Muslim di Indonesia telah merayakan Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah pada Senin, 31 Maret 2025 kemarin. Selain Idul Fitri, muslim Indonesia juga akan merayakan Lebaran Haji. Lantas, apakah Lebaran Idul Fitri berbeda dengan Lebaran Haji?
Lebaran Haji dikenal juga sebagai IdulAdha, yakni hari raya saat proses pemotongan hewan kurban dilaksanakan. Hari raya ini berbeda dengan Idul Fitri, yang erat kaitannya dengan puasa Ramadan.
Lebih lengkapnya, simak perbedaan Lebaran Idul Fitri dengan Lebaran Haji berikut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perbedaan Lebaran Idul Fitri dengan Lebaran Haji
1. Waktunya Berbeda
Menurut buku Panduan Muslim Sehari-hari oleh Dr KH M Hamdan Rasyid MA dan Saiful Hadi El-Sutha, Hari Raya Idul Adha jatuh setiap tanggal 10 Zulhijah seusai jemaah haji melaksanakan wukuf di Padang Arafah. Sementara itu, Hari Raya Idul Fitri bertepatan dengan 1 Syawal.
2. Makna Hari Raya
Perbedaan Lebaran Idul Fitri dengan Lebaran Haji adalah makna masing-masing. Idul Fitri merupakan momen untuk saling memaafkan, memperbaiki diri, serta merenungkan kesalahan.
Sementara itu, makna IdulAdha yang digunakan sebagai momen menunjukkan pengorbanan serta kepedulian lewat berkurban. Setelah berkurban, daging-daging tersebut akan dibagikan kepada mereka yang berhak menerimanya, tidak hanya untuk si pemilik hewan.
3. Anjuran Makan Sebelum Salat Id
Perbedaan selanjutnya adalah anjuran untuk makan sebelum melaksanakan salat Idul Fitri, seperti dikutip dari buku Panduan Lengkap Belajar Shalat untuk Anak susunan Nurul Ihsan. Hal ini disunahkan bagi muslim yang hendak menunaikan salat Idul Fitri.
Sebaliknya, ketika hendak salat Idul Adha, maka umat Islam dianjurkan untuk tidak makan terlebih dahulu. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Buraidah RA, beliau berkata:
"Nabi tidak berangkat pada waktu Idul Fitri sebelum sarapan dulu dan tidak makan pada saat akan melakukan salat Idul Adha," (HR Tirmidzi)
Nah, itulah perbedaan Lebaran Idul Fitri dengan Lebaran Haji. Semoga membantu!
(nir/twu)