Dosen UB Temukan 5 Spesies Baru Cacing, Satu Dinamai Caenorhabditis Brawijaya

ADVERTISEMENT

Dosen UB Temukan 5 Spesies Baru Cacing, Satu Dinamai Caenorhabditis Brawijaya

Cicin Yulianti - detikEdu
Senin, 04 Agu 2025 20:00 WIB
Prof Hagus
Prof Hagus. Foto: UB
Jakarta -

Tim peneliti dari Universitas Brawijaya (UB) berhasil menemukan lima spesies baru cacing nematoda dari genus Caenorhabditis. Hasil penelitian pun turut membanggakan Indonesia karena diterbitkan oleh Oxford University Press.

Prof Dr Agr Sc Ir Hagus Tarno, S P M sebagai ketua tim juga dosen Fakultas Pertanian UB mengatakan, dua dari lima spesies dinamai Caenorhabditis brawijaya dan Caenorhabditis ubi. Kedua nama tersebut dipakai sebagai bentuk penghargaan bagi UB.

"Ini adalah cara kami memberikan penghargaan kepada UB. Kami ingin nama universitas tetap hidup dan dikenal luas di dunia ilmiah melalui penelitian biodiversitas seperti ini," ujarnya dikutip dari laman kampus, Senin (4/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hagus mengatakan penamaan Caenorhabditis brawijaya diambil dari nama pangeran Jawa. Sedangkan Caenorhabditis ubi diambil dari singkatan Universitas Brawijaya.

ADVERTISEMENT

Adapun tiga jenis lainnya dinamai Caenorhabditis indonesiana, Caenorhabditis malinoi, dan Caenorhabditis ceno.

Cerita di Balik Penemuan 5 Spesies Baru Cacing

Riset dilakukan para peneliti UB dengan bekerja sama lintas negara. UB menggandeng peneliti lain dari Centre National de la Recherche Scientifique (CNRS) Prancis dan Academia Sinica Taiwan dan New York University, Amerika Serikat.

Ekspedisi pencarian nematoda berlangsung pada April hingga Mei 2025. Lokasi sasaran tersebar di empat pulau yakni Jawa, Bali, Lombok, dan Sulawesi.

Tota ada 204 sampel yang berhasil dibawa peneliti dengan 58 di antaranya terbukti merupakan nematoda Caenorhabditis. Sampel diperoleh dari berbagai tipe lahan, habitat, kawasan, taman kota hingga pegunungan.

Peneliti fokus mengambil sampel di tanaman yang sudah busuk. Baik itu buah, bunga, batang, kayu atau jamur.

Misalnya untuk jenis Caenorhabditis indonesiana, ditemukan pada sebuah bunga pisang yang membusuk di hutan Batu. Sementara Caenorhabditis brawijaya ditemukan di batang pisang busuk di lereng Bromo.

Setelah penemuan, sampel diidentifikasi di Laboratorium FP UB dan Institut de Biologie de l'Γ‰cole Normale SupΓ©rieure (IBENS), Paris. Metode yang dipakai adalah analisis morfologi dengan uji molekuler berbasis DNA.

Peneliti juga mengidentifikasi lewat serangkaian uji/persilangan antarspesies. Mereka mencari tahu tingkat kesuburan pada masing-masing jenis kelamin nematoda.

Keunikan Caenorhabditis Ubi

Hagus dan tim menemukan keunikan dari spesies Caenorhabditis ubi. Spesies tersebut bisa kawin silang dengan Caenorhabditis sp. 41 dari Kepulauan Solomon.

Perkawinan mereka menghasilkan keturunan hibrida jantan yang fertil. Menurut Hagus, fenomena itu jarang ditemukan dalam nematoda sehingga menarik untuk diteliti lebih lanjut.

"Penamaan dua spesies dengan nama UB menjadi simbol bahwa kontribusi akademik dan ilmiah universitas tidak hanya diakui di tingkat nasional, tetapi juga diabadikan dalam sejarah ilmu pengetahuan dunia." pungkasnya.




(cyu/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads