Pernah membaca sebuah tulisan tentang suatu tempat sampai-sampai bisa membayangkan suasana, bunyi ombak, atau bahkan bau angin lautnya? Itulah kekuatan dari teks deskripsi.
Teks deskripsi ditujukan untuk melukiskan sesuatu dengan kata-kata, membuat pembaca seolah-olah hadir dan merasakannya langsung. Untuk mengupas tuntas mengenai teks deskripsi, berikut pengertian, ciri-ciri, struktur, hingga contohnya, dikutip dari buku Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas VII (Edisi Revisi) karya Eugenia Rakhma Subarna, dkk dan buku Bahasa Indonesia karya Titik Harsiati, dkk.
Pengertian Teks Deskripsi
Jika disederhanakan, teks deskripsi itu ibarat seseorang menjadi sutradara bagi imajinasi pembaca. Tugasnya adalah memberi instruksi detail melalui kata-kata agar pembaca bisa membayangkan objek yang kamu maksud dengan jelas.
Teks deskripsi adalah sebuah tulisan yang menggambarkan suatu objek, tempat, atau peristiwa secara sangat rinci dan melibatkan pancaindra. Tujuannya satu yaitu membangun kesan dan pengalaman imajinatif yang kuat bagi siapa pun yang membacanya.
Seperti contoh berikut: Daripada menuliskan "Pantai Parangtritis itu indah," teks deskripsi akan melukiskannya seperti ini: "Pasir putihnya berkilau diterpa matahari, dipadu dengan deburan ombak yang menggulung putih abu-abu. Angin sore berhembus membelai rambut, membawa serta bau khas air laut yang asin."
Apa sudah terbayang perbedaan teks deskripsi dan teks biasa. Supaya lebih mudah membuat teks deskripsi berikut ciri-cirinya.
Ciri-ciri Teks Deskripsi
1. Isinya Detail dan Spesifik. Tak hanya menuliskan "kucing", tapi "kucing persia berbulu putih dengan mata biru safir".
2. Melibatkan Seluruh Panca Indra. Dalam menulis teks deskripsi, penulis akan menggambarkan apa yang dilihat (warna, bentuk), diraba (tekstur, suhu), didengar (suara), dicium (aroma), bahkan dikecap (rasa).
3. Bahasanya Emosional dan Hidup. Teks ini Banyak menggunakan kata-kata yang memancing perasaan (mempesona, mengerikan, menggemaskan) dan majas (seperti personifikasi: "angin laut berbisik pelan").
4. Buat Pembaca "Merasa Hadir" adalah Kunci utamanya! Setelah membaca, pembaca bisa ikut merasakan suasana atau membayangkan objeknya dengan jelas.
5. Fokus pada Objek Unik. Seringkali mendeskripsikan satu objek tertentu yang punya karakter khusus, seperti "Si Bagas Kelinciku" yang punya kebiasaan lucu, bukan kelinci pada umumnya.
Setelah mengetahui ciri-cirinya maka selanjutnya perlu diketahui pula mengenai struktur teks deskripsi agar mudah dipahami.
Struktur Teks Deskripsi
Teks Deskripsi terdiri dari 3 bagian Utama sebagai berikut:
1. Identifikasi (Gambaran Umum)
Ini adalah paragraf pembuka. Fungsinya untuk memperkenalkan objek yang akan dideskripsikan kepada pembaca. Sebutkan nama, lokasi, atau informasi umum lainnya.
2. Deskripsi Bagian
Ini adalah isi atau badan tulisan. Di sinilah kamu menuangkan semua hasil pengamatanmu secara detail dan berurutan. Jelaskan bagian per bagian dari objek tersebut.
3. Simpulan atau Kesan
Ini adalah paragraf penutup. Berisi pernyataan simpulan atau kesan pribadi penulis terhadap objek yang telah dideskripsikan. Bagian ini memberi penekanan pada perasaan yang ingin ditanamkan pada pembaca.
Unsur Kebahasaan
Agar deskripsinya tajam dan hidup, perhatikan unsur bahasa ini:
- Kata Konkret: Gunakan kata yang merujuk pada objek nyata dan bisa ditangkap panca indra (gemericik air, pasir kasar, harum melati).
- Kalimat Rinci: Usahakan menjabarkan suatu kalimat. (Dia memakai gaun -> Dia memakai gaun panjang berwarna merah merona dengan payet yang berkilauan di bawah lampu).
- Sinonim: Hindari pengulangan kata. Indah bisa diganti mempesona, cantik, elok, atau menakjubkan.
- Majas: Tambahkan pemanis, utamanya personifikasi (membedakan makhluk hidup) dan metafora (membandingkan sesuatu secara langsung).
- Personifikasi: "Matahari berjalan perlahan ke peraduannya di balik gunung."
- Metafora: "Danau itu adalah kaca raksasa yang memantulkan langit."
Contoh Teks Deskripsi dalam Berbagai Tema
Contoh 1: Tempat Wisata (Pantai Parangtritis)
Identifikasi: Pantai Parangtritis bukan sekadar nama. Ia adalah mahakaya alam yang menjadi jiwa dari Yogyakarta. Berjarak sekitar 27 km dari pusat kota, pantai ini menyimpan magnet yang tak pernah pudar.
Deskripsi Bagian: Hamparan pasir hitamnya yang legam langsung terlihat kontras dengan putihnya buih ombak yang terus menerus menyapu tepian. Di kejauhan, tebing-tebing tinggi menjulang bak penjaga yang kokoh. Teriakan elang dan deburan ombak bersahutan, menciptakan simfoni alam yang kasar namun menenangkan. Angin laut bertiup kencang, membawa butir-butir pasir halus dan bau air asin yang khas. Saat senja, langit berubah menjadi kanvas raksasa yang diwarnai jingga, merah, dan ungu, sebuah pertunjukan alam yang gratis namun sangat mewah.
Simpulan: Parangtritis lebih dari sekadar pemandangan. Ia adalah perasaan; sebuah tempat untuk merenung, melepas penat, dan merasa kecil di hadapan alam.
Contoh 2: Hewan Peliharaan (Si Bagas Kelinci)
Identifikasi: Di antara mainan dan buku-bukuku, ada satu makhluk berbulu yang menjadi penghidup suasana kamarku: Bagas, kelinci jantan kesayanganku.
Deskripsi Bagian: Bulu putihnya sehalus kapas, sangat lembut jika dielus. Dua matanya yang bulat berwarna coklat tua seperti dua butir kismis yang selalu awas memperhatikan setiap gerak-gerikku. Hidungnya yang kecil terus menerus bergerak-gerak, seolah selalu mencium sesuatu yang menarik. Yang paling lucu adalah kebiasaannya saat marah. Jika aku telat memberinya wortel, ia akan menepuk-nepuk kakinya yang belakang ke lantai dengan gagahnya, lalu melompat ke sudut kandang dan membelakangiku. Namun, drama itu selalu berakhir saat ia melihat sayuran hijau di tanganku.
Simpulan: Bagas bukan hanya hewan peliharaan. Dia adalah sahabat kecilku yang paling setia dan paling pandai akting.
Nah, itulah pembahasan seputar teks deskripsi. Semoga bermanfaat, detikers!
*Penulis adalah peserta magang Program PRIMA Magang PTKI Kementerian Agama
Simak Video "Video: Suasana Pecah Saat Denny Cagur Melawak di Depan Mendikdasmen"
(faz/faz)