Punya tampilan perpaduan kucing dan berang-berang, jaguarundi punya penampilan yang unik. Kenalan yuk!)
Kucing menjadi salah satu hewan yang mudah ditemukan di mana saja, baik ada di alam liar maupun jadi binatang peliharaan. Hewan itu memiliki gigi dan cakar yang tajam, serta tampang dengan ekspresi wajah yang kerap dijadikan meme.
Tetapi bayangkan bila seekor kucing memiliki wajah berang-berang. Maka hewan itu akan menjadi kucing liar unik yang dikenal sebagai jaguarundi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Mengapa Kucing Sering Tidur Sepanjang Hari? |
Punya 2 Nama Ilmiah
Meski memiliki kata "jaguar" dalam namanya, kucing liar kecil aneh ini dianggap lebih dekat hubungannya dengan puma. Untuk itu, mereka disebut dengan dua nama ilmiah, yakni Herpailurus yagouaroundi atau Puma yagouaroundi.
Setelah ditelusuri, kedekatan jaguarundi dan puma terjadi karena keduanya bercabang dari cabang yang sama. Tepatnya sekitar 4 hingga 7 juta tahun yang lalu.
Setelahnya, puma dan jugarundi memiliki proses evolusi yang berbeda, terutama dalam hal penampilan. Jaguarundi tidak terlalu mirip dengan kerabatnya, bahkan sama sekali tidak mirip kucing.
Hewan ini memiliki tubuh dan ekor memajang, kaki pendek, serta kepala kecil dan datar yang membuatnya lebih mirip dengan berang-berang atau musang. Di beberapa tempat, hewan ini bahkan dikenal sebagai "otter cat" atau "kucing berang-berang".
Bukan hanya dari segi penampilan yang mirip, kemampuan jaguarundi dan berang-berang ketika berenang juga serupa. Tidak takut air, jaguarundi merupakan perenang yang hebat. Kemampuan ini digunakannya untuk menangkap ikan.
Unik Tapi Tidak Terkenal
Jaguarundi memiliki wilayah jelajah yang luas, mencakup 19 negara. Mereka paling sering terlihat di wilayah Meksiko hingga Argentina utara.
Di balik penampilannya yang aneh, banyak yang belum kita ketahui tentang jaguarundi. Ada tiga alasan utama mengapa hewan ini tak banyak dikenal.
Ketiga alasan tersebut adalah mereka sulit ditangkap, bulu mereka biasa saja bukan termasuk spesies eksotik, dan jaguardin dianggap sebagai spesies "least concern" oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN) atau lembaga konservasi alam internasional.
Status "least concern" membuat mereka menjadi hewan yang bukan diprioritaskan untuk diteliti lebih lanjut. Ahli biologi konservasi, Anthony Giordano menyebut peneliti mungkin tidak akan mendapat pendanaan untuk melakukan studi terhadap jaguarundi.
"Anda tidak akan pernah bisa meyakinkan siapapun untuk memberi Anda uang guna mempelajari jaguarundi," ucapnya dikutip dari IFL Science.
Pemahaman ini nampaknya perlu diubah, karena penilaian IUCN terhadap jaguarundi mungkin perlu diperbarui. Hewan ini pada nyatanya memerlukan banyak penelitian untuk memastikan status konservasinya.
Memang saat ini otter cat berada di urutan terbawah dalam daftar prioritas hewan yang dilindungi. Tetapi mereka juga tetap memiliki ancaman kepunahan, termasuk karena hilangnya habitat atau dibunuh karena memangsa unggas warga.
Jika bukan karena kurangnya data, spesies ini mungkin akan masuk dalam daftar "Hampir Terancam" punah. Belum ada kabar terbaru terhadap penilaian ulang IUCN terhadap jaguarundi.
(det/nwk)