Dinosaurus Berlapis Duri Ini Ubah Sejarah Evolusi

ADVERTISEMENT

Dinosaurus Berlapis Duri Ini Ubah Sejarah Evolusi

Siti Nur Salsabilah Silambona - detikEdu
Sabtu, 06 Sep 2025 19:00 WIB
Banyak tulang Spicomellus ditutupi duri. Fungsinya kemungkinan untuk pertahanan diri sekaligus menarik pasangan.
Perkiraan rupa Spicomellus afer yang tulangnya ditutupi duri. Fungsinya kemungkinan untuk pertahanan diri sekaligus menarik pasanganFoto: Β© Matthew Dempsey
Jakarta -

Fosil dinosaurus bernama Spicomellus afer menggemparkan dunia sains. Fosil hewan purba ini ternyata punya pelindung tubuh berupa duri-duri raksasa. Bahkan, ada yang panjangnya lebih dari 80 cm.

Penemuan ini membuat ilmuwan menulis ulang evolusi kelompok dinosaurus berduri Ankylosaurus karena ternyata pertahanan tubuh super rumit ini muncul jauh lebih awal dari dugaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fosil Unik yang Bikin Bingung

Rekonstruksi wujud Spicomellus afer oleh para ahli paleontologi berdasarkan fosil-fosil yang didapat dari Maroko.Rekonstruksi wujud Spicomellus afer oleh para ahli paleontologi berdasarkan fosil-fosil yang didapat dari Maroko. Foto: Matthew Dempsey / Maidment et al.

Mulanya pada 2019, ahli paleontologi Prof Susannah Maidment memperoleh fosil tulang rusuk berduri dari seorang pedagang fosil di Cambridge, Inggris. Yang bikin geger, duri tersebut menempel langsung pada tulang.

Kondisi ini merupakan sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya dalam dunia hewan, termasuk Ankylosaurus.

ADVERTISEMENT

Ankylosaurus adalah kelompok dinosaurus yang umumnya dikenal karena ditutupi lapisan tulang di punggung mereka. Lempeng tulang ini biasanya tertanam di kulit, bukan di tulang rusuk seperti yang ditemukan pada fosil Spicomellus afer.

Beberapa tulang pelindung punggung Ankylosaurus berbentuk lempengan pipih besar di punggung. Sedangkan beberapa lainnya tumbuh mencuat berbentuk duri, seperti halnya yang tampak pada fosil S. afer.

"Ini sama sekali tidak seperti hewan hidup atau mati lainnya, dan menimbulkan pertanyaan, bagaimana hewan ini bergerak?" kata Susannah, dikutip dari laman Natural History Museum (NHM), Selasa (2/9/2025).

"Normalnya, tulang seperti tulang rusuk berfungsi sebagai tempat melekatnya otot, tapi karena duri ini, susah untuk memastikan di mana ototnya," imbuh peneliti senior di NHM ini.

Tim peneliti kemudian memberi nama ilmiah Spicomellus afer untuk spesies ini. Namun, asal-usul fosil ini masih menjadi misteri sampai akhirnya ekspedisi gabungan Inggris, Amerika, dan Maroko dilakukan ke lokasi penemuan di gunung dekat Boulemane, Maroko. Hasilnya mengejutkan, ditemukan kerangka lengkap yang menunjukkan dinosaurus ini memiliki tubuh penuh duri.

Tubuh Seperti Tank Berduri

Tak hanya di rusuk, Spicomellus afer juga punya duri besar di pinggul, lempeng tulang di sisi tubuh, tulang selangka berduri, hingga senjata dari tulang yang membulat di ujung ekor. Panjang duri terbesarnya mencapai 87 cm. Kemungkinan, duri S. afer lebih panjang saat hidup karena juga ditutupi keratin seperti tanduk sapi.

"Spicomellus adalah salah satu dinosaurus teraneh yang pernah kami temukan. Sama sekali tidak mirip dengan spesies lain," kata Prof Richard Butler dari Universitas Birmingham, yang turut memimpin studi.

"Saya rasa, hewan ini benar-benar menggambarkan imajinasi orang-orang di dunia, dan menjelaskan pada kita tentang evolusi awal Ankylosaurus yang mirip tank ini," imbuhnya.

Ankylosaurus Tertua

Berusia 165 juta tahun, Spicomellus resmi jadi Ankylosaurus tertua yang pernah ditemukan. Artinya, lapisan pelindung berduri yang dimiliki hewan ini sudah berevolusi sejak zaman Jura Tengah, bukan baru muncul di era Kapur Akhir (100,5 juta-66 juta tahun lalu) seperti spesies-spesies Anklylosaurus yang sebelumnya teridentifikasi.

Lebih aneh lagi, bagian ekornya menunjukkan tanda S. afer punya senjata gada di ekor. Fitur ini biasanya hanya ada pada spesies Ankylosaurus jutaan tahun setelahnya.

Untuk Bertahan atau Pamer?

Pertanyaan besar berikutnya adalah, untuk apa pelindung serumit itu? Para ilmuwan menduga lapisan osteoderma berduri Spicomellus bukan hanya untuk bertahan dari predator, tapi juga dipakai buat pamer atau menarik pasangan, mirip bulu merak.

"Menumbuhkan dan membawa baju pelindung luar biasa seperti ini ke mana-mana akan sangat boros energi, dan mungkin membatasi sebaik apa Spicomellus bisa bergerak," ujar Susannah.

"Jadi, kami berpikir, mungkin hewan ini menggunakan lapisan pelindungnya untuk dipamerkan. Kami berspekulasi, lapisan pelindung tersebut semula berevolusi untuk pertahanan, dan kemudian juga berfungsi untuk menarik pasangan dan pamer ke lawan," imbuhnya.

Namun, kelak pada Ankylosaurus di Zaman Kapur Akhir, pelindungnya justru lebih sederhana dan fungsional. Bisa jadi karena predator semakin kuat, sehingga pelindung yang berat tidak lagi efektif untuk bantu bertahan hidup.

Penting untuk Dunia Sains

Penemuan Spicomellus tidak hanya mengubah sejarah evolusi dinosaurus lapis duri, tetapi juga menegaskan betapa pentingnya fosil Afrika untuk ilmu paleontologi.

"Maroko punya latar yang kuat dalam bidang geologi klasik, tetapi penemuan seperti ini menunjukkan pentingnya paleontologi. Kami belum pernah melihat dinosaurus seperti ini sebelumnya, dan potensi wilayah ini masih besar," kata penulis studi Prof Driss Ouarhach dari UniversitΓ© Sidi Mohamed Ben Abdellah.

Temuan ini dipublikasikan Susannah CR Maidment dkk. dalam jurnal Nature dengan judul 'Extreme armour in the world's oldest Ankylosaur' pada 27 Agustus 2025.




(twu/twu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads