Banyak Gen Z 'Idealis' yang Sulit Direkrut Perusahaan, Pakar Beri Saran Ini

ADVERTISEMENT

Banyak Gen Z 'Idealis' yang Sulit Direkrut Perusahaan, Pakar Beri Saran Ini

Fahri Zulfikar - detikEdu
Selasa, 28 Okt 2025 10:00 WIB
Ilustrasi gen Z
Foto: Getty Images/Keeproll/Ilustrasi Gen Z bekerja
Jakarta -

Generasi Z atau Gen Z dikenal memiliki prinsip dan nilai yang dianutnya termasuk soal pekerjaan. Menurut survei, prinsip-prinsip Gen Z ini yang membuat mereka sering tidak cocok dengan apa yang diinginkan perusahaan.

Sebuah studi di Amerika Serikat terhadap 77.000 orang menunjukkan, Gen Z memiliki nilai utama yang menonjol yaitu perawatan diri, ekspresi diri yang asli, dan membantu orang lain. Sementara orang-orang di perusahaan cenderung mencari karyawan yang menghargai pencapaian, pembelajaran, dan kerja keras.

Studi ini dibandingkan dengan survei terhadap 2.100 manajer perekrutan di berbagai industri seperti teknologi, konsultasi, hingga perbankan. Hasilnya, terdapat kesenjangan dengan hanya 2 persen Gen Z yang memiliki prioritas nilai yang sama dengan atasan di perusahaan. Sementara 98 persen lainnya tetap berprinsip dengan tiga nilai utama yang menonjol.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Respons Gen Z terhadap Generasi Sebelumnya

Mengutip CNBC, Gen Z memiliki alasan tersendiri terkait prinsip dan nilai yang dianutnya. Menurut seorang lulusan baru yang membagikan komentarnya di TikTok, Gen Z enggan mengikuti nilai-nilai Generasi Boomer (kelahiran 1946-1964) yang dinilai merusak sistem.

Sementara Gen Z lain menilai, orang tua membebani anak muda karena banyak mengira apa yang dilakukan anak muda itu sia-sia. Kesenjangan nilai ini yang kemudian disorot oleh seorang profesor Sekolah Bisnis Stern - New York University, Suzy Welch.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, apa yang kemudian tampak yaitu perusahaan tidak klop dengan Gen Z karena nilai-nilai yang tidak dilebur. Terlebih dengan keberadaan artificial intelligence (AI), yang mengancam beberapa pekerjaan tingkat pemula yang sulit didapatkan Gen Z.

"Tidak ada yang ingin menekan nilai-nilai mereka (Gen Z), dan itu bisa dimengerti. Namun, kebanyakan orang tidak bisa hidup tanpa pekerjaan," ucapnya.

Maka itu, Welch memberi beberapa saran kepada Gen Z tentang hal-hal apa saja yang perlu direnungkan kembali.

1. Menilai Kebutuhan dan Keinginan

Menurut Welch, Gen Z perlu benar-benar tahu alasan dalam kariernya: apakah untuk kaya atau menetapkan nilai cukup. Ini bisa dilakukan dengan gaji yang ingin didapatkan untuk kemudian bisa mencari pekerjaan yang sesuai.

"Artinya, (kira-kira berapa) jumlah uang yang Anda inginkan dan butuhkan untuk merasa, 'cukup'," ujarnya.

Setelah memiliki nilai untuk kecukupan diri ada, maka semakin bisa membuat keputusan yang lebih bijaksana tentang karier yang diinginkan. Apakah akan tetap idealis dengan nilai utama tentang perawatan diri, dll., atau berpegang pada nilai baru tentang kebutuhan dan kecukupan.

2. Bekerja di Perusahaan yang Sesuai dengan Nilai-nilai

Jika merasa prinsip dan nilai yang kita pegang adalah strategi terbaik, maka temukan perusahaan yang bisa mendukungnya. Ini juga berlaku jika ingin memulai bisnis atau perusahaan yang sesuai dengan nilai yang dianut.

Perusahaan sering kali mencari karyawan dengan syarat umum. Namun, jika mencari dengan spesifik, akan ada perusahaan yang bisa mengakomodasi nilai-nilai yang kita pegang.

3. Mencoba Berkompromi

Jika masih sulit bagi Gen Z untuk menemukan perusahaan yang cocok dengan prinsipnya, maka tidak ada salahnya untuk mencoba berkompromi. Ini bukan untuk mengubah nilai-nilai yang sudah dipegang, tapi bersepakat dengan diri sendiri untuk beberapa waktu.

"Saya jarang menyarankan orang untuk mencoba mengubah nilai-nilai mereka. Ini seperti mengubah kepribadian; yang biasanya tidak akan bertahan lama," ujar Welch.

Dengan kata lain, jika memang mendesak untuk mendapatkan pekerjaan, maka penting untuk melihat tujuan dulu dibanding nilai-nilai yang harus ada. Menurut Welch, prinsip harus ditahan terlebih dahulu sementara waktu demi mendapatkan kerja.

Meski begitu, lanjutnya, Gen Z tetap perlu mempertimbangkan segala pendekatan untuk setiap keputusan. Terutama pilihan untuk berkompromi sementara waktu agar bisa melihat hasilnya.

"Seberapa besar Anda menjalani hidup sesuai nilai-nilai Anda adalah salah satu pilihan paling personal dan berpengaruh yang pernah Anda buat. Pilihan itu dapat membentuk penghasilan, tujuan hidup, dan perjalanan karier Anda. Hadapilah pilihan itu bukan dengan panik atau pasrah, melainkan dengan kebijaksanaan, baik untuk waktu yang sudah dilewati maupun untuk masa yang akan datang," tutup Welch.




(faz/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads