Pohon jati yang terbakar saat hujan di lahan mengarah ke Perhutani Kuningan, Jawa Barat masih menjadi misteri. Namun pakar Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menduga pohon itu terkena kilat-petir.
"Kalau menurut dugaan saya, itu terkena kilat-petir. Di berita itu memang tidak ada yang mendengar secara langsung ya. Namun perlu dipelajari lebih dalam lagi, apakah kilat yang menyambar itu kejadiannya telah lama menyambar ke pohon jati sebelum diketahui oleh yang mengabadikan videonya. Mungkin juga perlu tanya ke ahli cuaca (kilat), apakah sambaran kilat itu juga memungkinkan tanpa adanya suara gemuruh," tutur Danang Sudarwoko Adi, pakar Ilmu dan Teknologi Hasil Hutan BRIN, khususnya anatomi dan identifikasi kayu.
Hal itu dikatakan Danang saat dikonfirmasi detikEdu via aplikasi pesan, Kamis (12/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari polanya yang vertikal sumbu pohon, dugaan kuat memang terkena kilat-petir. Karena pohon itu mempunyai sifat penghantaran listrik, jadi ketika terkena kilat seketika akan mengering dan terbakar. Silakan lihat gambar-googling dengan memasukkan kata kunci 'tree struck by lightning'," imbuh Danang.
Tak Punya Resin Tapi Kepadatan Tinggi
Pohon jati, imbuh Danang, tidak memiliki resin seperti yang dimiliki oleh pohon damar atau pinus. Resin adalah getah pohon yang kental dan mengeras, bisa dijadikan sebagai bahan bakar alternatif.
"Kalau resin yang kayak damar atau getah pinus itu nggak ada. Ekstraktifnya jati itu biasanya untuk keawetan saja, namanya tectoquinone," jelas Danang.
Namun, pohon jati punya kandungan selulosa dan lignin yang berpengaruh ke nilai kalor yang tinggi. Makanya, kayu jati juga bisa dibuat sebagai kayu bakar yang bagus.
"Kalau jati punya kerapatan kayu yang tinggi, artinya ya kandungan selulosa dan lignin atau biomassanya juga lebih tinggi dari kayu yang lain. Kandungan lignin ini biasanya juga pengaruh ke nilai kalor yang tinggi pula. Karena kandungan biomassa C,H,O ini ya jadi semua yang organik mudah terbakar juga. Kandungan organik kayu yang dari unsur C,H,O ini yang menyebabkan mudah terbakar. Kandungan lignin tinggi itu bisa menyebabkan kalau kayunya dijadikan bahan bakar atau arang, dapat menghasilkan nilai panas tinggi," urai Danang.
Dia menambahkan meski kayu itu memiliki kerapatan tinggi atau rendah, kalau kena kilat-petir ya akan timbul percikan api dan terbakar karena sama-sama organik. Bedanya mungkin kalau kerapatan tinggi, si kayu ini tidak terbelah keseluruhan dan tidak langsung tumbang.
"Ini salah satu faktornya ya kerapatan itu. Jadinya si pohon lebih tahan. Kalau kayu yang (kerapatan) rendah, bisa jadi kayunya terbelah langsung, tumbang, dan terbakar keseluruhannya," jelas dia.
"Ini tetep terbelah sedikit, searah sumbu pohonnya. Di tempat terbelah itu, kayunya menjadi kering dan karena kilat itu ada listrik dan panas, ya jadinya menimbulkan percikan dan terbakar," imbuhnya.
Kemungkinan Kena Heat Lightning
Danang menduga pengakuan warga tak mendengar suara petir dan melihat kilat lantaran saat itu fokus warga sedang menyaksikan pertandingan bola. Tapi bisa juga pohon itu kena heat lightning alias 'kilat panas'.
Menurut situs National Weather Service atau Layanan Cuaca Nasional Amerika Serikat, heat lightning atau petir panas ini adalah istilah yang menggambarkan petir dari badai petir yang jauh, namun terlalu jauh untuk melihat kilatan awan ke tanah atau mendengar guntur yang menyertainya. Meskipun banyak orang salah mengira bahwa petir panas adalah jenis petir tertentu, sebenarnya itu hanyalah cahaya yang dihasilkan oleh badai petir yang jauh.
Sering kali, gunung, bukit, pohon, atau hanya lengkungan bumi menghalangi pengamat untuk melihat kilatan petir yang sebenarnya. Sebaliknya, kilatan samar yang dilihat oleh pengamat adalah cahaya yang dipantulkan dari awan yang lebih tinggi. Selain itu, suara guntur hanya dapat didengar sekitar 10 mil dari kilatan.
"Kalau dibuka videonya kan kejadian semua warga sedang menyaksikan bola, jadi fokusnya mungkin ke situ jadi tidak terdengar suara gemuruh petir. Tapi ada referensi lain tadi, kalau itu heat lightning. Karena kejadiannya terbakar duluan, baru divideokan, jadi banyak kemungkinan. Bisa jadi ada faktor lain juga, kayak kondisi rintik hujan jadi mengurangi intensitas percikan api saat awal. Kalau dari kondisinya sih ya karena sedang hujan, besar kemungkinan ya disebabkan oleh kilat," tandas dia.
(nwk/faz)