Ini Predator yang Paling Ditakuti Hewan Sabana Afrika, Bukan Singa atau Buaya

ADVERTISEMENT

Ini Predator yang Paling Ditakuti Hewan Sabana Afrika, Bukan Singa atau Buaya

Nikita Rosa - detikEdu
Kamis, 30 Okt 2025 15:30 WIB
Samara Private Game Reserve
Potret Singa. (Foto: CNN)
Jakarta -

Hewan sabana Afrika diketahui takut akan predator puncak ini. Bukan singa atau buaya, apa predator yang dimaksud?

Singa kerap kali dijuluki sebagai raja hutan karena cakar tajam, otot kuat, dan mata jeli mereka. Mereka juga ahli dalam berburu secara berkelompok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada wilayah perairan, buaya siap menerkam hewan-hewan yang menyebrang secara bergerombol. Kendati demikian, bukan dua predator ini yang sering ditakuti hewan lainnya di wilayah sabana Afrika.

Menurut Science Alert, satwa liar tidak begitu takut dengan auman singa. Mayoritas penghuni padang rumput itu justru lebih takut terhadap satu predator ini.

ADVERTISEMENT

Manusia Jadi Predator yang Paling Ditakuti

Makhluk yang paling ditakuti oleh para hewan di sabana Afrika adalah manusia. Hal ini sebagaimana dilaporkan sebuah pengamatan yang dimuat dalam Journal Current Biology.

Ahli ekologi Universitas Western LianaZanette dan rekan-rekannya melangsungkan studi dengan memutar serangkaianvokalisasi dan suara kepada satwa liar di Taman Nasional Kruger Raya, Afrika Selatan. Kawasan ini merupakan rumah bagi populasi singa (Pantheraleo) terbesar yang tersisa di dunia.

Para peneliti meletakkan kamera dan pengeras suara di lubang air selama musim kemarau. Mereka memutar rekaman ulang suara percakapan manusia dalam bahasa lokal, meliputi bahasa Tsonga, Sotho Utara, Inggris, dan Afrikaans. Serta suara kegiatan perburuan manusia, termasuk gonggongan anjing dan bunyi tembakan. Di sisi lain, suara sekumpulan singa yang saling "mengobrol" juga diputar.

Hasil temuan ini cukup mengejutkan. Dilaporkan hampir 19 spesies hewan meninggalkan kubangan air segera setelah mendengar perbincangan manusia dibanding suara singa. Binatang yang diamati langsung lari, termasuk badak, gajah, jerapah, macan tutul, hyena, zebra, dan babi hutan.

Bukti Nyata Ulah Manusia

Para peneliti menyimpulkan satwa liar mengenali manusia sebagai bahaya sebenarnya. Sementara gonggongan anjing dan suara perburuan lain hanyalah pelengkap kecil.

"Ketakutan terhadap manusia sudah mengakar dan menyebar luas," ujarClinchy, salah satu peneliti.

Rasa takut yang muncul dari mendengar percakapan manusia ini tidak dapat dibiarkan, terlebih bagi populasi spesies sabana yang populasinya menyusut. Sebab ketakutan yang berkelanjutan kelak bisa semakin mengurangi populasi satwa yang ada.

"Saya pikir meluasnya rasa takut di seluruh komunitas mamalia sabana adalah bukti nyata dampak lingkungan yang ditimbulkan manusia," kata Zanette.

"Tidak hanya melalui hilangnya habitat, perubahan iklim, dan kepunahan spesies, yang semuanya merupakan hal penting. Namun, kehadiran kita di lanskap itu saja sudah cukup menjadi sinyal bahaya sehingga mereka merespons dengan sangat kuat. Mereka sangat takut pada manusia, jauh lebih takut daripada predator lainnya," imbuhnya.




(nir/nah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads