Fenomena Supermoon Pertama 2025 Tampak di Langit, Kapan Muncul Lagi?

ADVERTISEMENT

Fenomena Supermoon Pertama 2025 Tampak di Langit, Kapan Muncul Lagi?

Trisna Wulandari - detikEdu
Rabu, 08 Okt 2025 19:30 WIB
A passenger plane passes in front of the first supermoon of the year, known as the Harvest Moon, as it flies above London, Britain, October 6, 2025. REUTERS/Toby Melville     TPX IMAGES OF THE DAY
Fenomena supermoon terjadi pada 7 Oktober 2025. Catat tanggal supermoon berikutnya, jangan terlewat melihat keistimewaannya. Foto: REUTERS/Toby Melville
Jakarta -

Fenomena supermoon atau purnama perigee muncul di langit pada Selasa, 7 Oktober 2025 semalam. Bagi yang melewatkan supermoon pertama 2025 ini, catat jadwal fenomena supermoon selanjutnya.

Berdasarkan catatan Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA), supermoon selanjutnya akan tampak pada Rabu, 5 November 2025 pukul 20.19 WIB dan Jumat, 5 Desember 2025 pukul 06.14 WIB.

NASA dalam laman resminya menjelaskan supermoon hanya terjadi 3-4 kali dalam setahun. Rangkaian fenomena supermoon dalam satu tahun tersebut terjadi secara berurutan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengapa Fenomena Supermoon Istimewa?

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan supermoon terjadi saat Bulan purnama bertepatan dengan jarak terdekatnya dari Bumi, yang disebut perigee. Posisinya setidaknya berada pada 90 persen perigee.

ADVERTISEMENT

Pada 7 Oktober 2025 pukul 10.47 WIB, Bulan berjarak 361.458 km dari Bumi. Sedangkan jarak terjauhnya (apogee) bisa sampai 405.500 km.

Posisi ini membuat dampak berikut:

  • Bulan tampak lebih besar dan lebih terang dari biasanya, sampai 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dari Bulan paling redup dalam setahun.
  • Air pasang lebih tinggi dari biasanya
  • Air surut lebih rendah dari biasanya hingga lebih banyak ikan bisa terbawa ke pinggir pantai.

Mengapa Jarak Bulan ke Bumi Berubah-ubah?

Rupanya, jarak Bulan ke Bumi tidak selalu sama karena jalur orbit Bulan mengorbit Bumi tidak berbentuk bulat sempurna. Bentuknya cenderung elips.

Karena itu, ada waktu-waktu tertentu yang membuat Bulan berada di titik terjauh dari Bumi. Ada pula waktu Bulan berjarak terdekat dari Bumi. Ketika berjarak terdekat dan ternyata sedang Bulan purnama, maka terjadilah supermoon.

NASA menyatakan supermoon bukan istilah resmi astronomi. Namun, supermoon lazim digunakan untuk menyebut Bulan purnama yang berada di setidaknya 90 persen perigee. Yuk, hidupkan pengingat agar tak ketinggalan supermoon 2025 terdekat!




(twu/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads