Prabowo Sebut Siap Kirimkan Puluhan Ribu Personel Pasukan Penjaga Perdamaian, Apa Itu?

ADVERTISEMENT

Prabowo Sebut Siap Kirimkan Puluhan Ribu Personel Pasukan Penjaga Perdamaian, Apa Itu?

Trisna Wulandari - detikEdu
Rabu, 24 Sep 2025 13:00 WIB
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato dalam Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9/2025). Presiden Prabowo menyampaikan pidato selama 19 menit bertemakan Seruan Indonesia untuk Harapan dengan menekankan solidaritas, keadilan global, hingga solusi dua negara bagi Palestina dan Israel. ANTARA FOTO/Fathur Rochman/app/wpa.
Prabowo menyatakan siap menyediakan 20.000 lebih orang untuk mendukung misi perdamaian PBB di Gaza, Ukraina, Sudan, Libya, dan lain-lain. Foto: ANTARA FOTO/FATHUR ROCHMAN
Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto menyatakan siap mengirimkan 20.000 lebih personel pasukan penjaga perdamaian untuk mendukung perdamaian dunia. Hal ini disampaikan Prabowo pada Debat Umum Sidang Majelis Umum Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9/2025).

Sebelumnya, Prabowo mengatakan Indonesia saat ini merupakan salah satu negara kontributor terbesar dalam menyediakan tenaga pasukan penjaga perdamaian PBB.

"Kami percaya pada PBB. Kami akan terus melayani di tempat-tempat di mana perdamaian butuh penjaganya. Tidak hanya lewat kata-kata, tetapi juga secara fisik," ucapnya, dikutip dari siaran YouTube United Nations, Rabu (24/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prabowo menyatakan siap menyediakan tenaga perdamaian untuk ditugaskan di Gaza, Ukraina, Sudan, Libya, dan tempat lainnya.

"Jika dan ketika Dewan Keamanan PBB serta majelis besar ini memutuskan, Indonesia siap untuk menerjunkan 20.000 atau lebih putra-putri kami untuk bantu memastikan perdamaian di Gaza atau di mana pun, di Ukraina, di Sudan, di Libya, di mana pun perdamaian perlu ditegakkan, perdamaian perlu dijaga, kami siap. Kami akan mengambil bagian untuk memikul tanggung jawab ini," sambung Prabowo.

ADVERTISEMENT

Prabowo mengatakan RI juga siap menyediakan bantuan keuangan untuk mendukung misi perdamaian PBB.

"Kami juga bersedia untuk berkontribusi secara finansial untuk mendukung misi besar PBB untuk meraih perdamaian," ucapnya.

Apa Itu Pasukan Penjaga Perdamaian PBB?

Dikutip dari laman Peacekeeping UN, pasukan penjaga perdamaian PBB adalah perwakilan PBB yang bertugas melindungi warga sipil, aktif mencegah konflik, mengurangi terjadinya kekerasan, memperkuat keamanan, dan memberdayakan otoritas nasional untuk melaksanakan tanggung jawabnya.

Pasukan penjaga perdamaian PBB membantu negara tempat ia ditugaskan agar menjadi lebih tangguh menghadapi konflik. Pasukan ini juga bertugas meletakkan dasar bagi perdamaian jangka panjang, termasuk dengan mengatasi akar penyebab konflik.

Lebih dari 95% pasukan penjaga perdamaian ditugaskan untuk melindungi warga sipil. Tugas ini termasuk melindungi anak-anak dan menghindarkannya dari kekerasan seksual yang berisiko terjadi selama konflik.

Siapa yang Bisa Jadi Pasukan Penjaga Perdamaian?

Pasukan Penjaga Perdamaian PBB dapat bersumber dari tenaga militer, polisi, maupun warga sipil dengan latar pengalaman dan budaya beragam.

Kendati latarnya berbeda-beda, mereka punya satu tujuan yang sama, yakni melindungi orang-orang yang paling rentan dan memberi dukungan bagi negara-negara yang sedang dalam masa transisi dari konflik menuju perdamaian.

Perbedaan latar tiap personel pasukan helm biru ini dibutuhkan untuk mengatasi masalah yang multidimensi. Di samping memantau gencatan senjata, pasukan penjaga perdamaian PBB juga bertugas melindungi warga sipil, melucuti senjata mantan kombatan, melindungi hak asasi manusia (HAM), menegakkan supremasi hukum, mendukung pemilu yang bebas dan adil, meminimalkan risiko ranjau darat, dan lain-lain.

Laki-laki maupun perempuan dapat bergabung ke pasukan helm biru. Berdasarkan data Peacekeeping UN tahun 2023, baru sekitar 8,4% yang bergender perempuan dari total 76.700 orang.

Cara Menjadi Pasukan Penjaga Perdamaian PBB

Untuk menjadi pasukan penjaga perdamaian PBB, seorang calon pasukan tidak boleh memihak dan setuju untuk menjadi pasukan.

Mereka juga disyaratkan untuk tidak menggunakan kekuatan kecuali demi membela diri serta mandat. Diketahui, ada lebih dari 4.451 personel yang tewas dalam misi perdamaian sejak 1948 hingga Juni 2025.

Berikut sejumlah cara untuk menjadi pasukan penjaga perdamaian PBB:

Warga Sipil

  • Melamar pada lowongan penuh waktu, paruh waktu, posisi konsultan, atau magang melalui http://careers.un.org
  • Melamar untuk posisi relawan PBB yang dibuka bagi spesialis, remaja, dan relawan online yang akan bertugas mendampingi misi lapangan dan di kantor pusat, melalui https://www.unv.org/become-volunteer
  • Ahli dapat bergabung melalui nominasi oleh pemerintah masing-masing

Polisi

Militer

  • Merupakan personel tentara nasional di negara masing-masing
  • Ditugaskan sebagai pasukan penjaga perdamaian PBB, maksimal 1 tahun di lapangan atau 2 tahun di kantor pusat perdamaian PBB.



(twu/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads