Ini Alasan Kita Harus Mengeluarkan Laptop saat Pemeriksaan Bandara

ADVERTISEMENT

Ini Alasan Kita Harus Mengeluarkan Laptop saat Pemeriksaan Bandara

Nikita Rosa - detikEdu
Rabu, 16 Jul 2025 19:30 WIB
Petugas Bea Cukai melakukan pemeriksaan terhadap penumpang beserta barang bawaan setibanya dari luar negeri di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (6/5/2024).
Foto: Rifkianto Nugroho/Pemeriksaan bawang baraan di Bandara Soetta
Jakarta -

Laptop merupakan salah satu barang esensial saat kamu akan berkelana atau perjalanan kerja. Namun saat, berada di bandara, kamu akan diminta untuk mengeluarkan laptop. Apa alasannya?

Saat pemeriksaan keamanan, kita seringkali diminta mengeluarkan barang-barang elektronik. Hal ini dapat merepotkan jika kamu menyimpan laptop di bagian terdalam tas.

Namun, Doug Drury, seorang profesor dan kepala departemen penerbangan di CQ University Australia, mengatakan jika pemeriksaan ini adalah demi keamanan penumpang. Begini penjelasannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Protokol Keamanan Diperketat Sejak Kejadian 9/11

Menurut Drury, protokol pra kejadian terorisme pesawat pada 1 September memungkinkan penumpang membawa hampir apa saja, termasuk pisau dengan bilah hingga empat inci, di dalam tas tangan. Faktanya, pembatasan bandara di seluruh dunia saat itu umumnya sangat longgar.

"Keamanan sebagian besar terdiri dari berjalan melalui detektor logam bandara untuk memeriksa senjata seperti pistol atau pisau yang mungkin memudahkan pembajakan," tulis Complete Background Screening dalam The Huffington Post, dikutip Rabu (16/7/2025).

ADVERTISEMENT

Pemeriksaan keamanan metode lama telah ditingkatkan sejak saat itu. Kini penumpang diminta untuk melepas sepatu, bahan cairan diperiksa, barang-barang elektronik seperti laptop dikeluarkan dari tas.

Alasan Laptop Dikeluarkan dari Tas saat Pemeriksaan Bandara

Alasan laptop harus dikeluarkan dari tas saat pemeriksaan bandara adalah karena banyak pemindai sinar-X di pemeriksaan keamanan bandara tidak dapat 'melihat' menembus baterai gawai yang besar dan padat, di antara komponen-komponen perangkat lainnya.

"Hal yang sama berlaku untuk kabel daya dan perangkat lain seperti tablet dan kamera," kata Drury.

Jika petugas keamanan tidak dapat melihat isi tas, mereka tidak dapat menilai keamanannya. Jadi, wajar jika penumpang harus mengeluarkannya agar penglihatan lebih jelas dan terkadang mungkin diminta untuk membuka laptop dan menyalakannya untuk membuktikan bahwa itu adalah laptop asli.

Meskipun beberapa mesin sinar-X baru yang canggih kini dapat 'melihat' menembus teknologi tersebut, Drury mengatakan jika meningkatkan teknologi tidak akan menghilangkan hambatan yang disebabkan oleh pemeriksaan bandara.

"Pada akhirnya, alasan mengapa ini menjadi kendala utama adalah karena kecepatan staf memindai citra (yang menentukan kecepatan ban berjalan)," tuturnya.

Bahaya Baterai Laptop

Selain bentuknya yang bisa menghalangi barang lain, baterai laptop dinilai sangat berbahaya di pesawat. Administrasi Penerbangan Federal di Amerika Serikat, dalam The Sun, yang dikutip Rabu (16/7), memperingatkan jika baterai laptop dapat terlalu panas saat berada di bagasi pesawat.

Mereka mengatakan jika laptop terbakar di dalam tas, api akan merambat ke bahan muda terbakar lainnya seperti deodoran aerosol. Api dapat dengan cepat membesar hingga membakar seluruh pesawat.




(nir/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads