Negara-negara Ini Masukkan Menyanyi dan Menari dalam Kurikulum Sekolah, Kenapa?

ADVERTISEMENT

Negara-negara Ini Masukkan Menyanyi dan Menari dalam Kurikulum Sekolah, Kenapa?

Nograhany Widhi Koesmawardhani - detikEdu
Kamis, 19 Jun 2025 15:28 WIB
Siswa-siswi Sekolah Dasar Musik Star City, Moscow region berlatih gamelan di KBRI Moskow. (Dok. KBRI Moskow)
Foto: Dok. KBRI Moskow
Jakarta -

Negara-negara ini memasukkan menyanyi dan menari dalam kurikulum sekolahnya. Apa sih alasannya?

Dilansir dari Business Insider dan beberapa jurnal ilmiah, inilah negara-negara yang memasukkan menyanyi dan menari dalam kurikulum sekolah.

China

Taman kanak-kanak di China merupakan gabungan antara pengasuhan anak dan pendidikan. Siswa belajar membaca dan menulis bahasa Mandarin. Mereka juga diperkenalkan dengan angka-angka dasar dan permulaan matematika.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bernyanyi dan menari merupakan bagian penting dari kurikulum, yang mendorong anak-anak untuk berani tampil di depan umum. Pendidikan jasmani juga dinilai penting dalam kurikulum, jadi waktu di taman bermain cukup banyak.

Prancis

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Prancis disebut Γ©cole maternelle. Siswa diajarkan membaca dan menulis, sambil juga memulai pelajaran tentang angka. Salah satu tujuan utamanya membantu anak-anak mulai bersosialisasi.

ADVERTISEMENT

Sementara anak-anak yang lebih kecil juga disuguhi tidur siang, semua anak berpartisipasi dalam seni dan kerajinan, permainan, dan bernyanyi.

Australia

Dalam jurnal berjudul "Music Education in Schools - what is taught? A comparison of curriculum in Sweden and Australia" yang ditulis Susanne Garvis, Georgina Barton dan Kay Hartwig, musik mulai masuk kurikulum dalam pendidikan seni, sejak 2015. Seni diajarkan dari usia PAUD 5 tahun hingga usia sekolah menengah.

Mata pelajaran musik, termasuk menyanyi, bertujuan untuk mengembangkan kemampuan siswa, mencakup:
β€’ kepercayaan diri untuk menjadi musisi yang kreatif, inovatif, bijaksana, terampil, dan terinformasi
β€’ keterampilan untuk menggubah, tampil, berimprovisasi, menanggapi, dan mendengarkan dengan maksud dan tujuan
β€’ pengetahuan estetika dan rasa hormat terhadap musik dan praktik musik di seluruh komunitas, budaya, dan tradisi musik global
β€’ pemahaman tentang musik sebagai bentuk seni aural saat mereka memperoleh keterampilan untuk menjadi pembelajar musik yang mandiri.

Swedia

Dalam jurnal yang sama yang ditulis Susanne Garvis, dkk, musik, termasuk bernyanyi termasuk dalam pendidikan seni. Pendidikan seni masuk dalam mata pelajaran khusus yang harus dipelajari siswa.

Musik di Swedia mulai diperkenalkan sejak anak masuk dalam usia pendidikan dasar, yakni 7 tahun. Dalam kurikulum, alasan musik diajarkan karena:

  • Musik ada di semua budaya dan memengaruhi orang, baik secara fisik, mental, dan emosional.
  • Musik sebagai bentuk ekspresi estetika digunakan dalam berbagai konteks, memiliki fungsi yang berbeda, dan memiliki makna yang berbeda bagi setiap orang.
  • Musik juga merupakan bagian penting dari apa yang orang bagikan secara sosial dan dapat memengaruhi perkembangan identitas individu.
  • Musik dari berbagai budaya dan zaman dikaitkan dengan bentuk seni lain dalam ekspresi baru.
  • Pengetahuan tentang dan dalam musik meningkatkan peluang untuk berpartisipasi dalam kehidupan budaya masyarakat.

