Populasi China menurun gratis selama tiga tahun berturut-turut. Untuk mengatasi hal ini, China menawarkan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) gratis.
Populasi China telah menurun selama tiga tahun berturut-turut. Model demografi Perserikatan Bangsa-Bangsa memprediksi populasi China dapat turun dari 1,4 miliar menjadi 800 juta pada tahun 2100.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahun 2024, hanya ada 9,54 juta kelahiran di China. Jumlah ini setengah dari jumlah kelahiran pada tahun 2016.
Angka pernikahan juga berada pada rekor terendah. Banyak pasangan muda menunda memiliki bayi karena tingginya biaya pengasuhan anak dan kekhawatiran karier.
Akhirnya pada 5 Agustus 2025, Kabinet Tiongkok, Dewan Negara, mengumumkan akan memberlakukan bebas biaya untuk penitipan anak dan pendidikan.
"Mulai semester musim gugur 2025, biaya penitipan anak dan pendidikan akan dibebaskan bagi anak-anak yang bersekolah di taman kanak-kanak negeri setahun sebelum sekolah," ungkap Dewan Negara dalam The Straits Times dikutip Jumat (8/8/2025).
Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi biaya pendidikan, meningkatkan tingkat layanan pendidikan publik, dan menyediakan pendidikan yang memuaskan rakyat. Pendanaan untuk langkah baru ini akan dibagi antara pemerintah pusat dan daerah, sementara anak-anak yang bersekolah di taman kanak-kanak swasta yang disetujui juga akan mendapat pengurangan biaya.
Pengumuman ini muncul seminggu setelah negara tersebut mengatakan akan menawarkan kepada orang tua setara denganUSD atau Rp9,7 juta untuk setiap anak di bawah usia tiga tahun.
Dalam konferensi pers di Beijing pekan lalu, pejabat Komisi Kesehatan Nasional (NHC) Wang Haidong mengakui jika negara tersebut telah beralih dari fase pertumbuhan penduduk ke fase penurunan penduduk. Lebih lanjut, Guo Yanhong selaku Wakil Menteri NHC mengatakan sistem subsidi ini bertujuan meningkatkan pendapatan tunai masyarakat.
"Sistem subsidi penitipan anak dapat secara langsung meningkatkan pendapatan tunai masyarakat," ujar Guo Yanhong.
Diketahui, para pemimpin China dalam beberapa tahun terakhir berjuang untuk menghidupkan kembali perekonomian. Kemerosotan ekonomi ini telah membuat calon pembeli rumah takut dan membuat banyak orang enggan memiliki anak.
Populasi China yang menyusut juga menua dengan cepat, memicu kekhawatiran tentang masa depan sistem pensiun negara tersebut. Pada tahun 2024, terdapat hampir 310 juta orang berusia 60 tahun ke atas.
(nir/nwk)