Ilmuwan Koreksi Isi Makam Kuno Yunani: Bukan Ayah Alexander Agung Tapi Pria Muda

ADVERTISEMENT

Ilmuwan Koreksi Isi Makam Kuno Yunani: Bukan Ayah Alexander Agung Tapi Pria Muda

Nograhany Widhi Koesmawardhani - detikEdu
Rabu, 14 Mei 2025 20:00 WIB
Interior Makam I yang tadinya dinyatakan sebagai makam ayahanda Alenxander Agung
Foto: (Andronikos/1994 via La Brujula Verde)
Jakarta -

Makam kuno di Yunani yang selama ini diyakini sebagai makam ayah Alexander Agung, Filipus II, dikoreksi. Bukti ilmiah terbaru menunjukkan makam tersebut tak berisi jasad Filipus II.

Kompleks pemakaman besar Vergina (Aegae) di Yunani, dianggap sebagai kompleks pemakaman kerajaan raja-raja Makedonia. Kompleks pemakaman yang ditemukan tahun 1977 itu di bawahnya ditemukan empat makam, yang diberi label Makam I, II, III, dan IV.

Beberapa cendekiawan selama ini berpendapat bahwa Makam I berisi pemakaman Filipus II, meskipun banyak cendekiawan lain percaya bahwa ia kemungkinan besar dimakamkan di Makam II.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Analisis Bukti Baru Ilmuwan di Makam I

Sekelompok ilmuwan baru-baru ini menguji pendapat cendekiawan apakah Makam I berisi jasad Filipus II. Metode ilmiah yang digunakan adalah:

  • penanggalan radiokarbon
  • DNA purba (aDNA)
  • analisis strontium, isotop karbon dan nitrogen yang stabil
  • pengamatan osteologis dan odontologis pada tulang-tulang dewasa dan non-dewasa (untuk memberikan bukti konkret untuk tanggal penguburan, jenis kelamin, usia kematian dan asal individu yang dimakamkan di makam ini)

Hasilnya, Makam I berisi berisi pria muda, seorang wanita, dan 6 bayi, demikian temuan penelitian, dilansir dari Live Science, Senin (12/5/2025) ditulis, Rabu (14/5/2025). Sebelum penelitian ini, para peneliti mengetahui keberadaan pria, wanita, dan setidaknya satu bayi di dalam makam tersebut.

ADVERTISEMENT

Mengingat bahwa Makam I tidak memiliki pintu dan disegel pada zaman kuno, kemungkinan besar pria dan wanita itu dimakamkan bersama, pada waktu yang sama, demikian catatan para peneliti.

Penanggalan radiokarbon dari jenazah mereka menunjukkan bahwa pria dan wanita itu hidup antara tahun 388 dan 356 SM. Analisis tulang dan gigi mereka menunjukkan bahwa pria di dalam makam itu berusia antara 25 dan 35 tahun pada saat kematiannya.

"Sebagai perbandingan, Filipus II dibunuh pada tahun 336 SM, saat berusia sekitar 46 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa pria yang dimakamkan di Makam I bukanlah Filipus II," tulis para peneliti dalam makalah mereka di Journal of Archaeological Science.

Para peneliti juga menggunakan penanggalan radiokarbon untuk menemukan bahwa setidaknya enam bayi ditempatkan di makam tersebut antara tahun 150 SM dan 130 M, pada saat Republik Romawi atau Kekaisaran Romawi menguasai wilayah tersebut. Tanggal tersebut menunjukkan bahwa bayi-bayi tersebut kemungkinan tidak memiliki hubungan darah dengan pria atau wanita tersebut, tulis para peneliti.

"Ada bukti bahwa membuang bayi yang sudah meninggal di makam tua, sumur, atau rongga bawah tanah bukanlah praktik yang tidak biasa pada masa Romawi," kata peneliti utama studi Yannis Maniatis, seorang peneliti di laboratorium arkeometri, Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Demokritos di Yunani kepada Live Science via email.

