitas DePaul kepada NPR, dikutip Senin (3/11/2025).

Belum lagi, di Jepang, terdapat tes nasional untuk penerimaan universitas. Ini belum termasuk universitas yang juga memiliki syarat tes sendiri.

Karena asesmen atau tes-tes di Jepang begitu penting, banyak orang tua mempersiapkan kemampuan akademik anaknya sejak TK.

Finlandia

Sebagai negara dengan salah satu sistem pendidikan terbaik di dunia, Finlandia mewajibkan siswanya mengikuti serangkaian tes standar. Salah satunya tes atau asesmen di tahun terakhir sekolah menengah atas.

Menurut profesor tamu di Harvard Graduate School of Education dan pakar pengujian di Finlandia, Pasi Sahlberg, tes tersebut sangat penting untuk menentukan jenjang berikutnya. Serangkaian tes standar di Finlandia ini membentuk kemampuan akademik siswa yang unggul.

Sejak 2009 sampai 2022, Finlandia merupakan salah satu negara dengan performa skor PISA (Programme for International Student Assessment) terbaik di dunia.

Amerika Serikat

Tes standar di Amerika Serikat bervariasi di setiap negara bagian dan provinsi. Namun secara umum, siswa setidaknya akan diwajibkan satu tes standar penting setiap tahun.

Pada 2015, rata-rata siswa di AS telah mengikuti 112 tes standar saat mereka lulus SMA, menurut Washington Post. Ini belum termasuk tes masuk perguruan tinggi.

Kompleksnya tingkatan tes standar di AS menuai kritik. Sebab, pengujian sering kali menilai semua siswa secara sama terlepas dari tingkat pendapatan, kesulitan belajar, atau cara mereka belajar.

Kanada

Mirip seperti di AS, tes standar di Kanada bervariasi di setiap provinsi. Namun, sebagian besar tes mencakup kemampuan membaca, menulis, dan matematika.

Tes standar ini juga menuai pembahasan karena tes tidak selalu mencakup apa yang diajarkan di kelas dan dapat menggeneralisasi siswa yang belajar secara berbeda.

China

Setidaknya ada satu tes standar penting bagi siswa sekolah di China. Tes ini dilakukan usai lulus SMA dan digunakan untuk masuk perguruan tinggi.

Mereka akan melakukan tes dengan durasi bisa mencapai 12 jam. Tes tersebut mencakup Bahasa Mandarin, Bahasa Inggris, matematika, sains dan/atau humaniora, menurut The Guardian.

Karena tes ini memiliki tekanan tinggi, sering kali saat tes berlangsung, pembangunan yang ada di sekitar tempat ujian dihentikan serta tersedia ambulans yang bersiaga.

Singapura

Di Singapura, terdapat tes untuk menentukan penempatan siswa dalam sistem pendidikan dan akses ke program akademik elit. Sistem ini diprogram dengan baik dalam rentang 10 tahun.

Tujuan tes ini untuk membuat sistem yang bisa melatih siswa terpilih agar dengan kemampuannya, di kemudian hari ini berkontribusi terhadap negara.

Secara tidak langsung, sistem pendidikan di Singapura memberikan tekanan yang sangat besar kepada siswa untuk meraih nilai tinggi dalam ujian nasional. Sebab, itu berperan besar dalam menentukan masa depan mereka.

Dalam pendidikannya, Singapura berupaya mengurangi pembelajaran hafalan. Singapura fokus pada pembelajaran berpikir kritis, pemecahan masalah, dan kreativitas.

Tak heran jika dibandingkan negara lain, tes asesmen siswa-siswa Singapura menjadi yang terbaik di dunia. Misalnya pada skor PISA 2022, Singapura unggul dari semua negara di semua bidang yakni membaca, sains, dan matematika.




(faz/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads