Ternyata Kakek Kim Jong Un Pernah Raih Doktor HC di UI, Ini Fakta Sejarahnya

ADVERTISEMENT

Ternyata Kakek Kim Jong Un Pernah Raih Doktor HC di UI, Ini Fakta Sejarahnya

Cicin Yulianti - detikEdu
Senin, 06 Okt 2025 19:30 WIB
Kim Il-Sung saat menerima gelar doktor honoris causa dari UI
Kim Il-Sung saat menerima gelar doktor honoris causa dari UI. Foto: Arsip UI
Jakarta -

Apakah detikers tahu siapa Kim Il-Sung? Ia adalah kakek dari Presiden Korea Utara saat ini, Kim Jong Un sekaligus pendiri negara tersebut.

Tak banyak yang tahu, ternyata Kim Il-Sung sempat bertandang ke Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Sukarno. Kim Il-Sung diketahui punya hubungan yang erat dengan Sukarno.

Bahkan, saat kunjungannya tahun 1965, Kim Il-Sung meraih gelar doktor dari Universitas Indonesia (UI). Bagaimana bisa Kim Il-Sung meraih gelar tersebut?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Raih Gelar Doktor Honoris Causa

Pada April 1965 , Kim Il-Sung menghadiri peringatan dasawarsa Konferensi Asia Afrika di Bandung. Saat itu, Presiden Sukarno mengundang Kim untuk mendatangi tempat lain juga, demikian dikutip dari website Arsip UI.

ADVERTISEMENT

Kim Il-Sung diundang ke UI untuk menerima gelar doktor honoris causa (Dr HC). Gelar tersebut diberikan sebagai bentuk penghormatan terhadap pimpinan tertinggi di Korea Utara.

Kim meraih gelar doktor honoris causa dalam bidang teknik. Meski akhirnya gelar tersebut yang ia raih, sebelumnya Rektor UI saat itu, Pro Dr Soemantri Brodjonegoro hendak memberinya gelar di bidang ilmu sosial.

Akan tetapi, Sukarno menolak. Menurutnya, bidang teknik lebih tepat disandingkan dengan Kim karena Korea Utara saat itu sedang berkembang dalam pembuatan mesin.

Mulanya, penganugerahan gelar akan dilakukan di Kampus UI Salemba. Namun, beberapa jam sebelum mulai acara lokasi seketika berubah.

Pemberian gelar akhirnya dilakukan di Istana Negara karena alasan keamanan. Upacara dilakukan pada 15 April 1965.

Dalam kesempatan pidato, Kim Il-Sung menyampaikan orasi doktornya tentang "Prinsip Kemandirian dalam Perjuangan Revolusioner Maupun dalam Pembangunan Sebuah Negara".

Tak cuma Kim Il-Sung, Indonesia juga pernah memberikan gelar serupa kepada tokoh dunia seperti Pangeran Norodom dari Kamboja dan Carlos P Romulo dari Filipina pada tahun 1964.

Selain penghormatan atas kunjungan mereka, gelar juga diberikan untuk membina aliansi Games of The New Emerging Forces (GANEFO) dan New Emerging Forces (NEFO).

Kunjungi Kebun Raya Bogor dan Dihadiahi Anggrek

Dalam kunjungannya, Kim Il-Sung juga diajak ke Kebun Raya Bogor. Di sana ia tertarik dengan sebuah anggrek hasil penyilangan botanis keturunan Jerman yakni C L Bundt.

Akhirnya Sukarno menghadiahi Kim Il-Sung anggrek tersebut dan menamai bunganya dengan Kimilsunga. Anggrek tersebut disempurnakan selama 10 tahun, lalu secara resmi dikirim ke Korea Utara untuk dikembangbiakkan.

Bunga tersebut kemudian menjadi sebuah simbol persahabatan antara Indonesia dan Korea Utara. Kimilsunga pun menjadi nama festival bunga di Korea Utara yang diperingati setiap April.

Tentang Presiden Kim Il-Sung

Kim Il-sung dikenal sebagai presiden pertama sekaligus pendiri Republik Rakyat Demokratik Korea (Korea Utara). Ia secara resmi diproklamasikan pada 9 September 1948.

Kim memimpin negara tersebut selama lebih dari empat dekade, hingga wafat pada 8 Juli 1994. Dalam masa kepemimpinannya, Kim Il-sung memperkenalkan ideologi Juche yang menekankan prinsip kemandirian dan kepercayaan penuh pada kemampuan bangsa sendiri.

Pemikiran ini menjadi landasan utama kebijakan Korea Utara yang cenderung menutup diri dari dunia internasional, dengan semangat untuk berdiri di atas kekuatan dan sumber daya mereka sendiri.




(cyu/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads