Mengenal Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik dalam Sebuah Cerpen

ADVERTISEMENT

Mengenal Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik dalam Sebuah Cerpen

Elmy Tasya Khairally - detikEdu
Sabtu, 19 Apr 2025 06:00 WIB
Ilustrasi karya sastra, ilustrasi puisi, ilustrasi cerpen. (Freepik)
Foto: Ilustrasi karya sastra, ilustrasi puisi, ilustrasi cerpen. (Freepik)
Jakarta -

Cerpen adalah salah satu karya sastra yang digemari. Dengan penyajian ringkas dan menarik, cerpen bisa menyampaikan pesan serta emosi yang kuat.

Di balik cerita yang tampak sederhana, cerpen mempunyai struktur yang dibangun oleh dua unsur, yaitu intrinsik dan ekstrinsik. apa perbedaan keduanya?

Unsur Intrinsik dalam Cerpen

Intrinsik merupakan unsur pembangun yang berasal dari sebuah cerpen. Berikut beberapa unsur intrinsik dalam sebuah cerpen mengutip Modul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia oleh Kemdikbud dan repository Universitas Pasundan:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Tema

Tema adalah ide atau gagasan dasar yang melatarbelakangi keseluruhan cerita dalam cerpen. Jika ingin menemukan tema dalam sebuah cerpen, maka kamu harus mengetahui rangkaian peristiwa yang membentuk alur cerita dalam cerpen tersebut.

Biasanya tema mempunyai sifat umum yang bisa diambil dari berbagai elemen. Mulai dari lingkungan sekitar, permasalahan di masyarakat, sejarah, pendidikan, romansa, persahabatan, atau kisah pribadi pengarang sendiri.

ADVERTISEMENT

2. Tokoh

Tokoh adalah orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif yang ditafsirkan pembaca memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu. Misalnya, sesuatu yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan.

Menurut Nurgiantoro dalam buku Teori Pengkajian fiksi, dari segi peranannya, tokoh dibagi menjadi dua, yaitu tokoh utama dan tokoh tambahan. Sementara, berdasarkan penampilannya dalam sebuah cerita, tokoh dibagi menjadi protagonis dan anagonis.

3. Penokohan

Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan karakter tokoh dalam sebuah cerita. Suharianto dalam buku Dasar-dasar Teori Sastra mengatakan, penokohan merupakan pelukisan mengenai tokoh cerita, baik keadaan lahirnya maupun batinnya yang bisa berupa: pandangan hidupnya, sikapnya, keyakinannya, adat istiadatnya, dan sebagainya.

4. Alur

Alur pada cerpen umumnya tunggal, hanya terdiri dari urutan peristiwa yang diikuti sampai akhir cerita. Urutannya bisa dimulai dari mana saja, misalnya dari konflik yang telah meningkat, tidak harus dari perkenalan tokoh atau latar. Jika ada unsur perkenalan, biasanya tidak berkepanjangan.

Pola pengembangan cerita haruslah menarik, mudah dipahami, dan logis. Terkadang, jalan suatu cerpen bisa berbelit dan penuh kejutan, tapi juga terkadang sederhana.

5. Latar

Latar memberikan pijakan cerita secara konkret dan jelas. Hal tersebut penting untuk memberikan kesan realistis kepada pembaca dan menciptakan suasana tertentu yang seolah benar terjadi.

Menurut Nurgiyantoro dalam buku Teori Pengkajian Fiksi mengatakan bahwa latar dibedakan menjadi tiga unsur pokok, yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Latar tempat mengacu pada lokasi terjadinya peristiwa dalam sebuah karya fiksi, latar waktu berhubungan dengan "kapan" terjadinya peristiwa yang diceritakan, sementara latar sosial mengacu pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku sosial masyarakat.

6. Sudut Pandang

Dalam karya fiksi, sudut pandang berkaitan dengan siapa yang menceritakan atau dari mana peristiwa dilihat. Untuk menampilkan cerita mengenai kehidupan tokoh, pengarang akan menentukan siapa orangnya dan akan berkedudukan sebagai apa pengarang dalam cerita tersebut.

Siapa yang bercerita itu dikenal dengan sudut pandang atau point of view.

7. Gaya Bahasa

Dalam sebuah cerita, penggunaan bahasa berfungsi untuk menciptakan suatu nada atau suasana persuasif. Selain itu, bahasa bisa merumuskan dialog yang mampu memperlihatkan hubungan dan interaksi antar tokoh.

8. Amanat

Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang. Umumnya, amanat dalam sebuah cerpen bersifat tersirat. Umumnya, adanya amanat dalam cerpen tidak lepas dari tema cerita.

Unsur Ekstrinsik dalam Cerpen

Ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra atau cerpen. Tapi secara tidak langsung unsur ini mempengaruhi sistem organisasi karya sastra. Berikut unsur ekstrinsik dalam sebuah cerpen.

  1. Latar belakang penulis, berupa riwayat hidup penulis, kondisi psikologis, dan aliran sastranya
  2. Latar belakang masyarakat, berupa ideologi negara, kondisi politik, kondisi sosial, serta kondisi ekonomi.
  3. Nilai yang terkandung dalam cerpen, yaitu nilai agama, sosial, agama, dan lain sebagainya.

Paduan unsur intrinsik dan ekstrinsik akan membentuk cerpen yang jelas serta enak dibaca. Cerita yang menarik akan membuat pembaca menuntaskan prosa tersebut tanpa terpotong.




(elk/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads