Kucing dikenal sebagai hewan peliharaan yang lucu sekaligus cuek jika dibandingkan dengan anjing. Mereka sangat mandiri sehingga terkadang seperti tidak membutuhkan atau peduli pada pemiliknya.
Namun, penelitian terbaru membuktikan satu hal menarik. Ternyata kucing diam-diam bisa mengenali bau pemiliknya sendiri.
Studi ini dilakukan oleh Hidehiko Uchiyama, profesor ilmu hewan di Universitas Pertanian Tokyo, dan telah mempublikasikan hasilnya di jurnal PLOS One. Ia melakukan eksperimen unik terhadap 30 kucing beserta pemiliknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kucing Bisa Bedakan Bau Pemilik dan Orang Asing
Selama bereksperimen, Uchiyama dan tim menguji seberapa tajam indra penciuman kucing. Kemudian para pemilik diminta menggosokkan cotton bud ke belakang telinga, sela jari kaki, hingga ketiak untuk menangkap aroma tubuh mereka.
Di sisi lain, terdapat delapan orang asing yang tidak memiliki hewan peliharaan. Mereka diminta menjadi "donor bau".
Setelah itu, cotton bud tersebut kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan diberikan ke kucing di rumah masing-masing. Hasilnya, kucing ternyata lebih lama mengendus aroma orang asing ketimbang bau pemiliknya.
Menurut Uchiyama, perilaku kucing tersebut mengartikan mereka bisa membedakan bau yang familiar dengan bau baru. Peneliti juga menemukan kedua lubang hidung kucing punya fungsi berbeda.
Sembunyikan kutipan teks
"Lubang hidung kiri biasanya dipakai untuk aroma yang sudah dikenal, sementara lubang hidung kanan digunakan untuk bau asing yang dianggap mengkhawatirkan," jelas Uchiyama dikutip dari New York Times, Jumat (19/9/2025).
Rahasia Lubang Hidung Kanan Saat Hewan Mengendus
Bukan pertama kali hal ini terjadi, ternyata juga pernah ditemukan pada hewan lain, termasuk anjing. Mereka cenderung menggunakan hidung kanan ketika berhadapan dengan aroma asing.
Uchiyama dan para peneliti lain menyebut hal ini mungkin terkait dengan cara kerja otak dalam memproses bau yang memicu reaksi emosional. Walaupun hasil penelitian ini cukup menarik mengungkap prilaku hewan, tetapi Carlo Siracusa, profesor madya perilaku hewan dari Universitas Pennsylvania mengatakan penelitian belum bisa membuktikan aktivitas otak secara langsung.
"Untuk membuktikannya, kucing perlu mau dipindai otaknya sambil mengendus bau tertentu," katanya.
Meski demikian, hasil penelitian tetap dianggap penting untuk memahami perilaku kucing secara lebih dalam. Hasil studi bisa menjadi informasi bagi pemilik dalam memberikan perawatan yang lebih baik bagi hewan mereka.
"Saya salut para ilmuwan bisa membuat 30 kucing mau ikut serta. Biasanya, kebanyakan kucing sama sekali tidak mau terlibat dalam riset seperti ini," ujar Siracusa.
Jadi, meskipun kucing tampak cuek, ternyata mereka tahu betul aroma khas pemiliknya, lho!
(cyu/nwk)