Kebun Binatang Philadelphia, Amerika Serikat mengumumkan menetasnya empat ekor kura-kura Galapagos Santa Cruz Barat yang terancam punah.
Induk para kura-kura tersebut, Mommy si betina dan Abrazzo si jantan, adalah dua penghuni tertua kebun binatang ini. Diperkirakan mereka berusia sekitar 100 tahun masing-masing.
Selain itu, Mommy dianggap sebagai salah satu kura-kura Galapagos yang paling bernilai secara genetik dalam Association of Zoos and Aquariums (AZA) Species Survival Plan (SSP).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mommy juga merupakan induk tertua yang baru pertama kali menetaskan dalam spesiesnya.
Berat Anakan Sekitar Seberat Telur Ayam
Para kura-kura yang baru menetas sendiri saat ini makan dan tumbuh dengan baik, dengan berat antara 70-80 gram (kira-kira seberat telur ayam), seperti dikutip dari situs resmi kebun binatang Philadelphia.
Kura-kura yang pertama menetas pada 27 Februari 2025. Bahkan tim perawatan hewan masih memantau telur-telur yang dapat menetas dalam beberapa minggu mendatang.
Bayi-bayi kura-kura ini akan melakukan debut publik mereka pada hari Rabu, 23 April 2025 yang merupakan peringatan 93 tahun kedatangan sang induk di Kebun Binatang.
Bayi-bayi ini merupakan bagian dari program pengembangbiakan AZA SSP untuk memastikan kelangsungan hidup spesies ini dan mempertahankan populasi yang beragam secara genetik.
Kura-kura Galapagos Santa Cruz Barat terdaftar sebagai spesies yang sangat terancam punah oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN) dengan ancamannya termasuk konflik manusia-satwa liar, masuknya spesies invasif, dan hilangnya habitat.
Kawanan terakhir kura-kura Galapagos Santa Cruz Barat yang menetas di kebun binatang terakreditasi AZA adalah pada 2019 di Kebun Binatang dan Taman Riverbanks di Carolina Selatan. Kebun binatang lain dengan pasangan pengembangbiakan spesies ini termasuk Kebun Binatang San Diego, Kebun Binatang Miami, dan Kebun Binatang Honolulu.
Mommy Datang pada 1932
"Ini adalah tonggak penting dalam sejarah Kebun Binatang Philadelphia, dan kami sangat gembira dapat berbagi berita ini dengan kota, wilayah, dan dunia," kata Presiden & CEO Kebun Binatang Philadelphia, Dr Jo-Elle Mogerman.
"Mommy tiba di Kebun Binatang pada tahun 1932, yang berarti siapa pun yang telah mengunjungi Kebun Binatang selama 92 tahun terakhir kemungkinan besar telah melihatnya. Visi Kebun Binatang Philadelphia adalah bahwa tukik-tukik tersebut akan menjadi bagian dari populasi kura-kura Galapagos yang berkembang pesat di planet kita yang sehat 100 tahun dari sekarang," imbuhnya.
Wakil Presiden Animal Well-Being and Conservation Rachel Metz mengatakan dahulu kala, setiap Kepulauan Galapagos memiliki kura-kura Galapagos uniknya sendiri. Sayangnya, beberapa di antaranya kini telah punah.
Sehingga, kura-kura yang baru menetas ini tidak hanya melindungi spesies tersebut dari kepunahan, tetapi juga berperan sebagai duta penting untuk menginspirasi para tamu agar menyelamatkan satwa liar dan tempat-tempat liar.
"Ini adalah pencapaian monumental bagi tim perawatan hewan kami yang bekerja keras untuk menyediakan kondisi yang tepat bagi induknya untuk bertelur dan agar telur-telur tersebut dapat dierami dan menetas dengan sukses," kata Direktur Herpetologi dan Burung Lauren Augustine.
"Hasil yang sukses ini berasal dari kerja keras selama bertahun-tahun mempelajari perilaku hewan dan menyediakan perawatan tingkat atas. Hingga saat ini, gen induknya tidak terwakili dalam populasi AZA, sehingga keturunan ini sangat penting dalam perlindungan spesies ini," imbuhnya.
Koordinator Galapagos Tortoise SSP Ashley Ortega mengatakan prestasi ini bahkan lebih luar biasa mengingat Mommy adalah betina tertua yang pertama kali beranak dari spesiesnya di kebun binatang Amerika Serikat mana pun.
"Sebelum menetas, hanya ada 44 ekor kura-kura raksasa Santa Cruz Barat di semua kebun binatang Amerika Serikat, jadi tambahan terbaru ini mewakili garis keturunan genetik baru dan sangat dibutuhkan untuk populasi spesies tersebut," kata dia.
Tentang Kura-kura Galapagos
Kura-kura Galapagos dapat ditemukan di Kepulauan Galapagos di Samudra Pasifik di lepas pantai Ekuador. Mereka adalah spesies kura-kura terbesar yang masih hidup.
Kura-kura jantan dapat tumbuh hingga 500 pon sementara kura-kura betina rata-rata sekitar 250 pon. Mereka adalah hewan berdarah dingin dan menghabiskan satu hingga dua jam berjemur di bawah sinar matahari sebelum menghabiskan delapan hingga sembilan jam lagi untuk merumput dan bersantai.
Para ilmuwan memperkirakan mereka dapat hidup antara 100-200 tahun. Saat ini ada 13 spesies yang masih hidup yang merupakan hewan asli di tujuh pulau tersebut.
(nah/nwk)