Roket Eris dari Australia akan menjalani uji coba terbang dari Kota Bowen, Queensland utara pekan ini. Roket ini tidak akan bermuatan manusia, tetapi sebotol selai Vegemite, topping olesan roti populer di Australia.
Dilansir ABC News, roket ini akan mencatatkan sejarah antariksa Australia sebagai roket buatan lokal pertama yang meluncur ke orbit dari tanah Australia sendiri. Jika berhasil, roket seberat 30 ton ini dapat meluncur melampaui atmosfer Bumi dan mengorbit Bumi.
Roket Eris
Roket dari Australia ini rencananya akan lepas landas dari Abbot Point, sekitar 1.000 km dari ibu kota Queensland, Brisbane. Kendati akan membawa 'penumpang' berupa sebotol selai, roket ini sebenarnya didesain untuk mampu menampung berat 100-200 kg, sebagaimana yang tengah dikembangkan lebih lanjut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Roket Eris dibuat sepanjang 23 meter. Beratnya 30 ton saat bahan bakarnya terisi penuh. Kendaraan udara ini dirancang untuk meluncurkan satelit kecil ke orbit rendah Bumi (Low Earth Orbit/LEO), dilansir AFP via Phys.org.
Peluncuran satelit kecil ke orbit rendah Bumi ini rencananya dapat digunakan oleh klien swasta maupun pemerintah Australia. Termasuk di antaranya untuk layanan komunikasi dan transfer data via internet di daerah yang lebih terpelosok, maupun layanan pertahanan.
"Kami mengincar bisnis satelit kecil," kata Adam Gilmour, CEO dan Co-Founder Gilmour Space Technologies yang membuat roket Eris.
"Ada ribuan satelit yang perlu diluncurkan ke orbit rendah dan roketnya tidak cukup. Tanda-tandanya sangat jelas, jadi kita harus bergerak secepat mungkin," ucapnya.
Uji Coba dan Kesulitan Teknis
Mimpi antariksa Australia tersebut semula dicetuskan saat perusahaan Gilmour Space Technologies mendirikan pabrik roketnya di Gold Coast utara, Queensland, Australia pada 2012. Tiga belas tahun kemudian, uji coba peluncuran roket Eris akan dilaksanakan hari ini, Kamis (15/5/2025) pukul 07.30 waktu setempat.
Namun, kurang dari 1 jam sebelum uji coba, Gilmour Space Technologies menyatakan ada kesulitan teknis. Alhasil, roket ini akan coba diluncurkan pada Jumat (16/5/2025).
Adam Gilmour mengatakan pihaknya menemukan masalah pada sistem kelistrikan roket Eris pada Rabu (14/5/2025) malam. Tim roket coba memperbaiki agar tetap bisa uji coba Kamis pagi pukul 07.30, tetapi pihak perusahaan memutuskan penundaan uji coba satu hari.
Adam Gilmour mengatakan pihaknya sudah mendapat persetujuan dari Badan Antariksa Australia selama 2 minggu untuk uji coba lepas landas roketnya. Ia menyatakan tidak berharap banyak pada uji coba ini.
"Lihat, kami akan senang jika berhasil lepas landas-10, 20, 30 detik waktu terbang, fantastis. Jadi orbit bukanlah hal yang saya yakini saat ini, meskipun secara teori itu mungkin," ucapnya pada AFP.
"(Jika benar-benar mengorbit Bumi), saya mungkin akan terkena serangan jantung, sebenarnya, karena saya akan sangat terkejut, tetapi juga sangat bahagia," kata Gilmour.
Ia menambahkan, pihaknya yang beranggotakan 230 karyawan juga sedang membangun roket kedua untuk diluncurkan pada akhir 2025. Adam berharap dapat memulai peluncuran komersial pada akhir 2026 atau awal 2027.
"Ini adalah uji peluncuran, yang merupakan hal yang biasa bagi roket, dan kita akan melihat bagaimana kita bisa mendapatkan data sebanyak mungkin-semakin banyak waktu penerbangan yang kita dapatkan, semakin baik," katanya.
(twu/pal)