Duh Kasihan, Gajah yang Kehilangan Tetua Betina Ternyata Jadi Sulit Bertahan Hidup

ADVERTISEMENT

Duh Kasihan, Gajah yang Kehilangan Tetua Betina Ternyata Jadi Sulit Bertahan Hidup

Trisna Wulandari - detikEdu
Selasa, 06 Mei 2025 07:30 WIB
Kawanan gajah masuk ke perkebunan warga di Pesisir Barat, Lampung.
Foto: Dok. Rusli Warga Pekon Ulok Mukti/Ilustrasi kawanan Gajah di Lampung
Jakarta -

Gajah sangat bergantung pada tetua kawanannya yang berpengetahuan, khususnya yang betina. Tetua betina lazimnya bantu gajah-gajah yang lebih kecil untuk menunjukkan jalan dan menjelajahi lingkungan, menemukan makan dan minum, serta menghindari predator.

Peneliti mendapati, kematian tetua betina akibat perburuan dan pemusnahan oleh manusia membuat gajah-gajah yang lebih kecil susah menjaga kelangsungan hidupnya. Sebab, tanpa mereka, gajah kecil tak punya sosok yang mengajarkan mereka keterampilan penting untuk bertahan hidup.

Untuk itu, peneliti menekankan, strategi konservasi gajah akibat perusakan habitat dan perburuan liar harus mengintegrasikan pengetahuan budaya dan dinamika sosial kawanannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Para tetua adalah penjaga pengetahuan dalam masyarakat gajah. Kehilangan tetua mengganggu transfer keterampilan bertahan hidup yang penting, seperti halnya manusia kehilangan perpustakaan. Melestarikan ikatan sosial ini sama pentingnya dengan melindungi habitat fisik mereka," kata Dr Lucy Bates dari Pusat Psikologi Komparatif dan Evolusioner, University of Portsmouth, dikutip dari laman kampus.

Faktor Perburuan Liar

Studi Dr Bates dan rekan-rekan meneliti 95 makalah yang telah ditinjau sejawat terkait dokumentasi dampak gangguan sosial pada populasi gajah di Sabana Afrika, hutan Afrika, dan gajah Asia. Dari situ, peneliti menyimpulkan bahwa perburuan liar dan pemusnahan sangat memengaruhi jaringan sosial gajah dan transfer pengetahuan bertahan hidup.

ADVERTISEMENT

Peneliti menambahkan, membantu kawanan gajah bertahan hidup tidak hanya penting bagi mamalia bergading ini, tetapi juga untuk keseimbangan ekologi dan kesejahteraan manusia sendiri. Sementara itu, gajah berbagi sebagian besar wilayah jelajahnya dengan populasi manusia. Kelangsungan hidupnya sangat berkaitan dengan tindakan manusia.

Minta Konservasi dan Penelitian Lebih Fokus pada Gajah Terdampak

Berdasarkan analisis mereka, peneliti menyimpulkan bahwa penting untuk melindungi betina-betina tetua kawanan gajah dan gajah lainnya yang sudah berpengalaman dalam upaya konservasi. Cara ini memungkinkan pengajaran skill bertahan hidup bagi gajah kecil bisa terus berlangsung.

Lebih lanjut, peneliti menyarankan agar ada evaluasi dampak sosial pada populasi gajah yang ditinggalkan dengan populasi gajah yang dihampiri saat sebuah kawanan gajah bermigrasi.

Peneliti juga menekankan, penting untuk fokus pada studi gajah hutan dan gajah Asia yang saat ini kurang diteliti. Sebab, pengetahuan terkait konservasi kelompok gajah ini masih kurang sehingga mereka lebih rentan mati.

Hasil studi ini telah dipublikasi di Philosophical Transactions of the Royal Society B: Biological Sciences.




(twu/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads