Pada pertengahan tahun ini, siswa-siswi tingkat akhir akan lulus sekolah. Biasanya, kelulusan mereka diresmikan dan dirayakan lewat acara perpisahan sekolah.
Dalam acara tersebut, membacakan puisi untuk guru bisa menjadi salah satu ide kegiatan. Puisi dapat menjadi cara yang indah dalam menyampaikan rasa terima kasih murid kepada gurunya.
Dengan puisi, momen perpisahan pun akan semakin intim dan penuh makna. Mengutip buku Antologi Sayembara Puisi Guru "Renungan" oleh Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Barat (2015) dan Majalah Literasi SMP Al Hikmah Surabaya 100 Puisi untuk Guru, berikut beberapa contoh puisi yang dapat menginspirasi detikers.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Contoh-contoh Puisi Guru untuk Acara Perpisahan Sekolah
1. Hymne Perpisahan
Oleh: Ai Marhayanti
Bersama tak kami dustai waktu
Tak kami lupa tuk berpacu
Selalu terkenang kala kami terpencil
Di hamparan ladang kebingungan
Kebingungan yang menggertakkan harapan sebagai awal kebahagiaan
Ibu Bapak guru, terima kasih tak terbaiaskan atas
Kelulusan dan keikhlasanmu membimbing kami
Membuka halaman-halaman buku pengharapan
Hingga terbalaskan doa dan air mata orangtua kami
Kini tiba masa nya kami tiba di puncak ketinggian
Dengan cita dan angan terbayang betapa engkau pernah mendendangkan harap, bahwa telah engkau perlihatkan semesta
Kau ingin kami mampu menafsirkan simbol-simbol kehidupan
Kala ditarik bintang harapan, agar tak terjatuh oleh batu keputusasaan
Asa yang takkan terlupa semoga kami dapatkan singgasana kejayaan tahta
Menghiasi masa kini dan nanti dengan jubah-jubah yang melimpah
Kujadikan kelurahan syukur atas kehangatan
Jasa tak kenal pamrih darimu
Untaian dawai indah doa tulus darimu tetap kami harap
Agar bisa terus melanjutkan cita-cita ini
Bangga kami saat kembali ke pelukan kedua orang tua
Yang tak pernah salah menitipkan kami di pangkuanmu
Tak terkira terima kasih ini
Terima kasih ibu-Bapak Guru, Ayah, Bunda,
Terima kasih Tuhan Yang Maha Esa atas Maha Kuasa-Mu dan Maha Ridho-Mu
2. Guruku
Oleh: Sukarni
Wahai guruku
Kau adalah pahlawan yang tak mengharap balas
Kau pahlawan tanpa lencana
Karena itu, kau adalah pahlawan tanpa tanda jasa
Kala aku mengabaikanmu
Kau tak mengeluh
Kala aku membantah
Kau tak menyerah
Bermacam nasehat kau berikan
Beraneka keterampilan kau pahamkan
Berbagai ilmu kau ajarkan
Tentang warna, nama, kata, hingga angka
Tiada kata yang pantas aku ungkapkan
Kecuali terima kasih yang tak terbatas
Atas semua jasamu
Yang kan kukenang sepanjang hidupku
Aku ingin sepertimu, guru ...
Mengabdi untuk negeri tercinta
Mencerdaskan anak bangsa
Untuk memajukan peradaban
Terima kasih guru ...
Untuk teladan yang telah kau tunjukkan
Akan selalu ku perhatikan
Dan kulakukan apa yang kau ajarkan
3. Puisi untuk Guruku
Oleh: Villyasari Purworini
Guruku...
Tanpa lelah kau mendidik kami
Tanpa ragu kau bimbing kami
Tanpa pilih kasih kau peluk kami
Kau tuntun kami untuk punya adab
Kau bimbing kami untuk terus belajar
Kau ajari kami untuk bisa berkarya
Tuk menjadi generasi yang berguna
Kami adalah benih padi
yang kau semai di sawah
Kau pupuk kami dengan penuh kelembutan
Kau rawat kami dengan penuh kasih sayang
Kau siram kami dengan penuh kesabaran
Guruku...
Tanpa dirimu kami bukanlah apa apa
Tanpa kehadiranmu kami akan lemah
Tanpa tuntunanmu kami akan tersesat
Tanpa sentuhan mu kami akan kurang ajar
Guruku...
Tanpa mu apa artinya aku
Kini, kami bisa berdiri tegak
Kami bisa menjadi orang yang bermanfaat
Menjadi manusia yang beradab dan berakhlak
Terima kasih kami ucapkan
Atas semua cinta dan kasih sayangmu,
Atas semua cucuran keringat dan lelahmu.
Atas semua inovasi dan karya terbaik mu
Guruku...
