Negara Pertama yang Menjajah Indonesia Ternyata Bukan Belanda, Ini Sejarahnya

ADVERTISEMENT

Negara Pertama yang Menjajah Indonesia Ternyata Bukan Belanda, Ini Sejarahnya

Devita Savitri - detikEdu
Kamis, 18 Sep 2025 17:00 WIB
Alfonso de Albuquerque, tokoh Portugis yang berhasil menaklukan Malaka.
Alfonso de Albuquerque, tokoh Portugis yang berhasil menaklukan Malaka. Foto: The Granger Collection, New York
Jakarta -

Berbicara tentang penjajahan, memang selalu membawa luka sekaligus meningkatkan semangat nasionalisme bangsa Indonesia. Tapi, tahukah detikers bila negara pertama yang menjajah Indonesia bukanlah Belanda?

Ya, penjajahan Belanda memang memiliki dampak besar terhadap Indonesia. Terlebih ada narasi bila Belanda menjajah Indonesia selama 350 tahun atau 3,5 abad lamanya.

Namun, Belanda ternyata menjadi negara ketiga yang datang ke Indonesia. Negara pertama yang kemudian memulai penjajahan bangsa Eropa di Indonesia adalah, Portugis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awal Mula Bangsa Portugis Menjelajah Samudra

Kehadiran bangsa Portugis di Indonesia terjadi pada periode yang dikenal dengan petualangan, penjelajahan, dan menemukan dunia baru. Bila ditarik lebih jauh, periode itu dimulai usai Laut Tengah dan kota pusat perdagangan yang terkenal, Konstantinopel jatuh ke tangan Turki Usmani.

Melansir buku 'Sejarah Indonesia' yang diterbitkan kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pasar Konstantinopel menjual berbagai barang berharga, seperti batu mulia, emas, perak, gading, sutera, dan rempah-rempah. Orang Eropa sangat suka rempah-rempah dan kehadiran pasar Konstantinopel membuat mereka mudah mendapatkan

ADVERTISEMENT

Namun, ketika jatuh ke tangan Turki Usmani, akses itu tertutup. Untuk itu, mereka berusaha mencari dan menemukan dunia baru penghasil rempah-rempah ke timur dan dimulailah periode tersebut, dengan Portugis dan Spanyol sebagai pelopornya.

Tapi, tujuan bangsa Eropa ke wilayah timur ternyata tidak semata-mata mencari rempah-rempah dan memperdagangkannya. Tetapi ada tujuan yang lebih luas dan kemudian dikenal dengan Gold (memburu kekayaan), Glory (memburu kejayaan dan kekuasaan), Gospel (menyebarkan agama).

Portugis Tiba di Indonesia

Penjelajahan Portugis ke Indonesia diawali dengan Raja Portugis, Manuel I mendengar berita keberhasilan Columbus menemukan daerah baru. Ia kemudian memanggil pelaut ulung bernama Vasco da Gama untuk melakukan ekspedisi mencari Tanah Hindia yang dikenal sebagai daerah penghasil rempah-rempah.

Ekspedisi Vasco da Gama dimulai pada Juli 1497. Ia berangkat dari pelabuhan Lisabon melewati rute Tanjung Harapan, Afrika kemudian berbelok ke kanan untuk mengaruhi Lautan Hindia.

Hingga pada 1498, rombongan Vasco da Gama mendarat sampai di Kalikut dan Goa di pantai barat India. Selama pelayaran, Vasco da Gama telah menyiapkan patok batu yang disebut dengan batu padrao.

Batu ini sudah diberi pahatan dengan lambang bola dunia. Setiap daerah yang disinggahinya, Vasco da Gama memasang patok batu itu sebagai tanda bahwa daerah yang ditemukan milik Portugis.

Di Goa, Vasco da Gama juga memasang patok batu tersebut bahkan ia berhasil mendirikan kantor dagang yang dilengkapi dengan benteng. Kesuksesan ekspedisi ini membuat Raja Portugis mengangkatnya sebagai penguasa di Goa, India.

Namun, setelah beberapa tahun tinggal, bangsa Portugis menyadari bahwa India ternyata bukan daerah penghasil rempah-rempah. Mereka mendengar bila kota pusat perdagangan rempah-rempah itu ada di Malaka.

Sejak saat itulah, Portugis mempersiapkan ekspedisi lanjutan di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque dengan armada lengkap. Melansir arsip detikEdu, pasukan Alfonso de Albuquerque tiba dan menyerang Malaka pada 1511.

Jumlah pasukan Portugis sebanyak 1.200 orang yang diangkut oleh 18 kapal dengan dilengkapi meriam besar, pada akhirnya menyebabkan perdagangan di Nusantara menjadi kacau.

Peristiwa ini juga menjadi momen bersejarah bahwa Portugis menjadi negara pertama yang menjajah wilayah Indonesia.

Setelah menguasai Malaka, bangsa Portugis mengetahui bila pusat rempah-rempah ada di Kepulauan Nusantara, khususnya di Maluku. Maluku sempat ditaklukan hingga Portugis mendapatkan hak monopoli perdagangan.

Berdasarkan buku 'Pasti Bisa Sejarah Indonesia untuk SMA/MA' karya Tim Ganesha Operation, tindakan bangsa Portugis yang sewenang-wenang dan kejam mengakibatkan terjadinya perlawanan dari masyarakat Maluku.

Perlawanan memuncak setelah bangsa Portugis membunuh Sultan Hairun dari Kerajaan Ternate. Dipimpin oleh Sultan Baabullah, perlawanan ini kemudian mengakibatkan kekalahan Portugis dan mereka terusir dari Maluku pada 1575.

Akhir Penjajahan Portugis di Indonesia

Portugis bukan satu-satunya bangsa Eropa yang ingin menguasai rempah-rempah Nusantara. Mereka sempat bersaing dengan Spanyol ketika bangsa itu tiba di Maluku pada 1521.

Sebelum perang besar terjadi, akhirnya diadakan Perjanjian Saragosa pada 22 April 1529 yang intinya Spanyol harus meninggalkan Maluku dan memusatkan kegiatannya di Filipina.

Meski sempat berkuasa, kekuatan Portugis memudar ketika bangsa Belanda tiba di Indonesia. Bangsa Belanda menguasai Indonesia dengan cepat dengan membentuk Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC).

Kekuasaan Belanda sempat diganggu Prancis dan Inggris, tapi Belanda kembali menguasai wilayah Indonesia. Kekuasaan Belanda usai pada 1942 dengan kekalahan di Perang Dunia II dan menyerah kepada Jepang.

Jepang berkuasa di Indonesia selama 3,5 tahun hingga akhirnya Indonesia menjadi negara yang merdeka pada 17 Agustus 1945.




(det/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads