Dua negara tetangga Indonesia, Thailand dan Kamboja tengah menghadapi situasi yang memanas. Usai dua roket Kamboja menghantam penduduk Thailand, pihak Thailand membalas dengan mengerahkan jet tempur F-16 untuk mengebom wilayah di Kamboja.
Melansir Al Jazeera, Kamis (24/7/2025), pasukan Kamboja melancarkan serangan yang mengenai warga sipil di Thailand. Hal ini termasuk, sebuah rumah sakit, yang menyebabkan kematian warga sipil dan belasan lainnya luka-luka, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Thailand.
Sebagai pembelaan diri, Thailand kemudian mengerahkan pasukan jet tempur dan mengebom sejumlah wilayah di Kamboja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekolah di Wilayah Konflik Diliburkan
Atas ketegangan yang terjadi, Kementerian Pendidikan Thailand telah menutup semua sekolah di provinsi Surin, Thailand. Terutama wilayah yang dekat dengan perbatasan yang menjadi sengketa dengan Kamboja.
Menteri Pendidikan Thailand, Narumon Pinyosinwat, meminta para pejabat untuk memantau situasi dan berkoordinasi dengan pasukan keamanan setempat.
"Penghentian kegiatan belajar mengajar merupakan tindakan pencegahan untuk melindungi siswa, guru dan staf," katanya.
Selain itu, otoritas distrik juga telah mengevakuasi 40.000 warga sipil dari 86 desa dekat perbatasan ke lokasi yang lebih aman.
Konflik Thailand dan Kamboja di Tanah Sengketa
Mengutip BBC, perselisihan antara Thailand dan Kamboja bukan hal yang baru. Ketegangan sudah terjadi lebih dari satu abad, ketika perbatasan kedua negara ditetapkan setelah pendudukan Prancis di Kamboja.
Pada 2008, hubungan kedua negara bertetangga tersebut menjadi tidak bersahabat. Kala itu, Kamboja mencoba mendaftarkan kuil abad ke-11 yang terletak di wilayah sengketa sebagai Situs Warisan Dunia Unesco. Langkah ini kemudian mendapat protes keras dari Thailand.
Selama bertahun-tahun kemudian, bentrokan sporadis terjadi di wilayah perbatasan dan sengketa. Tentara dan warga sipil dari kedua belah pihak menjadi korbannya.
Pada 2025, ketegangan meningkat pada Mei lalu, setelah seorang tentara Kamboja tewas dalam bentrokan. Hal ini menyebabkan hubungan bilateral mencapai titik terendah dalam lebih dari satu dekade.
Dalam dua bulan terakhir, kedua negara telah memberlakukan pembatasan perbatasan satu sama lain. Kamboja melarang impor dari Thailand seperti buah-buahan dan sayuran, serta menghentikan impor layanan listrik dan internet.
Dalam bentrokan terbaru, pihak Thailand mengatakan Kamboja menembak lebih dulu, sementara pihak Kamboja mengatakan sebenarnya pihak Thailand yang menyelinap melintasi perbatasan dan mulai mencabut kawat berduri.
Situasi terkini pun membuat Kamboja, menarik semua diplomatnya dari Thailand, dan memerintahkan semua diplomat Thailand untuk meninggalkan negara itu.
Sementara, pejabat militer Thailand Laksamana Muda Surasant Kongsiri mengatakan pertempuran telah terjadi di setidaknya enam lokasi, yang menyebabkan militer Thailand menutup semua pos pemeriksaan perbatasan antara kedua negara.
Atas apa yang terjadi dan dituduhkan, Mantan Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, mengatakan, tentara Kamboja tidak punya pilihan selain melawan dan melakukan serangan balik.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik membeli beras dan bahan pangan lainnya.
(faz/pal)