Apakah Kucing Bisa Berkeringat Saat Musim Panas?

ADVERTISEMENT

Apakah Kucing Bisa Berkeringat Saat Musim Panas?

Devita Savitri - detikEdu
Selasa, 29 Jul 2025 08:30 WIB
Potret kucing mujair sedang berbaring di tanah dengan latar belakang tembok biru.
Kucing mujair. Foto: jcomp/Freepik
Jakarta -

Ketika suhu naik pada musim panas, manusia akan mudah berkeringat. Namun, bagaimana dengan makhluk hidup lain seperti kucing?

Diketahui, kucing harus mempertahankan suhu tubuhnya di antara 38Β°C hingga 39Β°C. Pada dasarnya, kucing mampu mendinginkan dirinya sendiri melalui kontak dengan benda-benda bersuhu berbeda.

Untuk itu ketika musim panas datang, kucing biasa mencari benda dengan suhu yang lebih dingin, contohnya berbaring di ubin kamar mandi. Sayangnya hal ini tidaklah cukup untuk menghilangkan panas di tubuh kucing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbeda dengan manusia, pada dasarnya kucing tidak berkeringat untuk mendinginkan diri. Lalu bagaimana caranya?

ADVERTISEMENT

Proses Kucing Berkeringat

Dokter hewan Kimberly May membenarkan memang ada beberapa organ di tubuh kucing yang mengeluarkan cairan, yakni hidung, mulut, dan lidah. Namun, organ-organ itu mengeluarkan cairan bukan untuk berkeringat, melainkan untuk perlindungan dan kelembaban.

"Tidak cukup untuk mendinginkan darah," ujar May dikutip dari Mental Floss.

Bukan berkeringat seperti manusia, kucing punya proses unik untuk mendinginkan diri. Mereka menguap dan merawat diri (menjilat tubuh) secara teratur.

Air liur dari lidah mereka akan bertindak seperti keringat yang mendinginkan tubuh saat menguap. Oleh karena itu, May menilai 'babu' perlu membantu mendinginkan tubuh kucing dengan cara mengelap dan membasahi bulu mereka sedikit.

Saat kemarau ekstrim, kucing akan terengah-engah karena kepanasan. Ketika hal ini terjadi, babu kucing diharapkan untuk waspada karena ini bisa jadi sebuah tanda mereka kepanasan yang berbahaya atau penyakit serius lainnya.

Apakah Bulu Kucing Perlu Dicukur Saat Musim Panas?

Pakar fisiologi olahraga hewan dari Universitas California di Davis James H Jones menegaskan bulu kucing jangan dicukur pada musim kemarau agar membantu mereka tetap dingin. Jones menyebut bulu punya tugas sebagai pengatur termal.

"Bulu bertindak sebagai pengatur termal untuk memperlambat proses penyerapan panas," ungkapnya.

Di musim panas, bulu kucing berfungsi untuk melindungi kulit halus dari sinar matahari dan memperlambat dehidrasi. Meskipun mereka berevolusi dari nenek moyang liar dan mampu bertahan hidup, menyalakan pendingin atau kipas angin untuk kucing ketika keluar dari rumah akan membantu sang 'majikan'.

Jones juga mengingatkan para babu untuk menyediakan air minum yang cukup. Sehingga mereka bisa tetap nyaman tinggal di dalam rumah, meski tidak bersamamu sepanjang waktu.




(det/nah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads