Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menandatangani perintah eksekutif baru yang disebut bertujuan untuk memulihkan kepercayaan pada sains. Namun, para kritikus mengklaim perintah tersebut akan memungkinkan Pemerintah AS untuk mendikte apa yang dapat dilakukan dan dibagikan oleh sains, sehingga membatasi kebebasan penelitian di seluruh Negeri Paman Sam.
Pada bagian 7 perintah eksekutif tersebut, Pemerintah AS menjelaskan setiap kepala lembaga akan memilih seorang pejabat senior yang akan mengambil "tindakan yang tepat untuk mengoreksi informasi ilmiah sebagai respons atas pelanggaran."
Dijelaskan dalam IFL Science, kepala lembaga seperti Food and Drug Administration (FDA) dan National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) ditunjuk oleh Presiden Amerika Serikat dan memerlukan konfirmasi oleh Senat, sehingga pemilihan pejabat senior menjadi pilihan politik de facto, bukan pilihan yang didasarkan pada sains.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemerintahan saya berkomitmen untuk memulihkan standar emas bagi sains guna memastikan bahwa penelitian yang didanai pemerintah federal bersifat transparan, teliti, dan berdampak, dan bahwa keputusan Federal didasarkan pada bukti ilmiah yang paling kredibel, andal, dan tidak memihak yang tersedia," bunyi perintah eksekutif AS tersebut.
Apa Itu Standar Emas?
Istilah "standar emas" berasal dari sistem moneter di mana nilai unit ekonomi, seperti dolar AS, didasarkan pada sejumlah emas tertentu. Istilah ini tidak lagi umum, tetapi frasa tersebut telah menjadi bahasa sehari-hari sebagai ungkapan sesuatu yang ideal atau sebaik mungkin.
Dalam sains, standar emas sering kali menjadi cara lain untuk membahas ambang batas 5-sigma dalam fisika partikel. Standar emas dipandang sebagai kepastian statistik dari pengamatan partikel atau fenomena baru.
Meskipun sangat penting, standar emas tidak dapat diterapkan pada setiap aspek sains karena perbedaan intrinsik dalam cara menerapkan fisika partikel dibandingkan dengan penelitian ilmiah lainnya. Misalnya, di banyak bidang, standar emas untuk hasil yang signifikan secara statistik dianggap mencapai nilai-P <0,05. Dalam penelitian medis, standar emas sering digunakan untuk merujuk pada uji klinis acak hingga terkontrol plasebo.
Ditolak Banyak Ilmuwan AS
Di sisi lain, ada banyak ilmuwan AS yang kontra terhadap perintah Trump bertajuk "Restoring Gold Standard Science" ini.
Dilaporkan dalam The Washington Post, banyak ilmuwan kini menolak dengan mengatakan Pemerintah AS dapat merusak sains bahkan jika membahasakan perintah eksekutif ini dengan diksi "gerakan yang bertujuan untuk meningkatkan sains".
Berna Devezer, seorang profesor pemasaran di Universitas Idaho yang mempelajari metasains mengatakan peningkatan peran pejabat yang ditunjuk secara politis menimbulkan pertanyaan serius.
"Salah satu aspek dari [perintah eksekutif] yang tampaknya jelas mengkhawatirkan dari sudut pandang ilmiah adalah sentralisasi dan konsolidasi kendali politik atas infrastruktur dan praktik ilmiah - dengan kata lain, penangkapan regulasi sains," tulisnya dalam e-mail, dikutip dari The Washington Post pada Kamis 5/6/2025.
"Sains pada dasarnya efektif sejauh ia dapat tetap independen, terdesentralisasi, dan demokratis," imbuhnya.
Sebuah petisi yang dipimpin oleh kelompok advokasi Stand Up for Science dengan lebih dari 5.000 tanda tangan mengatakan perintah eksekutif tersebut telah "membajak" bahasa ilmiah untuk melakukan hal yang sebaliknya dari apa yang diklaimnya. Perintah tersebut, menurut petisi tersebut, akan merusak ketelitian ilmiah dan perkembangan sains yang transparan.
Secara terpisah, sekelompok ilmuwan terkemuka menulis di Guardian pada Kamis (29/5/2025), "Tersembunyi di balik retorika ilmiah ada sebuah rencana yang akan menghancurkan independensi ilmiah di AS dengan memberikan keleluasaan kepada pejabat politik untuk mengabaikan seluruh badan penelitian dan menghukum peneliti yang gagal sejalan dengan tujuan pemerintahan saat ini."
Isi Gold Standard Science
Dikutip dari situs resmi Gedung Putih, berikut ini isi perintah "Restoring Gold Standard Science":
Pasal 3. Mengembalikan Sains Berstandar Emas
(a) Dalam waktu 30 hari sejak tanggal perintah ini, Direktur Office of Science and Technology Policy (OSTP) harus, setelah berkonsultasi dengan para pimpinan lembaga terkait, menerbitkan panduan bagi lembaga tentang penerapan "Sains Standar Emas" dalam pelaksanaan dan pengelolaan masing-masing kegiatan ilmiah mereka. Untuk tujuan perintah ini, "Sains Standar Emas" berarti ilmu pengetahuan yang dilakukan dengan cara yang:
(i) dapat direproduksi;
(ii) transparan;
(iii) mengomunikasikan kesalahan dan ketidakpastian;
(iv) kolaboratif dan interdisipliner;
(v) skeptis terhadap temuan dan asumsinya;
(vi) terstruktur untuk pemalsuan hipotesis;
(vii) tunduk pada tinjauan sejawat yang tidak bias;
(viii) menerima hasil negatif sebagai hasil positif; dan
(ix) tanpa konflik kepentingan.
(b) Setelah publikasi panduan yang ditentukan dalam subbagian (a), setiap kepala lembaga, sebagaimana diperlukan dan sesuai dan setelah berkonsultasi dengan Direktur Office of Management and Budget (OMB) dan Direktur OSTP, harus segera memperbarui kebijakan lembaga yang berlaku yang mengatur produksi dan penggunaan informasi ilmiah, termasuk kebijakan integritas ilmiah, untuk menerapkan panduan Direktur OSTP tentang Sains Standar Emas dan memastikan kegiatan ilmiah lembaga dilakukan sesuai dengan perintah ini.
(c) Setiap kepala lembaga harus, sejauh yang dapat dilaksanakan, memasukkan panduan Direktur OSTP tentang Sains Standar Emas dan persyaratan perintah ini ke dalam proses yang digunakan lembaga mereka untuk melakukan, mengelola, menafsirkan, mengomunikasikan, dan menggunakan informasi ilmiah atau teknologi sebelum finalisasi kebijakan yang diperbarui berdasarkan bagian ini.
(d) Dalam waktu 60 hari sejak publikasi panduan yang ditentukan dalam bagian 3(a), kepala lembaga harus melaporkan kepada Direktur OSTP tentang tindakan yang diambil untuk menerapkan Sains Standar Emas di lembaga mereka.
(nah/nwk)