Aktivitas Sesar Lembang Meningkat, Seberapa Besar Potensi Gempa di Zona Ini?

ADVERTISEMENT

Aktivitas Sesar Lembang Meningkat, Seberapa Besar Potensi Gempa di Zona Ini?

Cicin Yulianti - detikEdu
Kamis, 21 Agu 2025 12:00 WIB
BMKG ingatkan aktivitas di Sesar Lembang meningkat, Selasa (19/8/2025). (Dok. BMKG)
Foto: BMKG ingatkan aktivitas di Sesar Lembang meningkat, Selasa (19/8/2025). (Dok. BMKG)
Jakarta -

Wilayah Kota Cimahi pada Rabu (20/8/2025) mengalami gempa bumi dengan kekuatan M 1,7. Kejadian gempa tersebut membuat warga sekitar kembali was-was terhadap aktivitas Sesar Lembang.

Pasalnya, gempa terjadi selang beberapa waktu. Gempa diketahui terjadi di Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Bandung pada Juni, Juli, dan Agustus 2025.

Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung, Teguh Rahayu membenarkan bahwa gempa di Kota Cimahi kemarin dipicu aktivitas Sesar Lembang. Gempa berpusat di darat pada jarak 3 km Barat Laut Bandung Barat di kedalaman 10 kilometer.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berdasarkan monitoring BMKG Bandung saat ini Sesar Lembang mengalami peningkatan aktivitas kegempaan. Imbauan jadi masyarakat lebih meningkatkan kewaspadaannya dan memperkuat mitigasi tentunya," kata Teguh dikutip dari detikJabar, Kamis (21/8/2025).

ADVERTISEMENT

Sebenarnya apa itu Sesar Lembang dan seberapa kuat potensi gempa di wilayah yang dilaluinya?

Tentang Sesar Lembang

Peneliti Ahli Muda di Pusat Riset Kebencanaan Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Edi Hidayat menuturkan Sesar Lembang adalah salah satu sumber gempa bumi di Jawa Barat.

"Secara geologi Pulau Jawa Bagian Barat khususnya Provinsi Jawa Barat merupakan daerah rawan bencana geologi, salah satunya gempa bumi. BRIN terus melakukan penelitian terhadap patahan atau sesar-sesar yang berpotensi menjadi sumber gempa bumi di Jawa Barat termasuk Sesar Lembang," ujarnya dikutip dari laman BRIN, Kamis (21/8/2025).

Sesar Lembang adalah sesar aktif yang memotong batuan vulkanik muda (kuarter). Sesar ini membentang dari Barat-Timur melewati daerah Cibodas, Maribaya, Lembang hingga Padalarang.

Ia mengatakan pihak BRIN bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta periset di berbagai perguruan tinggi selalu memantau aktivitas Sesar Lembang.

"Untuk Sesar Lembang, penelitian tetap dilakukan untuk melengkapi data geologi maupun geofisika, dan yang terakhir BRIN telah bekerjasama dengan EOS Singapura telah memasang alat geodetik untuk mengukur seberapa besar sesar tersebut mengalami pergerakan," tambah Edi.

Potensi Gempa Sesar Lembang

Terkait besar gempa yang diakibatkan aktivitas Sesar Lembang ini berpotensi mencapai kekuatan 6,8 magnitudo. Hal itu sebagaimana Pemetaan Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Pusat Studi Gempa Nasional (Pusgen) yang disampaikan oleh Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono.

"Itu dampaknya itu kerusakan sedang, dengan catatan apabila bangunannya ini memang memenuhi kaidah-kaidah yang semestinya, maksudnya ada kolom, ada struktur, dan lain sebagainya. Tapi kalau tidak ada struktur, tentunya dengan VI-VII MMI ya sudah rata dengan tanah ini," kata Rahmat dalam acara 'Talk to Scientist' Pemetaan Sesar Pulau Jawa pada (24/4/2024) lalu.

Adapun wilayah-wilayah yang berpotensi dilalui gempa antara lain Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung, dan Kota Cimahi. Kedalamannya pun bisa mencapai 10 km.

Atas potensi tersebut, Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Nuraini Rahma Hanifa memperingatkan masyarakat agar jauh lebih waspada. Masalahnya, gempa bumi adalah bencana paling banyak memakan korban jiwa.

"Bencana geologi ini menyebabkan korban jiwa yang lebih banyak ketimbang bencana-bencana lainnya. Di Indonesia korban terbesar itu diakibatkan oleh gempa bumi," ujarnya.

"Sekitar 200 juta penduduk di Indonesia itu bisa mengalami goncangan gempa dengan intensitas 6 ke atas atau sekitar 77% dengan empat juta jiwa yang tinggal di atas patahan," sambungnya.

Alih-alih mencemaskan potensi gempa akibat aktivitas Sesar Lembang, Edi mengingatkan warga sekitar untuk lebih fokus pada upaya antisipasi. Ia mengimbau warga untuk selalu mempersiapkan tas berisi obat-obatan hingga makanan ringan.

"Masyarakat harus mencari informasi yang benar terkait sesar lembang dari sumber yang dapat dipercaya, lalu mulailah peduli dengan membangun infrastruktur yang tahan gempa atau mulai mempersiapkan peralatan sederhana, seperti tas yang diisi obat-obatan, senter, pluit dan makanan ringan sebagai langkah sederhana dalam tanggap bencana," kata Edi.




(cyu/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads