Kota Metropolitan di Asia Tenggara, Pusat Ekonomi & Budaya

ADVERTISEMENT

Kota Metropolitan di Asia Tenggara, Pusat Ekonomi & Budaya

Siti Nur Salsabilah - detikEdu
Rabu, 22 Okt 2025 06:00 WIB
Beragam pemandangan menarik ini dipotret dari udara. Penasaran apa saja? Yuk, lihat.
Foto: Fakrul Jamil Photography/Getty Images/Kota Kuala Lumpur, Malaysia
Jakarta -

Sering dengar kalau kota Jakarta itu kota metropolitan? Tak salah, Jakarta merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia, bahkan Asia Tenggara. Kota metropolitan identik dengan padat penduduk, pusat bisnis, dan kaya budaya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), metropolitan diartikan sebagai seseorang yang menjalani gaya hidup metropolis. Istilah metropolis sendiri merujuk pada kota besar yang menjadi pusat aktivitas penting, mulai dari pemerintahan, industri, hingga perdagangan.

Selain itu, kota metropolitan juga dipenuhi ramainya jalanan hingga gedung pencakar langit. Dalam hal ini, Jakarta dapat menggambarkan apa yang disebut kota metropolitan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kota Metropolitan di Kawasan ASEAN

Indonesia bersama negara Asia Tenggara lain, telah menjadi salah satu kawasan dengan pertumbuhan urbanisasi tercepat di dunia. Menurut ASEAN Sustainable Urbanisation Report (2022), lebih dari 405 juta orang diproyeksikan tinggal di perkotaan pada 2030, atau 55,7% dari total populasi ASEAN.

Pertumbuhan ini sebagian besar terkonsentrasi di kota-kota metropolitan besar seperti Jakarta, Bangkok, Manila, Kuala Lumpur, Ho Chi Minh City, Hanoi, hingga Singapura.

ADVERTISEMENT

Pusat Ekonomi

Sebagai kota metropolitan, kota seperti Jakarta hingga Bangkok juga menjadi pusat pemerintahan. Tak hanya itu, kota-kota tersebut juga menjadi motor penggerak ekonomi.

World Bank Data mencatat, kota metropolitan menyumbang porsi besar PDB nasional:

- Jakarta menyumbang sekitar 25% ekonomi Indonesia,
- Bangkok menggerakkan lebih dari sepertiga PDB Thailand,
- Manila dan Ho Chi Minh City menjadi pusat industri, perdagangan, hingga layanan digital.

Laporan ASEAN menyebut, kota metropolitan menjadi magnet investasi asing dan menciptakan konektivitas regional yang mendorong pertumbuhan lebih merata.

Pusat Budaya & Kreativitas

Selain ekonomi, kota metropolitan juga menjadi pusat budaya dan kreativitas. UNESCO melalui Creative Cities Network menobatkan Bandung dan Hanoi sebagai kota kreatif dunia karena peran besar budaya dan desain dalam pembangunan perkotaan.

Hal ini sejalan dengan laporan ASEAN yang menyebut bahwa kota-kota besar di Asia Tenggara memanfaatkan warisan budaya, pariwisata, dan industri kreatif untuk membangun identitas global mereka.

Tantangan Metropolitan ASEAN

Meski potensinya besar, kota metropolitan juga menghadapi tantangan berat. Laporan ASEAN menyoroti kemacetan, polusi, keterbatasan perumahan, dan kesenjangan sosial sebagai masalah utama yang harus diatasi dengan tata kota berkelanjutan.

Dengan populasi yang terus bertambah, metropolitan Asia Tenggara akan tetap menjadi pusat ekonomi dan budaya global. Namun, agar tetap layak huni, kota metropolitan harus memperkuat transportasi berkelanjutan, perumahan terjangkau, serta ruang publik inklusif.

Ini sesuai dengan yang ditegaskan dalam laporan ASEAN, "Urban sustainability offers a vital roadmap" bagi masa depan kawasan.

*Penulis adalah peserta magang Program PRIMA Magang PTKI Kementerian Agama




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads