Studi: Pakai Kata-kata Simpel Justru Bikin Orang Terdengar Lebih Fasih Bahasa Asing

ADVERTISEMENT

Studi: Pakai Kata-kata Simpel Justru Bikin Orang Terdengar Lebih Fasih Bahasa Asing

Trisna Wulandari - detikEdu
Rabu, 09 Apr 2025 08:30 WIB
Ilustrasi wawancara kerja
ο»ΏBicara dengan kata-kata sederhana justru membuat kita terdengar lebih fasih bahasa asing ketimbang pakai istilah sulit. Begini temuan studinya. Foto: Getty Images/iStockphoto/Tzido
Jakarta -

Rupanya, menggunakan kata-kata sederhana saat bicara dalam bahasa asing justru membuat kita terdengar lebih fasih, ketimbang memakai istilah-istilah sulit. Untuk itu, pembelajar bahasa asing disarankan untuk memakai ungkapan umum sehari-hari saat berbicara spontan.

Temuan di atas diperoleh dari studi Kotaro Takizawa dari Sekolah Pascasarjana Pendidikan, Waseda University dan Shungo Suzuki dari Organisasi Penelitian Sistem Komputasi Hijau, Waseda University. Hasil studi mereka dipublikasi di jurnal Studies in Second Language Acquisition.

"Umumnya, guru dan pelajar bahasa cenderung lebih fokus pada kata-kata yang jarang dipakai atau frasa sulit yang (membuat penuturnya) kedengaran lebih fasih. Namun, temuan saat ini menunjukkan bahwa hal itu tidak harus menjadi fokus, terutama jika mereka ingin meningkatkan kefasihan mereka di mata orang lain," kata Suzuki, dikutip dari laman kampus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mencontohkan, ketimbang mengatakan "I agree the idea" yang kurang terdengar natural, coba pakai "I agree with the idea." Opsi kedua lebih umum digunakan sehari-hari sehingga membuat penuturnya kedengaran lebih mahir dan lancar berbahasa Inggris.

Peneliti: Pakai Frasa Sederhana Berdampak Bagus pada Skor Tes Bahasa Asing

Tak hanya soal dipandang jago oleh orang lain, peneliti menjelaskan praktik menggunakan kata-kata sederhana secara lancar dan natural saat bicara spontan juga berdampak saat ikut ujian kemampuan bahasa asing. Khususnya jika ujian ini juga menilai kefasihan dalam skor akhir seperti TOEFL dan IELTS.

ADVERTISEMENT

Untuk itu, peneliti menyarankan agar peserta ujian kemahiran berbahasa asing tersebut fokus menggunakan ekspresi frasa umum saat berbicara dan menjaga kelancaran penyampaiannya.

"Riset kami menunjukkan, tidak dapat disangkal, peningkatan kelancaran dalam ucapan berkontribusi pada skor penilaian kefasihan yang baik," kata Takizawa.

Kunci Utama: Lancar, Lalu Kata-kata Sederhana

Untuk memperoleh hasil studi ini, Takizawa dan Suzuki menganalisis tuturan 120 penutur bahasa Inggris asal Jepang saat menyampaikan argumen. Mereka lalu mengukur penggunaan ekspresi urutan dua dan tiga kata.

Kemahiran dan kelancaran para penutur lalu dinilai 10 penilai berpengalaman. Peneliti lalu mengukur tingkat artikulasi, jeda, dan koreksi untuk dibandingkan dengan persepsi para penilai atas kelancaran tiap penutur.

Peneliti mendapati, berbicara dengan lancar adalah kunci utama untuk membuat kita terdengar fasih berbahasa asing. Ekspresi formulaik atau penggunaan frasa sehari-hari meningkatkan persepsi bahwa penuturnya lancar berbahasa asing sebanyak 0,8 persen.

Di sisi lain, penggunaan istilah "tinggi", jarang dipakai atau lebih kompleks, justru tidak meningkatkan atau hanya sedikit meningkatkan penilaian orang atas kelancaran berbahasa asing kita.

"Kami menemukan bahwa ekspresi formulaik yang umum dan sering digunakan, daripada ekspresi yang rumit dan jarang dipakai, secara signifikan memengaruhi penilaian penilai terhadap kefasihan pembicara," kata Takizawa.




(twu/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads