Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan pengumuman, konflik Iran dan Israel akan segera berakhir. Kedua negara yang tengah saling berbalas rudal itu disebut Trump sepakat untuk melakukan gencatan senjata.
Trump bahkan memberi julukan terkait konflik Israel dan Iran sebagai Perang 12 Hari. Ia juga mengucapkan selamat atas keberanian dua negara yang diklaimnya mencapai kata perdamaian.
"Dengan asumsi bahwa semuanya berjalan sebagaimana mestinya, dan itu pasti akan terjadi, saya ingin mengucapkan selamat kepada kedua negara, Israel dan Iran, karena memiliki stamina, keberanian, dan kecerdasan untuk mengakhiri apa yang disebut sebagai 'Perang 12 Hari'," kata Trump dikutip dari Al Jazeera, Selasa (24/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan gencatan senjata? Pahami artinya di sini yuk!
Arti Gencatan Senjata
Secara singkat, gencatan senjata adalah penghentian perang sementara waktu. Dalam bahasa Inggris, gencatan senjata disebut dengan 'casefire'.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan gencatan senjata sebagai proses penghentian tembak-menembak (tentang perang). Tembak-menembak dalam hal ini berkaitan dengan proses saling serang pihak-pihak yang terlibat perang.
Jika penghentian penyerangan hanya dilakukan oleh satu negara, hal ini tidak bisa dinyatakan sebagai gencatan senjata. Ensiklopedia Britannica menambahkan gencatan senjata biasanya memiliki jangka waktu tertentu.
Pada waktu-waktu ini, pihak yang berperang bisa saling berkompromi untuk mencapai sebuah kesepakatan damai. Sehingga, kesepakatan damai yang awalnya berlaku dalam jangka waktu terbatas, bisa dibuat menjadi kesepakatan permanen.
Tujuan Gencatan Senjata
Tujuan gencatan senjata pada dasarnya untuk menghentikan sebagian atau secara total semua bentuk permusuhan, termasuk dalam konflik Iran dan Israel adalah saling kirim rudal.
Ketika gencatan senjata, maka kedua belah pihak berhenti untuk saling serang. Mengutip arsip detikEdu, secara de facto gencatan senjata sama dengan berhentinya perang.
Namun, nyatanya di bawah hukum internasional keadaan perang masih bisa terjadi. Dalam hal ini, pihak yang bertentangan dan pihak netral masih memiliki hak dan kewajiban tertentu.
Benarkah Iran dan Israel Gencatan Senjata?
Kembali mengutip Al Jazeera, baik Israel maupun Iran belum mengonfirmasi gencatan senjata tersebut. Bahkan setelah satu jam pengumuman gencatan senjata oleh Trump, sistem pertahana udara Iran masih diserang Israel.
"Jadi kenyataan di lapangan adalah kita menyaksikan serangan Israel terus berlanjut, dan hal itu membuka jalan bagi reaksi balasan lebih lanjut dari pihak Iran," ungkap Tohid Asadi wartawan Al Jazeeran melaporkan dari Teheran.
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan belum ada kesepakatan mengenai gencatan senjata dengan Israel. Namun, Araghchi memastikan pihaknya bisa berhenti menyerang asal Israel lebih dulu menghentikan serangannya.
"Namun, dengan syarat rezim Israel menghentikan agresi ilegalnya terhadap rakyat Iran paling lambat pukul 4 pagi waktu Teheran, kami tidak berniat untuk melanjutkan tanggapan kami setelahnya," ujar Abbas.
(det/nah)