Program Magang Nasional 2025 akan segera dibuka pada Oktober mendatang. Kali ini, program magang dikhususkan bagi fresh graduate atau mereka yang baru lulus 1 tahun.
Program besutan pemerintah ini dikabarkan akan memberi upah setara dengan Upah Minimum Regional (UMR). Magang akan berlangsung selama 6 bulan dan bekerja sama dengan perusahaan swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Prof Zuly Qodir, memberikan pandangan kritis terkait inisiatif pemerintah ini. Menurutnya, program ini menyimpan dilema. Apa itu?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berpotensi Eksploitasi Fresh Graduate
Prof Zuly memaparkan jika Program Magang Nasional dapat menjadi jembatan antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Namun di sisi lain, ada potensi eksploitasi terhadap para fresh graduate yang minim daya tawar.
"Anggapan para pemilik usaha bahwa fresh graduate pasti lebih murah dan tidak banyak menuntut membuka kemungkinan eksploitasi tenaga kerja," ungkapnya dalam laman UMY, dikutip Minggu (28/9/2205).
Guru Besar Sosiologi UMY ini menambahkan, dalam relasi ketenagakerjaan, pekerja sering kali berada di posisi lemah di hadapan pemilik modal. Lulusan baru yang belum memiliki daya kritis juga menjadi kelompok rentan.
Meski program ini berbayar, Zuly menegaskan perusahaan tidak boleh bertindak semena-mena.
"Harus ada jaminan bahwa tidak terjadi eksploitasi tenaga kerja, meskipun mereka hanya berstatus magang," tegasnya.
Prof Zuly juga menekankan pentingnya sinergi antara dunia usaha dan perguruan tinggi. Hal ini agar para pemagang tidak dibayar murah.
"Dunia usaha memang membutuhkan tenaga terampil, dan perguruan tinggi menyediakannya. Tetapi bukan berarti mereka bisa dibayar murah," tambahnya.
Menurut Zuly, magang berbayar tetap bisa bermanfaat jika ditempatkan sebagai sarana pembelajaran. Fresh graduate akan memperoleh pengalaman kerja, sementara dunia usaha juga harus memahami bahwa tenaga magang belum sepenuhnya terampil.
"Pada akhirnya, perguruan tinggi harus menyiapkan lulusannya agar siap bersaing di dunia kerja, sekaligus memastikan mereka tidak jatuh dalam lingkaran eksploitasi," pungkasnya.
Syarat Program Magang Nasional 2025
1. Lulusan perguruan tinggi Strata (S1) dan Diploma 3 (D3)
2. Fresh graduate atau maksimal satu tahun setelah kelulusan
3. Tidak ada batas usia
4. Mampu mengikuti magang selama 6 bulan
Skema Magang Nasional 2025
Skema magang nasional dijalankan melalui kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan industri. Informasi mengenai pendaftaran akan disampaikan lebih lanjut.
Melansir dari Antara, peserta magang yang berasal dari daerah 3T (terluar, terdepan, dan tertinggal) akan ditangani langsung oleh pemerintah pusat dan dipindahkan sesuai pekerjaan yang tersedia.
Jadwal Pendaftaran Program Magang Nasional 2025
Program magang nasional 2025 khusus fresh graduate akan dimulai pada kuartal keempat. Estimasi pendaftaran dimulai pada bulan Oktober dengan pelaksanaan serentak di seluruh Indonesia.
(nir/faz)