500 Kali Lebih Pedas, Ini Cabai yang Mirip Jambu Air dari IPB

ADVERTISEMENT

500 Kali Lebih Pedas, Ini Cabai yang Mirip Jambu Air dari IPB

Pasti Liberti Mappapa - detikEdu
Rabu, 18 Jun 2025 09:30 WIB
Cabai Palurah IPB yang dikembangkan tim dari Fakultas Pertanian IPB University
Cabai Palurah IPB Foto: Dok. IPB University
Jakarta -

Bagi para pencinta kuliner pedas, cabai sambal bukan sekadar pelengkap rasa. Kehadirannya justru menjadi elemen utama yang wajib ada di setiap hidangan. Tak heran jika banyak orang menganggap cabai sebagai "barang pokok" di dapur.

Namun, penting bagi para penikmat pedas untuk memahami bahwa tidak semua cabai memiliki tingkat kepedasan yang sama. Setiap jenis cabai memiliki level pedas yang berbeda, tergantung pada kadar kapsaisin di dalamnya.

Sebagai contoh, pada tahun 2023 lalu, dunia dibuat tercengang oleh kehadiran Pepper X, yang dinobatkan sebagai cabai terpedas di dunia. Varietas ekstrem ini merupakan hasil budidaya Ed Currie, seorang petani asal Amerika Serikat yang juga dikenal sebagai sosok di balik Carolina Reaper.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, di Indonesia IPB University memperkenalkan varietas cabai super pedas bernama "Cabai Palurah IPB". Inovasi ini merupakan hasil pengembangan Guru Besar Fakultas Pertanian IPB University, Prof Muhammad Syukur, bersama tim peneliti.

Berbeda dari cabai pada umumnya, cabai ini tampil dengan bentuk unik menyerupai jambu air. Di balik penampilannya yang eksotik, cabai Palurah menyimpan tingkat kepedasan ekstrim dan potensi biofarmaka yang luar biasa.

ADVERTISEMENT

"Cabai ini kami beri nama 'Palurah IPB'," ungkap Prof Syukur dalam satu video IPB Pedia di kanal YouTube IPB TV.

Tingkat Kepedasan 500 Kali dari Cabai Besar

Ia menjelaskan cabai Palurah memiliki tingkat kepedasan 500 kali lebih pedas dari cabai besar biasa atau lima kali lebih pedas dari cabai rawit terpedas yang ada saat ini.

Lebih lanjut, Prof Syukur mengatakan hingga saat ini belum ada varietas nasional cabai super pedas yang dilepas secara resmi oleh Kementerian Pertanian.

"Baru varietas lokal yang telah terdaftar seperti Katokkon dari Sulawesi Selatan. Cabai Palurah ini merupakan hasil perakitan khusus untuk memenuhi kebutuhan super pedas dan telah kami daftarkan untuk dilepas secara nasional," jelasnya.

Bisa Bermanfaat untuk Bidang Kesehatan

Tak hanya menjadi bumbu dapur, cabai ini juga menjanjikan manfaat lain di bidang kesehatan dan industri biofarmaka. Cabai Palurah IPB juga berpotensi digunakan untuk produk seperti koyo cabai yang selama ini masih banyak diimpor.

"Di Toraja, Sulawesi Selatan, cabai seperti ini sudah digunakan untuk konsumsi segar dan olahan. Namun, dengan adanya cabai Palurah yang dirakit khusus, harapannya bisa memenuhi kebutuhan nasional baik untuk konsumsi maupun bahan biofarmaka," tambah Prof Syukur.

Dengan rasa pedas yang sangat kuat, penggunaannya dalam masakan juga menjadi jauh lebih efisien. "Cukup sedikit saja, sudah memberikan sensasi pedas maksimal," katanya.




(pal/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads