Jurusan Kuliah yang Lulusannya Banyak Jadi Orang Kaya, Ada Incaranmu?

ADVERTISEMENT

Jurusan Kuliah yang Lulusannya Banyak Jadi Orang Kaya, Ada Incaranmu?

twu - detikEdu
Minggu, 08 Jun 2025 17:00 WIB
People city lifestyles with consumerism. Adult asian business woman happy smiling face standing at outdoor with shopping bags. City building background with blue sky.
Laporan The National Study of Millionaires menunjukkan 88% jutawan di AS lulusan pendidikan tinggi. Di samping itu, mereka tak harus bergaji tinggi. Begini caranya menjadi jutawan. Foto: Getty Images/Wiphop Sathawirawong
Jakarta -

Laporan The National Study of Millionaires menunjukkan 88% jutawan merupakan lulusan pendidikan tinggi. Angka ini lebih tinggi dari persentase lulusan pendidikan tinggi di populasi Amerika Serikat (AS), yang mencapai 38% saja.

Lebih dari setengah jutawan (52%) juga menempuh pendidikan tinggi hingga lulus program magister (S2) atau doktor (S3). Sementara itu, hanya 13% dari populasi umum AS saja yang lanjut studi S2 dan S3.

Studi perilaku keuangan pribadi dan faktor sikap terhadap kesuksesan keuangan ini dilaksanakan Ramsey Solutions pada lebih dari 10.000 jutawan di AS. Data survei sampel representatif AS ini diperoleh selama 17 November 2017-31 Januari 2028 menggunakan panel riset pihak ketiga dan panel riset Ramsey Solutions.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil studi menunjukkan, ijazah pendidikan tinggi itu sendiri lebih berpengaruh daripada asal kampus untuk dapat menjadi jutawan. Hampir dua pertiga (62%) jutawan ini merupakan lulusan kampus negeri, sedangkan 8% jutawan merupakan lulusan kampus swasta elit.

Jurusan Kuliah yang Lulusannya Banyak Jadi Orang Kaya

Dikutip dari Coursera, jurusan yang lulusannya paling menghasilkan banyak uang rupanya merupakan jurusan yang sudah populer saat ini, antara lain jurusan ilmu komputer dan jurusan bisnis.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan data gaji dan pendidikan lintas negara bagian di AS, Coursera menghimpun sejumlah jurusan dengan gaji di atas USD 75 ribu (Rp 1,2 miliar) per tahun . Angka ini berada di atas rata-rata gaji lulusan baru AS menurut Biro Statistik Tenaga Kerja AS, yang sekitar USD 45,5 ribu (Rp 740 juta) per tahun. Berikut daftarnya:

1. Teknik Dirgantara

Mahasiswa di jurusan ini belajar mendesain dan mengembangkan mesin yang digunakan di bidang penerbangan dan antariksa, mulai dari pesawat hingga satelit. Mahasiswa teknik dirgantara belajar tentang termodinamika, aerodinamika, dinamika gas, struktur penerbangan, propulsi, dan mekanika orbital.

Berdasarkan data Biro Statistik Tenaga Kerja AS, gaji lulusan teknik dirgantara per tahun dapat mencapai USD 130 ribu (Rp 2,1 miliar) per tahun

2. Administrasi Bisnis

Mahasiswa jurusan administrasi bisnis dibekali dengan ilmu etika bisnis, statistik, ekonomi mikro dan makro, pemasaran, dan keuangan. Konsentrasinya mulai dari bidang bisnis, keuangan, pemasaran, dan lain-lain.

Lulusan jurusan ini dapat berkarier sebagai di bidang analisis manajemen, manajemen proyek, operasi, pemasaran, dan kewirausahaan.

3. Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi

Kuliah di jurusan ini dengan fokus pada komputasi awan memungkinkan penghasilan tahunan USD 95 ribu (Rp 1,5 miliar) per tahun. Semasa studi, mahasiswa bisa mendalami bahasa pemrograman, manajemen basis data, kecerdasan buatan (AI), pembelajaran mesin (ML), dan teknologi awan (cloud).

4. Teknik Elektro

Mahasiswa jurusan teknik elektro perlu memiliki keterampilan matematika tingkat lanjut, kimia dan fisika, penulisan teknis. Lulusannya diproyeksikan untuk mampu mendesain dan mengembangkan peralatan serta sistem listrik, termasuk papan sirkuit ponsel hingga jaringan listrik.

