Apa Itu ASEAN Plus Three? Simak Negara-negara Anggota dan Kerja Samanya

ADVERTISEMENT

Apa Itu ASEAN Plus Three? Simak Negara-negara Anggota dan Kerja Samanya

Novia Aisyah - detikEdu
Selasa, 28 Okt 2025 17:00 WIB
Malaysias Prime Minister Anwar Ibrahim poses with Timor-Lestes Prime Minister Kay Rala Xanana Gusmao, Timor-Lestes President Jose Ramos-Horta, Vietnams Prime Minister Pham Minh Chinh, European Council President Antonio Costa, Brazils President Luiz Inacio Lula da Silva, Philippines’s President Ferdinand Bongbong Marcos Jr., South Africa’s President Cyril Ramaphosa, Brunei’s Sultan Hassanal Bolkiah, Indonesia’s President Prabowo Subianto and Canada’s Prime Minister Mark Carney during the opening ceremony of the 47th ASEAN Summit and Related Summits in Kuala Lumpur, Malaysia October 26, 2025. REUTERS/Chalinee Thirasupa      TPX IMAGES OF THE DAY
KTT ASEAN Plus Three. Foto: REUTERS/Chalinee Thirasupa
Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto menghadiri KTT ke-28 ASEAN Plus Three (APT) di KLCC, Kuala Lumpur, Malaysia pada Senin (27/10/2025).

Selama ini, mungkin detikers lebih familiar dengan organisasi ASEAN, tetapi tidak dengan APT. Siapa saja negara anggota APT dan apa saja kerja sama yang ada di dalamnya?

Negara-negara Anggota ASEAN Plus Three

Timor Leste baru saja menjadi negara ke-11 yang bergabung ke dalam ASEAN. Penandatanganan Deklarasi Penerimaan Timor Leste atau Declaration on the Admission of the Timor Leste into ASEAN dilakukan pada pembukaan KTT ASEAN ke-47 pada Minggu (26/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maka, anggota APT juga bertambah seiring masuknya Timor Leste ke dalam ASEAN. Negara-negara member ASEAN Plus Three adalah para negara ASEAN ditambah dengan tiga negara Asia Timur yakni China, Jepang, dan Korea Selatan (Republic of Korea/ROC).

Maka, negara-negara yang terdapat dalam ASEAN Plus Three adalah:

ADVERTISEMENT
  • Indonesia
  • Malaysia
  • Brunei Darussalam
  • Singapura
  • Thailand
  • Kamboja
  • Laos
  • Myanmar
  • Filipina
  • Vietnam
  • Timor Leste
  • China
  • Jepang
  • Korea Selatan

Sejarah ASEAN Plus Three

Kerja sama APT dimulai pada Desember 1997 dan dilembagakan pada 1999 ketika para pemimpin negara mengeluarkan pernyataan bersama tentang kerja sama Asia Timur pada KTT ASEAN+3 Ketiga di Manila.

Dikatakan dalam laman Asia Regional Integration Center, para pemimpin ASEAN+3 menyatakan tekad dan keyakinan yang lebih besar untuk lebih memperkuat dan memperdalam kerja sama Asia Timur di berbagai tingkatan dan bidang, termasuk energi, transportasi, serta teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

ASEAN sepakat untuk memperkuat kemitraan dengan Republik Rakyat China, Republik Korea, dan Jepang untuk mengatasi isu dan perhatian bersama dalam hal ketahanan energi, pengembangan gas alam, studi pasar minyak, penimbunan minyak, dan energi terbarukan.

Apa Saja Kerja Sama ASEAN Plus Three?

Tujuan dan kegiatan kerja sama antara negara-negara APT dipandu oleh ASEAN Plus Three Cooperation Work Plan 2018-2022, yang diadopsi pada Pertemuan Menteri Luar Negeri APT ke-18 pada 7 Agustus 2017. Kerja sama APT seperti dirinci dalam laman resmi ASEAN, mencakup berbagai kerja sama ekonomi termasuk:

  • Promosi perdagangan dan investasi
  • Menjaga stabilitas pasar keuangan di kawasan
  • Promosi pariwisata berkelanjutan dan konektivitas antarmasyarakat
  • Peningkatan kerja sama di bidang pangan, pertanian, dan kehutanan
  • Peningkatan ketahanan energi dan kerja sama
  • Peningkatan kerja sama di bidang mineral
  • Promosi pembangunan berkelanjutan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), termasuk melalui konsultasi dengan Pusat ASEAN-Tiongkok, Pusat ASEAN-Jepang, dan Pusat ASEAN-Korea
  • Penguatan kerja sama di bidang sains, teknologi, dan inovasi

Untuk lebih mengoperasionalkan ASEAN Plus Three Cooperation Work Plan 2018-2022, prioritas dan proyek kerja sama antara ASEAN dan negara-negara Plus Tiga (APT) dipetakan dalam program kerja sama ekonomi APT 2019-2020.

Program kerja tersebut bertujuan untuk meningkatkan dialog dan mendorong perdagangan serta investasi antaranggota, serta mendorong upaya bersama dalam mengatasi tantangan yang timbul akibat perkembangan regional dan global, dengan fokus pada kebutuhan pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).




(nah/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads