Siap-siap! Hujan Meteor Orionid Akan Hiasi Langit pada 22 Oktober 2025

ADVERTISEMENT

Siap-siap! Hujan Meteor Orionid Akan Hiasi Langit pada 22 Oktober 2025

Cicin Yulianti - detikEdu
Minggu, 19 Okt 2025 13:00 WIB
First place in the 2021 IAU OAE Astrophotography Contest, category Meteor showers: Geminid Meteor Shower from China, by Dai Jianfeng, China. A meteor shower occurs when the Earth in its orbit around the Sun, passes through a debris trail left previously by a comet on its approach around the Sun. As the Earth enters this debris (small sand grain sized), they enter the atmosphere at high speeds and on parallel trajectories, burning completely leaving beautiful tracks (streaks) in the sky. These streaks can appear and disappear in the blink of an eye, or last much longer. On rare occasions the debris originates from asteroids, as in the case of the Geminid meteor shower, shown in this image, picturing many streaks of debris captured in the sky of China in 2017. Due to relative motions and perspective, the shower appears to come from one single point, known as the radiant point, beautifully pictured in this image. This is similar to driving in a car on a rainy day without any wind, looking out the front window it seems that the rain is coming directly towards the window, when in fact the rain is falling vertically downwards. Link:  See image in Zenodo
Foto: Dai Jianfeng/IAU OAE/Jeff Dai/Wikimedia Commons/CC BY 4.0
Jakarta -

Fenomena langit menakjubkan akan terjadi pada Oktober ini. Fenomena tersebut adalah hujan meteor Orionid yang akan mencapai puncaknya pada 22 Oktober 205.

Hujan meteor Orionid ini berlangsung hingga 7 November 2025 mendatang. Apa keunikan dari fenomena ini?

Hujan meteor Orionid terkenal karena cahaya yang terang dan punya kecepatan tinggi. Oleh karena itu, fenomena ini disebut peristiwa paling mengesankan dalam kalender astronomi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Itu Hujan Meteor Orionid?

Mengutip lama National Aeronautics and Space Administration (NASA), hujan meteor Orionid dikenal mempunyai kecepatan tinggi. Saat memasuki atmosfer Bumi, meteor ini melaju sekitar 66 kilometer per detik.

ADVERTISEMENT

Terkadang, meteor ini dapat berubah menjadi bola api. Menimbulkan kilatan cahaya besar yang memukau di langit malam.

Selain itu, penampakan hujan meteor Orionid akan tampak indah jika dikelilingi oleh beberapa bintang paling terang di langit malam. Sehingga sayang jika peristiwa langit ini dilewatkan.

Mengutip BBC Science Focus, hujan meteor Orionid berasal dari sisa debu Komet Halley, yang melintasi orbit Bumi setiap 75 tahun sekali. Saat partikel halus komet terbakar di atmosfer, muncullah jejak cahaya terang yang melesat cepat.

Lokasi Menyaksikan Hujan Meteor Orionid

Hujan meteor Orionid bisa disaksikan di seluruh penjuru langit. Adapun lokasi terbaik untuk melihatnya seperti di tempat yang aman dan jauh dari lampu.

Kilauan hujan meteor ini bisa dinikmati dengan mata tanpa harus menggunakan teropong atau teleskop. Penampakkan hujan meteor akan terang saat meteor besar yang melintas. Sementara meteor kecil terlihat menciptakan jejak cahaya di langit.

Waktu Terbaik Melihat Hujan Meteor Orionid

Orionid ini terjadi pada 2 Oktober hingga 7 November 2025. Adapun puncaknya terjadi pada 22 Oktober 2025.

Walaupun puncak Orionid tercatat pada tanggal tersebut, sebenarnya puncaknya berlangsung sekitar seminggu. Waktu terbaik untuk melihatnya adalah antara tengah malam hingga menjelang fajar, ketika langit cukup gelap.

Dalam kondisi ideal, pengamat bisa melihat sekitar 15 meteor per jam dengan kecepatan mencapai 238.000 km/jam. Namun, untuk menyaksikan keindahannya dianjurkan untuk bersabar.

Awan rendah, kabut, hingga badai petir berpotensi mengganggu pandangan di beberapa wilayah. Meski begitu, karena puncaknya bertepatan dengan fase bulan baru, sebagian wilayah masih berpeluang menikmati langit malam tanpa gangguan cahaya bulan.




(cyu/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads