Konflik Thailand dan Kamboja mencuat kembali baru-baru ini. Kejadian bermula dari serangan roket Kamboja yang menghantam pemukiman di Thailand.
Serangan tersebut bukanlah yang pertama kali terjadi. Mengutip BBC, sejak tahun 2008 hubungan Kamboja dan Thailand sudah tidak bersahabat.
Di balik perselisihan kedua negara tersebut, kuil Preah Vihear menjadi tonggak awal mengapa perang antara keduanya meletus. Memang, apa sangkutan kuil Preah Vihear dengan perang Thailand-Kamboja? Simak fakta-fakta berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fakta-fakta Kuil Preah Vihear yang Picu Konflik Thailand-Kamboja
1. Terletak di Wilayah Sengketa
Pada 2008 lalu, negara Kamboja mencoba mendaftarkan kuil Preah Vihear sebagai Situs Warisan UNESCO. Kuil ini terletak di Pegunungan Dangrek dekat perbatasan Thailand-Kamboja.
Saat UNESCO mempertimbangkan permohonan Kamboja, Thailand menggungat. Namun, UNESCO tetap menyetujui permohonan Kamboja untuk Preah Vihear.
Sejak saat itu Kamboja menutup perbatasan Preah Vihear selama Thailand melakukan protes. Hanya dalam waktu seminggu, ratusan tentara dari kedua negara tersebut memenuhi wilayah sengketa.
2. Didirkan pada Masa Kekaisaran Khmer
Berdasarkan catatan Stanford, kuil Preah Vihear telah berdiri pada abad ke-11. Tepatnya pada masa kekuasaan Kekaisaran Khmer.
Khmer adalah nenek moyang orang-orang Kamboja modern. Kala itu, raja Khmer membangun kompleks megah di Angkor.
Kekaisaran tersebut cukup berjaya hingga mampu menguasai sebagian wilayah yang saat ini merupakan Thailand modern. Meski mulanya Preah Vihear ada di bawah kendali Khmer, tetapi lambat laun tidak demikian karena wilayah yang diduduki Khmer dikuasai oleh Thailand modern.
Terlebih setelah Kekaisaran Khmer mengalami kemunduran akibat pasukan dari Siam (Thailand masa lalu). Siam pun berhasil menduduki sebagian wilayah Kamboja pada 1794.
3. Punya Kompleks Arsitektur Unik
Di samping jadi perebutan negara Kamboja-Thailand, tempat suci ini memiliki arsitektur yang unik. Lokasinya yang terpencil membuat bangunan Preah Vihear masih terjaga dengan baik,
Dilansir UNESCO, Kuil Preah Vihear dihubungkan oleh sistem trotoar dan tangga pada sumbu sepanjang 800 meter. Bangunan monumennya dibangun dalam empat kelompok.
Kuil terdiri dari beberapa bagian yakni pusat tempat suci, mandapa, galeri, bangunan timur, gapura, bangunan barat, aula, dan beberapa blok batu pasir. Setiap bentuk dari bagian tersebut mempunyai simbol tertentu.
4. Jadi Objek Sengketa Hukum-Politik
Pada 1941, Thailand merebut Preah Vihear dari Prancis (yang sebelumnya menjajah Kamboja). Saat Kamboja yang masih belum merdeka tengah berdiri lagi, pasukan Thailand pindah ke Preah Vihear pada 1954.
Lima tahun kemudian, Kamboja mengajukan gugatan kepada Mahkamah Internasional (ICJ). Thailand mengklaim punya kendali de facto atas kuil tersebut.
Meskipun demikian, ICJ memutuskan bahwa Thailand telah menyetujui penetapan batas wilayah Prancis selama hampir setengah abad dan mengeluarkan keputusan 9 banding 3 yang menguntungkan Kamboja pada tahun 1962.
Meski ICJ tidak membuat putusan atas dasar kepemilikan atau warisan, tetapi Thailand geram dan memutuskan hubungan diplomatik dengan Kamboja. Perebutan kuil tersebut kemudian berlanjut hingga saat ini dan telah melalui serangkaian proses politik dan hukum yang panjang.
(cyu/nah)