Makedonia

Dalam program kerja pendidikan prasekolah hingga menengah di Republik Makedonia, tari diwujudkan sebagai bagian dari musik dan pendidikan jasmani. Sekolah memberikan informasi tentang mata pelajaran pilihan mana yang akan menjadi bagian dari mata pelajaran program wajib sekolah. Di antaranya adalah mata pelajaran bidang seni musik "Tari dan tari rakyat".

Lenče Nasev dari Goce Delčev Universitas Štip, Makedonia dalam jurnalnya 'Integrating Music and Dance Into School Curriculum' menyimpulkan pendidikan tari mengembangkan emosi positif, meningkatkan keterampilan motorik dan kreativitas.

"Integrasi antara musik dan tari tidak hanya terwakili dalam kurikulum mata pelajaran musik dan pendidikan jasmani. Ia menempati tempat yang sentral dan penting dalam mata pelajaran pilihan "Tari dan tari rakyat" yang merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah di Republik Makedonia," tulis Nasev.

Nasev menambahkan pembelajaran mata pelajaran ini mendorong kecintaan terhadap tradisi, memelihara tari modern untuk ekspresi diri, emosi positif, kreativitas, dan ekspresi estetika dalam kerja individu dan tim pada siswa

"Lebih jauh, mata pelajaran ini sangat penting untuk perkembangan fisik siswa yang tepat, untuk meningkatkan tubuh mereka, untuk pengembangan dan peningkatan keterampilan motorik, dan pengembangan kebutuhan untuk aktivitas fisik," tutur Nasev.

Nyanyian dan Tarian Pengaruhi Pertumbuhan Anak

Dilansir dari British Council, bayi dalam kandungan sudah mengikuti dan mulai mengenali irama ritmis dari detak jantung ibunya. Ia mendengar dan merasakan suara dan emosi dari suara ibunya. Saat bayi lahir, ia menciptakan suara pertamanya dengan alat pertamanya, yaitu suara.

Selama beberapa minggu, suara hanya digunakan untuk meminta susu, tetapi lambat laun bayi menemukan suaranya sendiri dan mulai bereksperimen, bermain, dan mengarang.

Pada usia empat bulan, bayi dapat mengenali ekspresi wajah dan menafsirkan emosi. Tertawa dimulai segera setelahnya, dan kemudian sebagian besar dunia ditemui melalui permainan dan suara.

Pada usia enam bulan, bayi mengenali dan menanggapi lagu dengan gerakan, menggunakan mainan untuk menggoyang, menggetarkan, dan memukul.

Saat masih anak-anak, kita menggunakan suara dan alat musik lainnya untuk mengekspresikan perasaan, namun alat-alat tersebut juga memiliki fungsi pembelajaran yang penting, seperti mengajarkan pola, denyut, rima, dan struktur, tanpa kerumitan bahasa; alat-alat tersebut mengajarkan cara manusia menjalin ikatan dan mengekspresikan emosi; alat-alat tersebut memberi manusia kecil kesenangan dan mendorong imajinasi serta penceritaan.

Lin Marsh, seorang pemimpin bernyanyi di program World Voice milik British Council, menjelaskan bernyanyi juga merupakan latihan aerobik yang meningkatkan efisiensi sistem kardiovaskular, meningkatkan oksigenasi darah, dan meningkatkan kewaspadaan.

Hal ini terkait dengan pengurangan stres, umur panjang, dan kesehatan umum. Meningkatkan aliran udara di saluran pernapasan bagian atas menghambat bakteri yang dapat menyebabkan pilek dan flu.

"Saya telah mengamati bahwa bernyanyi bersama meningkatkan perilaku anak-anak. Hal ini membantu mereka menjalin ikatan - apa pun lagu atau bahasanya. Mereka dapat mengekspresikan perasaan senang atau gembira, takut atau bangga. Aktivitas musik melibatkan banyak bagian otak yang berbeda, jadi bernyanyi (yang melibatkan musik dan bahasa) membantu mengembangkan area-area ini, seperti yang ditemukan dalam penelitian neurologis dari Inggris, Jerman, dan AS," tulis Marsh dalam artikelnya 'Why song and dance are essential for children's development' di laman British Council.




(nwk/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads