Thailand Tidak Pernah Dijajah, Tapi Punya Sejarah dalam Perang Ini

ADVERTISEMENT

Thailand Tidak Pernah Dijajah, Tapi Punya Sejarah dalam Perang Ini

Novia Aisyah - detikEdu
Jumat, 25 Jul 2025 11:00 WIB
Panas Perbatasan Kamboja-Thailand
Perang Thailand-Kamboja. Foto: detikcom
Jakarta -

Thailand dan Kamboja, dua negara di ASEAN itu kini tengah bertempur. Sengketa kedua negara berakar dari perbedaan interpretasi peta era kolonial yang digambar lebih dari seabad lalu oleh Prancis dan oleh Siam (sekarang Thailand). Prancis dahulu pernah menjajah Kamboja.

Peta-peta tersebut memiliki delineasi perbatasan sepanjang 800 kilometer (508 mil) yang saling bertentangan, terutama di sekitar serangkaian candi kuno yang penting. Ketidakjelasan ini menyebabkan pertarungan hukum di Mahkamah Internasional (ICJ) pada 1962, yang memutuskan Candi Preah Vihear dari abad ke-11 adalah milik Kamboja.

Meskipun Thailand yang tidak puas menarik diri dari candi tersebut, mereka tetap mempertahankan klaim atas wilayah di sekitarnya. Namun pada 2008, ketegangan kembali berkobar ketika Kamboja berupaya mendaftarkan candi kuno tersebut sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Hal ini memicu keberatan dari Thailand.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Thailand sendiri dikenal sebagai satu-satunya negara di Asia Tenggara (ASEAN) yang tidak pernah dijajah. Namun, bukan berarti negara ini tidak pernah terlibat dalam perang.

ADVERTISEMENT

Keterlibatan Thailand dalam Perang

Perang Internal

Pada dasarnya, perang yang dilakukan oleh Thailand tidak hanya terjadi dalam skala global saja, melainkan juga dalam skala internal.

Sebagai contoh adalah Perang Thau yang terjadi khususnya pada abad ke-15. Peperangan ini terjadi di antara kerajaan-kerajaan kunci di Thailand Utara dan Tengah yakni Chiang Mai, Ayutthaya, dan Sukhothai. Seperti dikutip dari situs database penelitian EBSCO, perang-perang tersebut kerap dipicu perebutan takhta setelah kematian para penguasa.

Keterlibatan Thailand dalam Perang pada Masa PD 2

Terdapat sejarah keterlibatan Thailand dengan Jepang yang saat itu juga sibuk dalam penyerangan terhadap Pearl Harbor.

Saat itu Jepang juga melancarkan serangan ke Malaya pada 7-8 Desember 1941. Mereka menuntut agar pemerintah Thailand memberikan jalur bebas bagi pasukannya melalui Thailand.

Dikutip dari Anzac Portal, Inggris dan Amerika Serikat yang darinya Thailand telah meminta jaminan dukungan pada bulan-bulan sebelum perang, tidak memiliki kapasitas untuk membantu Thailand. Pasukan Thailand melawan pendaratan pasukan Jepang di wilayah Thailand hanya dalam hitungan jam.

Pada akhir Desember 1941, Thailand menandatangani perjanjian dengan Jepang dan pada 25 Januari 1942 menyatakan perang terhadap Inggris dan Amerika Serikat. Keputusan tersebut memecah belah pemerintahan Thailand dengan menteri luar negeri Direk Chaiyanam dan pemimpin liberal Pridi Phanomyong yang menganjurkan perlawanan terhadap Jepang.

Para diplomat dan mantan patriot Thailand di luar negeri juga menentang apa yang mereka anggap sebagai pendudukan Jepang di Thailand dan membentuk gerakan Seri Thai (Thailand Merdeka).

Dalam catatan perang Thailand, aliansi dengan Jepang digambarkan bukan tanpa alasan. Hal ini dilakukan sebagai akomodasi pragmatis terhadap keseimbangan kekuatan di Asia-Pasifik.

Hal tersebut merupakan 'pilihan iblis' atau 'devil's choice'. Saat itu berkolaborasi dengan Jepang dinilai sebagai satu-satunya pilihan yang tersedia bagi Thailand, jika ingin mempertahankan kedaulatan dan sedikit kemerdekaan.

Bahkan ketika perang berakhir, Thailand yang membentuk pemerintahan yang lebih liberal dengan koneksi Seri Thai pada 1944, dibebaskan dari segala kesalahan perang dan segera beralih ke lingkup pengaruh AS.

Kisah inilah yang kemudian menjadi sejarah jalur kereta api Burma-Thailand. Selama masa perang, pemerintah Thailand terpaksa meminjamkan sekitar 491 juta baht kepada Jepang untuk mendanai pembangunan jalur kereta api.

Makanan dan perlengkapan lainnya untuk personel kereta api juga dipasok oleh para pedagang lokal yang melayani Kwae Noi dengan tongkang mereka dan menggiring ternak kerbau mereka melalui jalan dari Kanchanaburi.




(nah/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads