Kenapa Banyak Orang Suka Menonton Film Horor?

ADVERTISEMENT

Kenapa Banyak Orang Suka Menonton Film Horor?

Nikita Rosa - detikEdu
Selasa, 28 Okt 2025 15:00 WIB
Film horor berdasarkan kisah nyata.
The Conjuring, Salah Satu Film Horror. (Foto: istimewa)
Jakarta -

Tinggal menghitung hari sebelum Halloween membuat beragam stasiun TV menayangkan film horror. Meski menakutkan, ada banyak orang yang suka menonton film horror.

Para ilmuwan menyebut fenomena orang-orang yang suka menonton film horror sebagai konsumsi counter hedonic. Artinya, mereka sengaja mencari pengalaman atau produk yang dirancang untuk membangkitkan emosi negatif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jadi, mengapa sebagian orang senang merasa takut? Sains mungkin menyimpan jawabannya.

Mencari Stimulasi

Lektor Kepala Haiyang Yang, seorang ilmuwan perilaku di Johns Hopkins Carey Business School, mengatakan stimulasi merupakan salah satu pendorong utama konsumsi horor. Paparan terhadap tindakan-tindakan mengerikan seperti cerita tentang kerasukan setan atau 'infestasi alien' dapat merangsang baik secara mental maupun fisik.

ADVERTISEMENT

Pengalaman-pengalaman ini dapat memunculkan perasaan negatif, seperti ketakutan atau kecemasan, dan perasaan positif, seperti kegembiraan atau rasa senang. Dan kita cenderung merasakan emosi paling positif ketika sesuatu membuat kita merasakan emosi paling negatif.

Hiburan horor juga dapat memberikan pengalaman baru, seperti kiamat zombi, yang belum tentu terjadi di dunia nyata. Di saat yang sama, hiburan horor merupakan cara yang aman untuk memuaskan rasa ingin tahu tentang sisi gelap manusia melalui alur cerita dan karakter yang menghadapi sisi tergelap dari kondisi manusia.

Orang yang Suka Horror Memiliki Kerangka Pelindung Psikologis yang Berbeda

Lantas, mengapa beberapa orang menyukai horor sementara yang lain tidak? Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang menikmati horor memiliki 'kerangka pelindung' psikologis yang terbagi dalam tiga kategori.

Pertama adalah kerangka pengaman. Menonton film atau acara horor berarti kita harus yakin bahwa kita aman, dan bahwa entitas jahat itu jauh dan tidak dapat menyakiti kita.

Kategori kedua dari kerangka pelindung melibatkan rasa keterpisahan. Kita perlu diingatkan bahwa horor yang kita saksikan tidaklah nyata itu hanyalah akting, efek khusus, dan arahan seni yang hebat. Terakhir, kerangka pelindung melibatkan rasa kendali dan kepercayaan diri kita dalam mengelola bahaya yang kita hadapi. Kita masih bisa merasakan sensasi dari ketakutan yang hebat jika kita merasa percaya diri dalam mengendalikan dan mengatasi bahaya yang dipersepsikan.

Untuk menikmati hal yang menyeramkan, kita tidak harus memiliki ketiga kerangka ini. Namun, memiliki lebih sedikit dari ketiganya cenderung membuat kita enggan terhadap gagasan tersebut.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang dengan sifat pencari sensasi yang lebih tinggi dan mereka yang lebih terbuka terhadap pengalaman baru cenderung lebih banyak mencari dan menikmati pengalaman yang berhubungan dengan horor. Selain itu, jika kamu memiliki lebih banyak empati, kamu cenderung bereaksi lebih negatif terhadap apa yang terjadi dalam pertunjukan horor.

Faktor Kekayaan

Sebuah penelitian menganalisis data box office film dari 82 negara dan menemukan jika individu dari negara-negara dengan PDB per kapita yang lebih tinggi menonton lebih banyak film menakutkan. Hal itu tidak berlaku untuk genre seperti romansa.

Melalui studi tambahan, mereka menemukan jika orang-orang di negara-negara dengan tingkat kemakmuran yang lebih rendah memiliki lebih sedikit sumber daya yang membantu mereka merasa memiliki kendali atas keadaan mereka. Hal ini dapat menurunkan rasa kendali yang dibutuhkan untuk menikmati horor.

"Rasa kendali kita dapat berfungsi sebagai semacam kerangka pelindung psikologis, prasyarat untuk merasakan kenikmatan dari menonton horor," kata Yang dalam laman Johns Hopkins University dikutip Minggu (26/10/2025).




(nir/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads