Tips Antigugup Saat Presentasi di Kelas atau Kampus

ADVERTISEMENT

Tips Antigugup Saat Presentasi di Kelas atau Kampus

Trisna Wulandari - detikEdu
Sabtu, 12 Jul 2025 18:00 WIB
Ilustrasi contoh presentasi bisnis.
Gugup saat presentasi adalah hal wajar. Temukan tips efektif untuk mengatasi kecemasan, dari persiapan matang hingga merilis dopamin. Foto: airfocus/Unsplash
Jakarta -

Presentasi di kelas sering membuat gugup siswa maupun mahasiswa. Tahukah kamu, guru dan dosen pun bisa gugup saat presentasi di depan banyak orang?

Marjorie North, konsultan public speaking untuk kandidat politik, dokter, dan pengacara dalam laman Harvard Division of Continuing Education mengatakan, gugup merupakan reaksi fisiologis yang wajar dialami semua orang.

Tak hanya itu, gugup juga baik untuk membuat manusia lebih berhati-hati dan memberikan presentasi yang terbaik. Sebab, ada kalanya tak gugup justru berarti seseorang sedang tidak cukup peduli apakah bisa memberikan presentasi terbaik atau tidak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tips Agar Tidak Gugup Saat Presentasi

Persiapan Matang

North menjelaskan, cara terbaik untuk mengatasi kecemasan yakni dengan mempersiapkan diri secara rutin. Sediakan waktu untuk beberapa kali membaca catatan, lalu berlatih menyampaikannya.

Jangan lupa rekam latihan tersebut atau minta teman menonton latihan presentasi itu untuk mengecek hal-hal yang perlu diperbaiki atau bisa dilakukan lebih baik lagi.

ADVERTISEMENT

Ia menggarisbawahi, tidak ada latihan yang benar-benar menjamin presentasi berlangsung sempurna. Namun, kegugupan bisa diminimalisasi dengan berlatih.

Pelajari Public Speaking Tokoh

Video pidato "I Have A Dream" Martin Luther King hingga pidato Steve Jobs kepada mahasiswa Stanford University bisa diakses di YouTube, maupun video tokoh lainnya. Tonton dan pelajari cara bicara mereka dan cara berinteraksi dengan audiens, baik melalui lisan maupun gestur.

Kenali Audiens

Materi dan gaya presentasi harus disesuaikan dengan audiens, misalnya untuk teman sekelas, untuk guru, atau untuk adik kelas. Kenali betul audiens untuk dapat menentukan pilihan kata, tingkat informasi, pola penyusunan presentasi, dan lainnya.

Susun Materi yang Menarik Perhatian

Pastikan untuk bisa menarik perhatian audiens dalam 30 detik pertama. Agar terstruktur dan jelas, susun kerangka presentasi, mulai dari topik, tujuan umum, tujuan khusus, gagasan utama, dan poin-poin utama yang akan disampaikan.

Gunakan Humor, Cerita, dan Bahasa Efektif

Anekdot lucu beserta cerita yang disampaikan dengan bahasa efektif dapat membuat presentasi lebih hidup dan personal. Cara ini dapat menarik minat audiens sehingga kepercayaan diri bisa tumbuh seiring berjalannya presentasi.

Teman sekelas, guru, atau dosen biasanya menjadi bingung atau tidak fokus memerhatikan lagi jika presentasi yang disampaikan terlalu kaku. Reaksi audiens ini kadang membuat gugup. Kendati demikian, perhatikan reaksi mereka dan perbaiki seiring presentasi.

Jangan Dibaca, Tapi Disampaikan

Presentasi tanpa membaca memungkinkan kontak mata dan interaksi dengan audiens lebih mulus. Presentasi tanpa membaca juga membantu agar fokus pada diri dan pesan yang hendak disampaikan.

Alat Bantu Audiovisual Secukupnya

Terlalu banyak alat bantu audiovisual, seperti materi presentasi, video, atau pointer yang susah dioperasikan, justru memperburuk interaksi dengan audiens. Salah teknis alat bantu audiovisual juga bisa membuat gugup.

Bernapas dan Terhidrasi

Bernapas memang terjadi otomatis. Namun, otak dapat mengontrol tarikan dan embusan napas.

Dalam laman Northumbria University Newcastle, UK, dijelaskan, saat seseorang gugup, napas cenderung cepat dan pendek. Saat itu, otak menjadi kekurangan oksigen.

Coba untuk tidak panik dengan cara menarik napas dalam-dalam melalui hidung tarik napas dalam-dalam melalui hidung dan keluarkan melalui mulut. Cara ini bisa menenangkan diri dan memperlambat detak jantung.

Kemudian, bawa sebotol air putih saat presentasi. Minum sedikit sebelum presentasi dan di sela presentasi. Cara ini memastikan suara kuat dan jelas karena tenggorokan dan mulut tidak kering.

Senyum dan Keluarkan Dopamin

Tersenyum membuat orang yang presentasi tampak percaya diri dan menarik, sekaligus melepaskan dopamin, endorfin, dan serotonin. Semua zat kimia bahagia di otak ini bantu badan menjadi rileks, detak jantung melambat, dan tekanan darah menurun.

Kendati gugup, tarik napas dalam-dalam dan coba tersenyum. Hal ini tak hanya bantu siswa dan siswa tenang menyampaikan presentasi, tetapi juga audiens nyaman mendengarkan. Selamat mencoba!




(twu/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads