Jadwal Pemungutan Suara pada Konklaf, Sejak 1831 Tak Ada yang Lebih dari 4 Hari

ADVERTISEMENT

Jadwal Pemungutan Suara pada Konklaf, Sejak 1831 Tak Ada yang Lebih dari 4 Hari

Novia Aisyah - detikEdu
Kamis, 08 Mei 2025 13:30 WIB
A view of the Sistine Chapel ahead of the conclave to elect the next pope at the Vatican, May 6, 2025. Vatican Media/Handout via REUTERS    THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY
Kapel Sistina, tempat diadakannya Konklaf. Foto: Vatican Media/Handout via REUTERS
Jakarta -

Cerobong di atas Kapel Sistina Vatikan kini tengah menjadi perhatian semua orang. Dari sanalah keluar asap putih yang menandakan telah terpilihnya seorang paus baru.

Pada Rabu (7/8/2025) waktu setempat, asap hitam mengepul dari cerobong tersebut. Ini menandakan hari pertama pemungutan suara berakhir tanpa paus baru yang terpilih.

Mulai Kamis (8/5/2025), para kardinal akan mengadakan empat pemungutan suara setiap hari, yaitu dua di pagi hari dan dua di sore hari. Setiap putaran pemungutan suara diikuti oleh keluarnya asap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jadwal Voting Konklaf

Dikutip dari Catholic News Agency, jika paus baru tidak terpilih pada pemungutan suara pagi pertama, pemungutan suara kedua segera diadakan. Kedua surat suara dibakar bersama-sama, sehingga mungkin menghasilkan asap sekitar tengah hari waktu Roma.

Namun, jika paus terpilih pada pemungutan suara pagi pertama, asap putih akan muncul tak lama setelah pukul 10:30 pagi waktu setempat.

ADVERTISEMENT

Proses yang sama ini diulang pada sore hari. Setelah jeda sebentar, dua pemungutan suara lagi akan diadakan. Jika tidak ada yang meyakinkan, asap diperkirakan muncul sekitar pukul 7 malam waktu Roma.

Namun, jika paus terpilih pada pemungutan suara pertama sore itu, asap putih akan terlihat tak lama setelah pukul 5:30 sore.

Jadi, pada Kamis dan Jumat, pengamat harus cermat terhadap empat kemungkinan waktu munculnya asap setiap hari yaitu dua kali sekitar tengah hari dan dua kali di malam hari.

Setelah asap putih muncul, lonceng Santo Petrus akan berdentang keras untuk mengonfirmasi pengumuman yang ditunggu: "Habemus papam!" atau "Kita punya paus!".

Dikutip dari unggahan Instagram ChurchPOP, berikut ini jam-jam voting pada konklaf:

Rabu, 7 Mei

  • 1:00 pm Eastern Time (ET) (7 malam waktu Roma )

Kamis, 8 Mei and Jumat, 9 Mei

  • 4:30 am ET (10:30 pagi waktu Roma)
  • 6:00 am ET (siang waktu Roma)
  • 11:30 am ET (5:30 sore waktu Roma)
  • 1:00 pm ET (7:00 malam waktu Roma)

Sabtu, 10 Mei (sama dengan hari sebelumnya)

Sejak 1831 Tidak Lebih dari 4 Hari

Konklaf merupakan salah satu metode tertua untuk memilih kepala negara yang masih digunakan hingga saat ini. Protokol dasarnya hampir tidak berubah selama 800 tahun, seperti dijelaskan dalam CBS News.

Konklaf berlangsung di Kapel Sistina, di balik pintu tertutup. Bersama dengan semua staf Vatikan yang terlibat dalam proses tersebut, para kardinal pemilih mengambil sumpah kerahasiaan dan kapel disterilkan dari alat penyadap.

Untuk terpilih menjadi paus, seorang kandidat harus memperoleh dua pertiga suara ditambah satu. Jika putaran pertama tidak meyakinkan, pemungutan suara akan berlanjut ke hari kedua.

Pada konklaf yang tengah terselenggara ini ada 133 kardinal yang berpartisipasi.

Dikutip dari ABC News, apabila tidak ada pilihan yang jelas setelah tiga hari, pemungutan suara ditangguhkan selama 24 jam untuk memberi waktu bagi para kardinal pemilih untuk berpikir.

Namun, sejak 1831 tidak ada konklaf yang berlangsung lebih dari empat hari.




(nah/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads