Pada akhir September 2024, wilayah Big Bend, Florida Amerika Serikat (AS) diserang Badai Helene yang sangat dahsyat. Badai tersebut membawa banyak kerusakan melalui bencana alam lain, seperti banjir, tornado, dan angin yang merusak.
Tetapi di balik kerusakan gegara Badai Helene, ada satu spesies yang tak terduga mengalami rejeki nomplok. Mereka adalah kura-kura gopher.
Diketahui puluhan kura-kura gopher berhasil selamat dari bencana alam mengerikan itu. Mereka tersapu badai dari rumah lamanya di Suaka Margasatwa Nasional Egmont Key menuju taman daerah Fort De Soto, Florida AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suaka Margasatwa Nasional Egmont Key terletak di sebuah pulau kecil Egmont Key yang juga masih di wilayah Florida AS. Wilayah ini disebut terkena dampak besar Badai Helene.
Bila melihat peta digital, jarak antara Suaka Margasatwa Nasional Egmont Key dan taman daerah Fort De Soto dipisahkan oleh lautan. Fakta ini membuat kaget petugas di lapangan karena kura-kura adalah perenang yang buruk.
Puluhan Kura-kura Gopher Bangun Rumah Baru
Mengutip The Guardian, penjaga taman daerah Fort De Soto melaporkan ada 84 liang aktif yang jadi rumah baru kura-kura gopher. Tetapi tidak diketahui secara pasti apakah kura-kura yang hadir di sana berjumlah 84 ekor, karena yang dijabarkan hanyalah puluhan ekor.
Kendati demikian, angka ini meningkat drastis dari sebelumnya hanya 8 kura-kura yang hidup di sana sebelum bencana melanda.
Penjaga Fort De Soto yang membantu merawat kura-kura tersebut, Anna Yu telah yakin bahwa spesies tersebut berasal dari Egmont Key. Karena sebelumnya ahli biologi dari Eckerd College, St Petersburg telah mempelajari spesies tersebut.
Mereka mengebor lubang kecil di cangkang sebagai tanda identifikasi. Hasilnya betul saja, kura-kura yang ada di Fort De Soto memiliki tanda itu.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, kura-kura adalah perenang yang buruk. Sehingga ketika menyebrang lautan, banyak yang kemungkinan besar akan tenggelam.
Dari kura-kura yang berhasil menemukan rumah baru, ditemukan 40 ekor lainnya terdampar mati. Kura-kura yang selamat diperkirakan mengapung dan terbawa ke permukaan saat Badai Helene sampai di pantai.
"Seluruh kejadian ini hanya keberuntungan belaka, bahwa mereka berakhir di Fort De Soto dan tidak di laut atau di beberapa pantai lain di utara (seperti) Pantai St Pete dan Treasure Island," kata Yu.
"Pantai-pantai (tersebut) sangat populer (dan) tidak memiliki habitat yang mendukung makhluk-makhluk ini. Hal itu bisa saja berakhir sangat berbeda bagi mereka," tambahnya.
Kura-kura Gopher Mungkin Trauma
Perilaku kura-kura gopher sejak terdampar di pantai juga telah membuat para pengamat terpesona. Beberapa kura-kura mungkin mengalami trauma.
Sehingga mereka menggali lubang di daerah yang lebih tinggi. Sebagian besar lubang lainnya, digali di luar garis gelombang Badai Helene.
"Mereka seperti tahu persis ke mana harus pergi. Mereka (menggali lubang) sedikit lebih tinggi dengan harapan tidak tenggelam oleh badai lain. Ada sedikit kecerdasan di sana," bebernya.
Hal menarik lainnya dari perpindahan rumah baru kura-kura gopher ini adalah mereka berkembang biak. Kabar ini sangatlah menggembirakan, mengingat hewan ini dianggap spesies yang "terancam" keberadaannya oleh Komisi Konservasi Ikan dan Satwa Liar Florida.
"Itu tandanya mereka berkembang biak dengan baik. Bisa kawin adalah tanda keberhasilan," jelas Yu.
Hewan Lain Juga Dapat Manfaat
Meningkatkan populasi kura-kura gopher tidak hanya bermanfaat bagi kelangsungan hidup spesies tersebut. Ternyata hewan lain juga mendapat manfaat dari kehadiran mereka.
Yu menjelaskan bahwa mereka berbagi lubang dengan spesies lainnya. Bukan satu, tetapi ada 250 spesies berbeda yang tercatat hidup di 'rumah' kura-kura gopher. Termasuk ular balap hitam dan ular punggung berlian.
Ia berharap kehadiran kura-kura gopher semakin meningkatkan keanekaragaman hayati di taman tersebut. Termasuk kembali mengundang katak gopher yang terakhir terlihat di taman Fort de Soto pada 2016.
"Terakhir kali katak gopher didaftarkan sebagai salah satu spesies di taman adalah pada tahun 2016. Jadi sungguh menyenangkan untuk berpikir bahwa mungkin beberapa spesies yang sangat terancam punah ini bergantung pada liang kura-kura gopher untuk bertahan hidup (dan) mungkin kembali," harap nya.
"Saya tidak menduga akan melihat katak bermunculan di mana-mana, tetapi kemungkinan itu pasti lebih besar daripada sebelum kejadian ini," tambahnya.
Kejadian Badai Helene memang sangat berdampak buruk bagi beberapa hal. Tetapi peristiwa ini nyatanya menurut Yu menjadi penting secara ekologis.
"Saya pikir ini adalah peristiwa yang sangat penting secara ekologis. Ini merupakan kisah yang menyenangkan, tetapi juga sangat penting secara lingkungan," tandasnya.
(det/nwk)