Para peneliti menambahkan, makam itu pernah dirampok pada zaman dahulu, dan orang-orang yang tinggal di daerah itu pasti melihat lubang yang ditinggalkan oleh perampok dan memutuskan untuk menggunakannya untuk menguburkan bayi.

Siapa Pria dan Wanita di Makam I?

Pertanyaan selanjutnya, bila kerangka manusia yang dimakamkan di Makam I bukanlah Filipus II, ayahanda Alexander Agung, lantas siapa pria dan wanita muda itu? Untuk menyelidikinya, tim melakukan analisis strontium dan karbon stabil pada sisa-sisa kerangka dan gigi, yang dapat memberikan informasi tentang pola makan seseorang dan tempat tinggal mereka saat masih anak-anak.

Pria itu kemungkinan menghabiskan masa kecilnya jauh dari ibu kota Makedonia, Pella, yang berjarak sekitar 32 kilometer, di timur laut Vergina, menurut hasil uji isotop. Wanita itu - yang meninggal antara usia 18 dan 25 tahun, menurut analisis anatomi - kemungkinan menghabiskan masa kecilnya tinggal di atau dekat Pella. Meskipun identitas mereka masih belum diketahui, kemewahan makam tersebut menunjukkan bahwa mereka adalah orang-orang elit.

"Kami berasumsi bahwa dia pastilah seorang Raja Makedonia yang memerintah dan meninggal beberapa dekade sebelum pembunuhan Filipus II," kata Maniatis.

Tidak jelas raja mana yang dimaksud, tetapi kandidatnya termasuk Alexander II (memerintah sekitar tahun 370 hingga 368 SM) dan Perdiccas III (memerintah dari tahun 365 hingga 359 SM), tulis tim tersebut dalam penelitian tersebut. Kedua penguasa tersebut memiliki pemerintahan yang penuh gejolak yang berkaitan dengan perang dan pertikaian internal di dalam kerajaan kuno Makedonia.

Alexander Agung sendiri dikenal sebagai Alexander III yang memerintah 336 hingga 323 SM.

Lalu di Mana Makam Filipus II?

Berhubung riset ini fokus pada analisis isi Makam I, maka penelitian tidak mengajukan hipotesis atau dugaan di mana Filipus II dimakamkan. Bahkan para peneliti dalam penelitian ini belum meyakini persis di mana ayah Alexander Agung itu dimakamkan.

"Banyak cendekiawan berpendapat bahwa Makam II di Vergina menyimpan abu kremasinya. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh cendekiawan lain menunjukkan bahwa Makam II adalah "makam berkubah dua bilik yang ditemukan tanpa dijarah, dengan semua barang makam utuh, berisi abu kremasi seorang pria" yang berusia sekitar 44 tahun saat meninggal,"" kata Maniatis.

Namun, ia menekankan bahwa Makam II tidak dipelajari sebagai bagian dari makalah ini.

Penelitian ini sendiri sudah terbit dalam Journal of Archaeological Science Volume 179, edisi Juli 2025, dengan judul "New scientific evidence for the history and occupants of Tomb I ("Tomb of Persephone") in the Great Tumulus at Vergina".

Namun, ilmuwan belum bersepakat soal ini. Para ilmuwan yang masih mendukung pendapat bahwa Filipus II dimakamkan di Makam I akan menuliskan alasan ilmiah mereka sendiri melalui jurnal saintifik.

Seperti Antonis Bartsiokas, seorang profesor emeritus antropologi fisik dan paleoantropologi di Universitas Democritus Thrace, Yunani dan salah satu peneliti yang berpendapat bahwa Filipus II dimakamkan di Makam I, mengatakan kepada Live Science bahwa ia dan pendukung teori ini lainnya akan menjawab dalam artikel jurnal mereka sendiri dan tidak ingin berkomentar lebih lanjut saat ini.




(nwk/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads