Kementerian Pendidikan Palestina melaporkan 20.058 siswa tewas dan 31.139 terluka di Jalur Gaza dan Tepi Barat, sejak serangan Israel di Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023.
Dalam pernyataan yang dirilis pada hari Selasa (21/10/2025), kementerian tersebut mengonfirmasi 19.910 siswa tewas di Jalur Gaza, dengan 30.097 terluka. Di Tepi Barat, 148 siswa tewas, 1.042 lainnya terluka, dan 846 ditahan.
Kementerian Pendidikan Palestina juga melaporkan bahwa 179 sekolah negeri dan 63 gedung universitas hancur total di Jalur Gaza. Sebanyak 118 sekolah negeri dan lebih dari 100 sekolah United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees (UNRWA) dibom dan dirusak, sebagaimana dikutip dari Syrian Arab News Agency.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, serangan Israel menyebabkan 30 sekolah beserta siswa dan gurunya dihapus dari catatan registrasi pendidikan.
Sementara itu, di Tepi Barat, Israel menghancurkan Sekolah Dasar Ameera di Yatta, selatan Hebron, dan Sekolah Dasar Aqaba di Tubas. Selain itu, delapan universitas dan perguruan tinggi berulang kali digerebek dan dirusak.
Apa Kabar Gencatan Senjata?
Israel telah menewaskan hampir 100 warga Palestina di Gaza dan melukai 230 orang sejak gencatan senjata yang ditengahi oleh Amerika Serikat mulai berlaku pada 10 Oktober 2025.
Selama periode tuduhan dan balasan tuduhan yang menegangkan, tentara Israel telah menembaki warga Palestina yang tidak bersenjata dan mengebom Gaza lebih dari sekali. Yang terbaru terjadi pada Minggu (19/10/2025), Israel mengklaim pejuang Hamas telah menyerang tentaranya di wilayah Rafah, yang dikuasai Israel.
Serangan Israel di Gaza, digambarkan oleh organisasi-organisasi internasional dan komisi Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai genosida. Seikutip dari Aljazeera, serangan telah menewaskan lebih dari 68.000 orang dan melukai 170.200 orang sejak Oktober 2023.
Sementara, 1.139 orang tewas di Israel selama serangan oleh Hamas sejak 7 Oktober 2023 dan hampir 200 orang ditawan.
(nah/pal)