Berdasarkan laporan Institut Geodinamika Athena, gempa besar tersebut terjadi di bawah dasar laut. Imbas gempa, jalan-jalan utama di kota Pelabuhan Iraklio di Kreta ditutup karena beberapa bangunan retak.
"Untungnya, laporan awal menunjukkan bahwa karena kedalamannya yang signifikan (gempa bumi), tidak ada kerusakan besar," kata Menteri Perlindungan Sipil Ioannis Kefalogiannis dikutip dari AP News, Jumat (23/5/2025).
Aktivitas gempa ini terjadi karena Yunani terletak di jalur patahan utama yang sering mengalami aktivitas seismik. Direktur Organisasi Perlindungan Gempa Bumi dan Perencanaan Efthymios Lekkas menjelaskan kedalaman gempa dapat menyebabkan kerusakan permukaan, meski hanya terlihat sedikit.
Potensi Tsunami Akibat Gempa Yunani
Sejauh ini pemerintah setempat belum melaporkan adanya korban. Namun, tempat wisata populer seperti Ngarai Samaria ditutup demikian dilansir oleh The Independent.
Pakar sosiologi Gerasimos Papadopoulos menjelaskan di media sosialnya potensi gempa susulan bisa terjadi. Ia juga menggarisbawahi potensi gempa tak berbahaya.
"Beruntungnya, kedalaman dan jarak dari pulau itu kembali menjadi perisai perlindungan," katanya.
Organisasi Perencanaan dan Perlindungan Gempa Yunani kemudian mengeluarkan peringatan kemungkinan tsunami agar wisatawan menjadi dari pantai. Walau demikian, kepala organisasi menyebut sangat kecil kemungkinan tsunami.
Turki-Israel Kena Imbas Gempa Yunani
Gempa turut dirasakan juga oleh wilayah Turki, Afrika Utara, hingga Israel. Mengutip Metro.co.uk, Pusat Seismologi Eropa-Mediterania juga memperingatkan tsunami untuk wilayah Yunani, Turki, Italia, Prancis dan Portugal.
Diketahui Kreta merupakan lokasi seismologi yang berbahaya meski gempa yang terjadi seringnya berkekuatan ringan. Akan tetapi, jika kekuatan gempa dahsyat maka dapat menyebabkan kerusakan besar seperti yang terjadi pada masa lalu.
Laboratorium Seismologi Universitas Athena mencatat lebih dari 18.000 getaran kecil antara bulan Januari dan Februari 2025. Sejak kejadian gempa baru-baru ini, Institut Geodinamika Yunani mencatat ada 104 aktivitas seismik selama 24 jam terakhir.
(cyu/nah)