Takkan kulupakan semua pengorbananmu
Semoga lelahmu menjadi pemberat amal baikmu
Semoga Allah selalu menjagamu
seperti kau menjaga ku
4. Kenari Kecil
Oleh: Narendra Duhita P
Awal jumpa, kami bukan siapa-siapa
Hanya kenari kecil dengan paruh menganga dan sayap setengah terbuka
Kami hanya berputar... berputar... dan terus berputar
Hinggap di pundak guru-guru kami
Awal jumpa, kami bukan apa-apa
Hanya sobekan kertas tak bermakna
Menunggu tangan kokoh dan jemari lentik
Merangkainya menjadi buku
Kini, lihatlah kenari mu
Seperkasa garuda, selincah merpati
Dengan bekal ilmu dan petuahmu
Picing mata nanar telah sejelita mentari siang hari
Langkah seok, telah mantap menapak di jalan tajam beronak
Kini, kenari mu
Telah siap terbang, terbang memetik cita-cita kehidupan
Pertemuan, perpisahan
Dua takdir yang tak pernah bisa ditentukan manusia
Secuil sejarah hidup kami di sini. Terima Kasih
guruku...
5. Sang Surya
Oleh: Bagas Alvaro Yuriansyah
Jalan yang Berliku liku telah engkau Jalani
Jalan yang Berduri telah engkau hadapi
Gunung Gunung yang tinggi pun telah kau daki
Samudra yang dalam pun telah kau selami
Jika aku petir yang menyambar
Engkaulah gurun yang menggelegar
Jika aku bulan yang menyala
Engkaulah Matahari yang menuntun arah
Jika aku pelangi dikala senja
Engkaulah gumpalan awan yang membentang
diantara arunika
Jika aku api yang berkobar
Engkaulah kayu yang terbakar
Dosa-Dosamu ku harap ampunkan
Do'a-Do'amu ku harap kabulkan
Tiada ucapan yang bisa mengutarakan
Padamu guruku keberkahanmu kuharapkan
Selembut sang candra
Nasihatnya bagai cahaya
Sebijak sang surya
Penuntun arah di belantara dunia
Baca juga: 40 Contoh Gurindam Beserta Ciri-cirinya |
6. Cahaya Dalam Kegelapan
Guruku, cahaya dalam kegelapan ilmu
Terima kasih tak terhingga kuucapkan padamu
Kau tanamkan biji pengetahuan di hatiku
Dan ku petik buahnya dalam hidupku.
Kau sabar mengajar, meski tak pernah lelah
Menghidupkan semangat, di setiap pelajaran
Ilmu yang kau berikan, tak ternilai harganya
Membuka jendela dunia, dalam diriku.
Guruku, kau lebih dari sekadar pendidik
Kau teladan yang tak pernah aku lupakan
Aku berjanji, akan terus menghormati
Kasih sayang dan ilmu yang kau berikan.
Dalam kenangan, kau selalu di hatiku,
Terima kasih, guruku, tanpa batas waktu.
Kau telah membimbing, aku akan menghargai,
Setiap pelajaran dan nasihatmu selamanya.
Terima kasih, guruku, cinta dan penghargaan,
Kau adalah pilar dalam hidupku, inspirasi.
Kini, aku melangkah maju dengan semangatmu,
Mengukir masa depan, seperti yang kau inginkan.
7. Guruku
Oleh: Shelma Rheizahra
Kau adalah pembimbingku
Pengajar dalam kehidupanku
Kau bagaikan penerang dalam hidupku
Tanpamu apalah jadinya aku
Guru...
Kaulah pahlawan sejati
Kau berjuang keras agar aku cerdas
Terima kasih guru
Jasamu tiada tara
Guru...
Begitu banyak ilmu yang kau berikan kepadaku
Dan begitu besar kasih sayangmu pada kami
Seperti kasih sayang orang tua pada anak-anaknya
Doamu adalah berkah tak bertepi
8. Padamu Guru
Oleh: Narendra Duhita
Bila mentari menyapa pagi
Semangat ceria selalu mengiringi
Kehadiranmu yang menyambut kami
Salim mu yang kudapati
Kau dukung aku dengan semangatmu
Kau didik aku dengan rasa sayangmu
Tak pernah lelah di hadapanku
Hanya demi untuk masa depanku
Tak akan sanggup terbalas olehku
Tanpa dirinya entah apa jadinya aku
Terima kasih guruku...
Jasamu selalu ku kenang dalam hidupku
9. Pena Guruku
Oleh: Viorentina Diva Safira Roeslan
Dengan letih kau mengajariku
Dengan sabar kau mengajariku
Dengan hati kau mengajariku
Dengan senyum kau mengajariku
Pena guruku hebat
Karena penanya aku tak telat
Tugas-tugasku tak lambat
Walau panas matahari menyengat hingga hujan lebat
Pena guruku sangat mengagumkan
Aku pun terbuai angan
Dunia akan kuguncangkan
Menuju sebuah pencapaian
10. Mulia Guruku
Oleh: Abigail Alea Azzahra
Guruku...
Kau adalah pembimbingku
Kau adalah inspirasiku
Kau lah yang mendidikku
Jasamu begitu besar guru
Guruku...
Kau selalu sabar dalam mendidikku
Kau selalu ikhlas membantuku
Kau selalu memberiku dukunganmu
Tugasmu begitu mulia guru
Guruku...
Maafkan aku bila aku sering membuatmu kesal guru
Maafkan aku bila aku kurang memperhatikanmu
Maafkan aku bila aku membuatmu repot guru
Dan terimakasih atas semua jasamu
Demikian contoh-contoh puisi guru yang bisa dibacakan saat perpisahan sekolah. Semoga menginspirasi ya, detikers!
(cyu/faz)