Berdasarkan data AS, lulusannya dapat memperoleh gaji rata-rata USD 109 ribu (Rp 1,7 miliar) per tahun.

5. Keamanan Informasi

Mahasiswa di jurusan ini belajar cara merancang dan menerapkan metode yang dapat menjaga keamanan sistem informasi dan data komputer. Untuk itu, mahasiswa dibekali pengetahuan sistem informasi, dasar-dasar keamanan siber, studi kejahatan siber, pemeliharaan jaringan komputer, konsep basis data bisnis, dan lain-lain.

Lulusan jurusan ini dapat menjadi manajer sistem informasi, arsitek jaringan, dan analis keamanan informasi. Gajinya sekitar USD 120 ribu (Rp 1,9 miliar) per tahun.

6. Keperawatan

Mahasiswa di jurusan ini belajar keperawatan individu hingga komunitas,teknologi bidang kesehatan, teori pemenuhan dasar manusia, pencegahan penyakit, perawatan medis, kesehatan umum, biologi, kimia, kesehatan mental, hingga keperawatan geriatri. Perawat merupakan salah satu profesi yang dibutuhkan lintas negara. Di AS, gajinya sekitar USD 86 ribu (Rp 1,3 miliar) per tahun.

Jurusan Kuliah Orang Terkaya di Berbagai Negara

Sementara itu, platform template resume asal Belanda, Resume.io bersama NeoMam Studios pada 2020 merilis peta jurusan jenjang S1 yang ditempuh hingga lulus oleh para orang terkaya di berbagai negara sedunia. Dihimpun dari berbagai negara, berikut daftarnya seperti dikutip dari laman Nature:

  1. Bisnis dan keuangan: 26 orang
  2. Ilmu ekonomi: 22 orang
  3. Teknik: 21 orang
  4. Hukum: 13 orang
  5. Ilmu politik: 12 orang
  6. Sains: 7 orang
  7. Ilmu sosial: 4 orang
  8. Ilmu komputer: 3 orang
  9. Kedokteran: 2 orang
  10. Ilmu matematika: 2 orang
  11. Sejarah: 2 orang
  12. Pendidikan: 2 orang

Sementara itu, 28 orang terkaya di dunia tidak lulus pendidikan S1. Adapun 27 orang lainnya menempuh pendidikan tinggi jenjang S1, tetapi tidak diketahui jurusannya. Sedangkan 5 orang menempuh pendidikan multigelar di jenjang S1.

Faktor Kaya Lainnya

Sementara itu, laporan The National Study of Millionaires AS menunjukkan para jutawan tidak serta merta merupakan orang yang bekerja pada pekerjaan atau profesi dengan gaji tinggi dan posisi manajemen atas.

Berdasarkan laporan ini, hanya 15% di antaranya memegang posisi manajemen senior, dan sepertiga dari jutawan tersebut tidak menghasilkan gaji 6 digit dolar (Rp 1,62 miliar ke atas) per tahun.

Lebih lanjut, menurut survei, 8 dari 10 jutawan tersebut datang dari keluarga menengah ke bawah. Adapun 79% di antaranya tidak menerima warisan kekayaan dari orang tua atau anggota keluarga lainnya.

CEO Ramsey Solutions dan ahli keuangan pribadi Dave Ramsey memaparkan, berdasarkan hasil studi perilakunya, berikut faktor mereka menjaga dan mengembangkan kekayaan:

  1. Pendapatan yang mereka peroleh kemudian diputar lewat investasi jangka panjang
  2. 85 persen jutawan berhemat dengan cara membuat daftar belanjaan dan mencoba berbelanja sesuai daftar yang sudah dibuat
  3. 94 persen jutawan menghabiskan uang lebih sedikit dari yang mereka hasilkan
  4. Hampir tiga perempat dari miliarder yang disurvei tidak menggunakan kartu kredit sepanjang hidupnya
  5. Hanya menghabiskan USD 200 (Rp 3,2 juta) atau kurang per bulan untuk makan di restoran
  6. 93 persen jutawan menggunakan kupon pada setiap atau sebagian aktivitas belanja

Ia menyimpulkan, para jutawan memastikan diri tidak berutang dan menjaga pengeluaran untuk mengembangkan kekayaan sehingga tidak perlu berusaha menutupi 'minus' setiap bulan.




(twu/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads