Sejumlah lulusan SMA/sederajat masih berusaha masuk perguruan tinggi negeri (PTN) melalui jalur mandiri. Peluang kerja dan karier lebih baik, peluang beasiswa lebih luas, dan alasan lainnya dipandang sebagai kelebihan PTN dalam mengantarkan lulusannya pada kesuksesan. Namun perlu diingat, masuk PTN bukan satu-satunya jalan sukses.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Prof Brian Yuliarto PhD mengatakan, berdasarkan laporan sejumlah rektor, jumlah pendaftar PTN maupun perguruan tinggi swasta (PTS) sendiri tengah turun. Hal ini menurutnya salah satu indikasi bahwa lapangan kerja semakin menurun sementara potensi perdagangan meningkat.
Menurut Brian, Indonesia sedang butuh SDM dengan kompetensi unggul, khususnya dalam penguasaan teknologi dan inovasi untuk membangun industri, seraya pemerintah juga menyiapkan industri. Tak hanya untuk warga, cara ini juga agar Indonesia keluar dari jebakan negara pendapatan menengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya bertemu dengan beberapa rektor PTN dan PTS, yang terjadi saat ini adalah jumlah pendaftar perguruan tinggi kita menurun. Hal ini mengindikasikan bahwa kebutuhan tenaga kerja terampil, berpengetahuan, dan berpendidikan tinggi itu juga turun," ujarnya dalam Kuliah Bestari (KB) 'Menyalakan Nurani Bangsa' yang disiarkan secara daring di kanal YouTube Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu (19/3/2025).
"Artinya memang betul terkonfirmasi dari data, bahwa industri kita mungkin sebagian berubah menjadi perdagangan saja," imbuhnya.
Selaras, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) mengatakan kompetensi seseorang untuk bekerja yang pada akhirnya tetap menjadi faktor penting kesuksesan.
"Dalam era dunia kerja sekarang, yang dituntut sebenarnya adalah kompetensi. Pemenuhan sertifikasi dalam pengertian ini ijazah itu memang penting tetapi tidak segala-galanya," kata Mu'ti pada peluncuran program Gerakan 1.000 Anak Putus Sekolah (APS) SMK Berdaya Lewat PKK dan PKW di Gedung A lantai 3, Komplek Kemendikbudristek, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta, Senin (30/6/2025).
Alasan Masuk PTN Bukan Satu-satunya Jalan Sukses
Kuliah di Manapun Perlu Usaha
Laporan National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine AS menunjukkan mahasiswa di kampus manapun tetap harus berupaya untuk menuju kesuksesan akademiknya dulu sebelum mencapai kesuksesan usai kuliah, dikutip dari Rice University.
Salah satu faktor utamanya yakni punya rasa memiliki (sense of belonging) pada kampus, terlibat pada kegiatannya dan dapat berbaur dengan warga kampus.
Mahasiswa juga wajib memiliki growth mindset, yaitu pemahaman bahwa kecerdasan mereka bukan hal yang ada begitu saja dan tetap segitu saja, tapi bisa ditumbuhkan dan dikembangkan terus. Jika ada mata kuliah yang sulit dan nilai jeblok, mahasiswa dengan growth mindset bisa bangkit lagi dan memperbaikinya.
Di kampus PTN maupun PTS, mahasiswa juga harus punya tujuan dan nilai pribadi. Keduanya merupakan faktor apakah mereka bisa mencapai masa depan yang diinginkan, atau sesederhana nilai akhir yang diperoleh (indeks prestasi kumulatif/IPK).
Ada Jalur Lain Untuk Belajar
Pendidikan nonformal seperti kursus dan pelatihan juga memungkinkan seseorang meraih sukses. Kuncinya yakni meningkatkan kompetensi sesuai bidang yang ingin ditekuni dalam berkarier, serta memperoleh kredensial seperti sertifikat dari lembaga yang sah dan diakui.
Sejumlah pekerjaan tidak menuntut ijazah perguruan tinggi, terlebih PTN, antara lain posisi digital marketing, content creator, graphic designer, fotografer, chef, software developer, video editor, interpreter, gallery sitter, barista, dan lain-lain. Perlu digarisbawahi, lowongan pekerjaan ini bisa membutuhkan sertifikat dan portofolio yang sesuai.
Pengalaman dan Keahlian
Platform pengembangan SDM, The Corelink Solution, dalam LinkedIn menjelaskan pentingnya pengalaman dan keahlian. Coba ikut kegiatan magang, volunteer, atau freelance sesuai bidang yang diminati, atau bidang karier yang ingin ditekuni.
Ada berbagai hard skill dan soft skill yang dapat ditumbuhkan dari magang, freelance, menjadi relawan, mulai dari komunikasi, kepemimpinan, manajemen waktu, hingga kerja sama tim. Pengalaman magang dan volunteer juga bisa menjadi basis bekerja atau berwirausaha, atau mengembangkan organisasi nirlaba sendiri dengan sukses.
Jejaring
Baik kuliah di PTN, PTS, atau tidak kuliah, dosen dan guru bisa jadi bagian jejaring. Pengalaman dan saran mereka di bidang akademik dan nonakademik bisa menjadi insight yang baik untuk bantu pelajar merintis kesuksesan. Dosen akademik dan praktisi bisa mengajak kita mengenal jejaringnya, memperkenalkan kita masuk pada jejaring industri yang ingin ditekuni.
Membangun jejaring juga bisa dimulai dari komunitas, pasar, dan organisasi. Kenali calon klien, calon mitra, dan calon partner.
Contoh sederhananya, jika ingin sukses membangun jasa pembuatan website, kenali teman-teman yang punya usaha atau jasa yang butuh dibuatkan website. Kemudian, kerja sama dengan teman lain yang punya kemampuan desain grafis untuk perwajahan website tersebut.
Perlihatkan Diri
Lulusan kampus manapun, atau lulusan sekolah manapun, dapat terbantu dengan mengekspos kemampuan diri di platform media sosial dan platform karier. Tak hanya praktisi bidang kreatif yang aktif membuat konten di media sosial, praktisi keuangan hingga sains pun ada.
Memperlihatkan diri pada dunia lewat platform jejaring karier dan media sosial bantu kita terhubung dengan orang-orang yang mendukung kesuksesan. Klien pertama, rekan pertama, pekerjaan pertama, bisa diraih saat mereka melihat potensi dan kompetensi kita, sekalipun bukan lulusan PTN, belum lulus, atau tidak kuliah sama sekali.
Untuk itu, jangan lupa memperbarui kompetensi, kredensial, resume, dan profil secara berkala. Semoga bermanfaat!
(twu/nwk)